2 Momen Mesra Pemain Papua Bersama Timnas Indonesia
INDOSPORT. COM - Sejumlah pemain asal tanah Papua pernah berhasil menciptakan momen mesra nan indah bersama Timnas Indonesia.
Pada Senin (19/08/19) ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat. Kerusuhan menyebabkan aktivitas masyarakat di sana lumpuh, sejumlah jalanan ditutup, dan toko-toko juga tidak beroperasi.
Insiden kerusuhan diyakini muncul akibat peristiwa dugaan persekusi mahasiswa Papua di sejumlah daerah. Sebelumnya, sebuah asrama mahasiswa Papua di Surabaya, didatangi oleh kelompok organisasi masyarakat (Ormas).
Ormas datang lantaran muncul isu kalau ada mahasiswa Papua yang mematahkan tiang bendera Merah Putih. Namun, pihak mahasiswa Papua membantahnya, dan segala tersebut pun kini menjadi heboh.
Jauh dari kasus kerusuhan, jagat sepak bola pernah dihiasi momen mesra antara pemain Papua dan Timnas Indonesia. Sejumlah pemain Papua pernah ada yang mampu memberikan kejayaan bagi Skuat Garuda di kancah internasional.
Lalu, seperti apa sajakah momen mesra yang dimaksudkan itu? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba merangkumnya ke dalam ulasan berikut.
Piala AFF 2004
Tahun 2004 silam, seorang pemain asal Papua pernah membuat kejutan untuk Timnas Indonesia. Boaz Sollossa, yang kala itu masih berusia 17 tahun, tiba-tiba muncul menjadi bintang Skuat Garuda.
Boaz yang diberi tugas menempati posisi penyerang, menciptakan duet maut bersama Ilham Jaya Kusuma. Boaz pun berperan besar mengantarkan Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2004 dengan total torehan empat golnya.
SEA Games 2011
SEA Games 2011 menjadi panggung bagi para pemain Papua. Timnas Indonesia U-23 kala itu dipimpin oleh trisula maut, Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan Okto Maniani.
Khusus untuk Titus Bonai dan Patrich Wanggai, peran keduanya di SEA Games 2011 luar biasa. Patrich Wanggai total mencetak lima gol, dan Titus Bonai empat gol.
Sayang, kegemilangan mereka hanya bisa mengantarkan Timnas Indonesia U-23 meraih medali perak saja. Lolos ke partai puncak, Timnas Indonesia U-23 dipaksa menyerah dari Malaysia lewat drama adu penalti.
Meski begitu, Titus Bonai dan Patrich Wanggai menjadi bukti bahwa kualitas pemain sepak bola Indonesia asal Papua tidak akan pernah habis.