Tak Perlu Sedih, Barcelona Justru Beruntung Kalah dari Athletic Bilbao
INDOSPORT. COM - Barcelona sepertinya tak perlu merasa sedih dengan kekalahannya dari Atletic Bilbao di laga pekan pertama LaLiga Spanyol 2019/20. Mengapa?
Sebuah pil pahit harus ditelah Barcelona dalam menatap awal musim 2019/20. Bertandang ke markas Athletic Bilbao, Sabtu (17/08/19) dini hari, Barcelona dipaksa menyerah 0-1.
Sosok yang keluar sebagai penghancur Barcelona adalah penyerang gaek Bilbao, Aritz Aduriz. Baru dimainkan pada menit ke-88, bomber berusia 38 tahun itu langsung bisa mencetak gol semenit setelahnya.
Kekalahan ini memang menyakitkan untuk Barcelona. Maklum saja, berstatus juara bertahan dan telah membeli bintang sekelas Antoine Griezmann serta Frenkie de Jong, Blaugrana malah tak berdaya di laga kompetitif perdananya pada musim 2019/20.
Namun, perlu diingat lagi, pasti ada sebuah hikmah dari setiap masalah yang menerpa. Kekalahan dari Bilbao pun tak perlu diratapi terlalu lama, sebab Barcelona seharusnya merasa beruntung dengan hasil tersebut.
Keberuntungan muncul bila melihat sejarah Barcelona di kancah LaLiga Spanyol. Kalah di laga pekan perdana, justru membuat Barcelona bisa meraih kejayaan besar pada akhir musimnya.
Kalau tidak percaya, mari bernostalgia sebentar ke musim 2008/09 silam. Kala itu, Barcelona sedang menatap harapan baru bersama pelatih anyarnya, Pep Guardiola.
Sayangnya, perjalanan awal Barcelona bersama Guardiola tak begitu mengesankan. Pada laga perdana LaLiga Spanyol, 31 Agustus 2008 silam, Barcelona menyerah 0-1 dari tim gurem CD Numancia.
Hasil kontra Numancia pada musim 2008/09 itu menjadi kekalahan terakhir Barcelona di laga pekan perdana LaLiga Spanyol. Walau terpuruk di awal, Barcelona malah meraih sukses besar pada penghujung musim.
Barcelona sukses merajai klasemen LaLiga Spanyol dan keluar sebagai juara berkat torehan 87 poin. Lionel Messi dan kawan-kawan unggul sembilan angka dari Real Madrid di tempat kedua.
Ajang Copa Del Rey pun demikian. Jumpa Bilbao di partai puncak, Barcelona menang telak 4-1 dan meraih trofi keduanya.
Puncak kejayaan Barcelona tercipta kala bersua Manchester United di laga final Liga Champions. Menghadapi Setan Merah yang masih diperkuat Cristiano Ronaldo, Barcelona menang 2-0 dan berhak meraih status treble winners.
Kisah masa lalu 2008/09 silam, memang tak serta-merta langsung akan membuat Barcelona bisa kembali mengulanginya musim ini. Setidaknya skuat Barcelona yang diracik Ernesto Valverde kini bisa belajar, bahwa yang buruk di awal, bukan mustahil untuk berubah jadi manis pada bagian akhirnya.