x

Serba Serbi Kandang Elang, Panggung Duel Liverpool vs Chelsea di Piala Super Eropa

Rabu, 14 Agustus 2019 18:49 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Vodafone Park, markas Besiktas JK.

INDOSPORT.COM - Jawara Liga Champions, Liverpool, dan juara Liga Europa, Chelsea, akan saling bertemu di Stadion Vodafone Park dalam ajang Piala Super Eropa pada Kamis (15/08/19) dini hari WIB.

Pertemuan kedua tim merupakan yang pertama kali sepanjang sejarah di Piala Super Eropa. Laga bersejarah ini digelar di Kota Istanbul, Turki. 

Istanbul menjadi kota keenam yang menyelenggarakan Piala Super Eropa. Sebelum tahun 2014, laga yang mempertemukan jawara Liga Champions dan Liga Europa ini digelar di Stade Louis II, markas AS Monaco. 

Baca Juga

Stadion Vodafone Park yang digunakan untuk gelaran Piala Super Eropa 2019 merupakan markas dari klub raksasa Turki, Besiktas. 

Stadion ini merupakan salah satu stadion modern terbesar di Turki. Vodafone Park dibangun di bekas markas Besiktas sebelumnya, BJK Inonu, sebagai hasil kerjasama sponsorship dengan operator seluler ternama, Vodafone. 

Berdirinya Sarang Elang 

Pembangunan Vodafone Park dimulai dengan penghancuran BJK Inonu Stadium pada Juni 2013 dengan peletakan batu pertama pada Oktober 2013. 

Setelah dua setengah tahun proses pembangunan, Vodafone Park resmi dibuka pada 11 April 2016 dengan nama Vodafone Arena. Stadion modern dengan fasilitas mewah ini memiliki kapasitas total 41.188 kursi dengan biaya pembangunan mencapai Rp110 juta euro (Rp. 1,5 triliun). 

Stadion Vodafone Park menjadi kandang yang angker bagi lawan-lawan Besiktas. Stadion ini pun dijuluki kandang elang atau sarang elang. 

Julukkan sarang elang timbul lantaran klub Besiktas dijulukki sebagai 'Elang-elang Hitam Besiktas'. 

Mimpi Mustafa Kemal Ataturk

Stadion Vodafone Park merupakan wujud mimpi dari Bapak Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Lokasi Vodafone Park pada tahun 1936 merupakan tempat yang diinginkan oleh Bapak Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebagai grand desain pembangunan Kota Istanbul di masa depan yang modern. 

Ketika itu Kemal Ataturk meminta arsitek asal Prancis, Henri Prost, untuk mewujudkan mimpinya. Namun, bukan Prost yang kemudian membangun stadion di wilayah itu, melainkan arsitek asal Italia, Paolo Vietti-Viollli. 

Bekerjasama dengan arsitek Turki, Sinasi Sahingiray, stadion tersebut berdiri pada 1947 dengan nama awal Stadion Dolmabahce. 

Pada 1973 Stadion Domabahce mengalami perubahan nama menjadi BJK Inonu. Nama Inonu diambil dari nam Presiden Turki saat itu, Ismet Inonu, yang merupakan seorang fans Besiktas. 

Nama BJK Inonu bertahan sampai akhirnya direnovasi besar-besaran dan berubah nama menjadi Vodafone Park. 

Sasaran Teror

Jika Anda masih ingat peristiwa serangan teror di Turki pada 10 Desember 2016 silam, maka stadion ini pun pernah menjadi saksi bisu. 

Dua bom meledak di luar stadion ini dan menewaskan 38 polisi serta 8 warga sipil. Ledakan pertama terjadi tak lama setelah laga Besiktas vs Bursaspor dalam lanjutan Liga Turki. 

Sedangkan ledakan kedua terjadi tak jauh dari lokasi ledakan pertama. Pejabat kepolisian saat itu memberikan keterangan bahwa pelaku teror langsung bunuh diri saat proses pengejaran oleh aparat. 

Eco Friendly

Bergantinya nama menjadi Vodafone Park juga turut merubah konsep stadion. Setelah selesai dibangun kembali, Stadion Vodafone Park menjadi ramah lingkungan. 

Stadion ini kabarnya memiliki sertfikat sebagai gedung yang ramah lingkungan. Vodafone Park adalah salah satu stadion yang menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik. 

Baca Juga

Untuk ketersediaan air, Vodafone Park memiliki tempat penampungan air hujan. Nantinya, air hujan ini dijadikan persediaan untuk menyiram rumput stadion. Konsep ramah lingkungan ini pun membuat Vodafone Park unggul dibanding stadion-stadion lain di Eropa. 

LiverpoolChelseaBesiktasTurkiStadion

Berita Terkini