x

Persib Bandung Mengejar Kebangkitan di Putaran Kedua Liga 1 2019

Senin, 19 Agustus 2019 15:52 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Logo Persib Bandung

INDOSPORT.COM - Sebagai tim besar, Persib tentu tak ingin tinggal diam. Pangeran Biru ingin menapaki kebangkitannya di putaran kedua Liga 1 2019. 

Awan gelap tengah menaungi klub Persib Bandung. Mengarungi Liga 1 2019 Maung Bandung tampil terombang ambing layaknya terhempas ombak. 

Hasil imbang dan kekalahan bergantian menyambangi Pasukan Biru. Digadang-gadang menjadi salah satu penantang juara, Persib justru terdampar di posisi 11 klasemen sementara. 

Persib baru mengumpulkan 15 poin dari lima laga dengan rincian tiga kemenangan, enam seri, dan enam kalah. Persib bahkan melewati enam laga terakhir ini tanpa kemenangan. 

Persib berturut-turut kalah dari Bali United 2-0, Arema FC 5-1, Barito Putera 1-0, imbang lawan Persela 2-2, Borneo FC 2-2, dan kembali kalah lawan PSM 3-1. 

Persib total telah kebobolan 24 gol, terburuk ketiga dari total 18 peserta. Hasil ini pun mengecewakan manajemen. 

Sebagai buntut, manajemen Persib merombak komposisi pemain asing. Tiga pemain asing baru sudah dipastikan bergabung untuk putaran kedua ini. 

Sebagai tim besar, Persib tentu tak ingin tinggal diam. Pangeran Biru ingin menapaki kebangkitannya di putaran kedua Liga 1 2019. 

3 Penyelamat

Hanya mengemas 15 poin dan masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 rupanya membuat Robert Rene Alberts tak puas dengan kinerja pemain Persib Bandung, khususnya para legiun asing.

Menjelang dibukanya jendela transfer paruh musim, Persib pun langsung melakukan perombakan di skuat Persib. Tak tanggung-tanggung, tiga penggawa impor Maung Bandung resmi didepak.

Ketiganya adalah Bojan Malisic (bek tengah) dan dua gelandang Rene Mihelic serta Artur Gevorkyan. Mereka terpaksa angkat kaki setelah sang pelatih mengaku tidak puas dengan performa mereka.

Usai mendepak Bojan Malisic, Rene Mihelic, dan Artur Gevorkyan, Persib langsung mendatangkan pengganti mereka, yakni Kevin van Kippersluis, Nick Kuipers, dan Omid Nazari. Ketiganya dipersiapkan untuk mengarungi putaran kedua Shopee Liga 1 2019.

Melihat rekam jejak sertak kebutuhan tim, sepertinya ketiganya memiliki potensi besar untuk jadi tulang punggung kebangkitan Persib di putaran kedua. 

Robert Rene Alberts belakangan ini suka menggunakan pakem 4-2-3-1 dalam beberapa laga terakhir. Kedatangan Kevin van Kippersluis bisa menambah variasi dalam lini depan Persib.

Kevin memiliki posisi alami sebagai penyerang sayap kiri. Pada kompetisi musim 2018/19 lalu, Kevin Kippersluis tampil impresif dengan catatan 10 gol dan 7 assist dalam 37 pertandingan di semua kompetisi.

Kippersluis bisa dimainkan di gelandang kiri bersama dengan Esteban Vizcarra (tengah) dan Febri Hariyadi (kanan). Di depannya, Persib menempatkan Ezechiel seorang diri. 

Robert juga bisa menduetkannya dengan Ezechiel N’Douassel atau cukup dengan memainkannya di posisi sayap kiri dalam formasi 4-3-3. 

Kevin van Kippersluis calon pemain Persib Bandung.

Berikutnya Persib memiliki Nick Kuipers. Nick Kuipers diproyeksikan untuk menjadi pengganti Bojan Malisic. 

Sejauh ini Nick Kuipers tampil cukup menjanjikan di klub lamanya, ADO Den Haag. Ia main sebanyak 18 kali di Eredivisie. Walau cuma 18 kali, namun ia tampil hampir selalu 90 menit. 

Dari segi pengalaman serta harga, Nick Kuipers masih lebih berkualitas ketimbang Bojan Malisic. Kuipers pun bisa memberikan jaminan tambahan kekuatan pada lini belakang Maung Bandung. 

Satu lagi pemain asing baru Persib adalah gelandang asal Iran, Omid Nazari. Nazari merupakan gelandang top yang bermain di Liga Filipina bersama klub Ceres Negros. 

Omid Nazari bisa menambah kualitas lini tengah Persib. Mantan pemain Malmo FF ini bagus dalam mengemban posisi gelandang bertahan maupun gelandang tengah. 

Bagaimana Cara Mempertahankan Keunggulan?

Rasanya tak ada yang lebih menyakitkan ketika tim harus kalah atau seri saat sudah mampu unggul terlebih dahulu. Apalagi gol lawan tercipta di menit-menit akhir. 

Hal itulah yang sering menimpa Persib di paruh pertama musim ini. Setidaknya 8 poin sudah terbuang karena Persib tak mampu menjaga keunggulan atau pun hasil imbang. 

Melawan Madura United, Persib harus rela bermain imbang 1-1 usai kebobolan oleh gol Zulfiandi pada menit 89'. Padahal Persib sudah unggul terlebih dahulu. 

Di laga melawan Bhayangkara Persib harus kalah tipis 1-0 berkat gol dari Herman Dzumafo di menit 89'. Jika bisa lebih konsentrasi, Maung Bandung harusnya bisa bawa pulang satu poin. Hasil serupa terulang lagi pada laga melawan Barito (1-0, gol Ady Setiawan menit 90+4). 

Sebelum laga melawan PSM Makassar, Persib Bandung diimbangi dua klub, yakni Borneo FC dan Persela Lamongan dengan skor identik 2-2. 

Padahal di dua laga itu Persib sudah memimpin terlebih dahulu. Bahkan, saat menjamu Borneo Persib sudah sempat unggul 2-0 di babak pertama.

Esteban Vizcarra (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Borneo FC, Rabu (14/08/19).

Tentu saja hal ini jadi PR besar bagi Persib Bandung jelang putaran kedua. Bagaimana cara mereka bisa mempertahankan keunggulan? 

Konsentrasi serta kedisiplinan tentu bisa menjadi kunci utama. Diharapkan, pada putaran kedua nanti tim pelatih mampu mendisiplinkan anak-anak asuhnya agar tetap berkonsentrasi penuh jelang menit akhir. 

Tak hanya itu, Robert Rene juga mesti mempertimbangkan untuk memainkan sepak bola bertahan apabila keunggulan dirasa sudah cukup. 

Jangan paksakan menekan jika pada ujungnya menimbulkan lubang. Jika perlu, cadangkan pemain yang kerap membuat kesalahan-kesalahan tak penting atau sifat emosional yang merugikan tim. 


1. Mau Pakai Pakem Formasi Apa, Robert?

Pelatih Persib, Robert Alberts didampingi asistennya Budiman saat sesi latihan di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (12/06/19). Arif Rahman/INDOSPORT

Robert Rene Alberts dalam waktu dekat mungkin akan mulai dirisaukan dengan status dan masa depannya sebagai pelatih Persib Bandung. 

Skema yang dibuat Robert Rene Alberts, membuat Persib Bandung kini menjadi tim ketiga di Liga 1 2019 dengan jumlah kebobolan paling banyak, yakni 24 gol. 

Yang jadi pertanyaan adalah, mengapa Robert tak kunjung mampu menemukan pakem formasi yang pas untuk Persib hingga laga ke-15. 

Hampir di tiap laga Robert Rene mengganti formasi dan merubah komposisi lini tengah dengan cukup radikal.

Sebagai contoh, dalam enam laga terakhir, Persib Bandung menggunakan lima formasi yang berbeda, yakni 4-5-1 (vs PSM), 4-2-3-1 (vs Borneo FC), 4-4-1-1 (vs Persela), 4-4-2 (vs Barito), 4-3-3 (vs Arema FC), dan 4-2-3-1 (vs Bali United). 

Tak hanya formasi, Robert juga kerap mengubah-ubah posisi para pemainnya. Dalam laga menghadapi Bali United (kalah 2-0) Supardi Nasir pernah ditempatkan sebagai sayap kanan. Posisi asli Supardi di bek kanan diisi oleh Henhen Herdiana. 

Contoh lain adalah saat melawna Borneo di mana Esteban Vizcara ditarik ke belakang menjadi gelandang bertahan bersama Abdul Aziz dalam formasi 4-2-3-1. Justru Ghozali Siregar yang menjadi gelandang serang tengah. 

Jika memang ini cara terbaik Robert dalam menyusun timnya, maka Bobotoh patut kecewa. Pasalnya, dari keenam laga itu, tak ada satu pun kemenangan yang diraih Persib. 

Baca Juga

Robert Rene Alberts pun sudah harus memiliki formasi paten untuk mengarungi putaran kedua nanti. Seperti klub-klub lainnya, Persib harus siapkan dua formasi inti yang bisa digunakan bergantian namun tak terlalu mengubah karakter para pemain-pemainnya. 

Persib BandungBarito PuteraRobert Rene AlbertsEsteban VizcarraLiga IndonesiaLiga 1

Berita Terkini