Profil Klub Serie A Italia 2019/20: Brescia, Saatnya Membangunkan Macan Tidur
INDOSPORT.COM – Berikut profil klub Serie A Italia untuk musim 2019/20 yaitu Brescia, macan yang tengah tertidur tapi kini sedang coba dibangunkan.
Berstatus sebagai juara Serie B musim lalu, Brescia berhak promosi ke Serie A Italia untuk musim 2019/20. Bagi segelintir orang, mungkin nama Brescia terasa asingajar karena tim ini memang sudah lama tertidur.
Bagaikan macan yang tidur terlelap, Brescia sudah absen di Serie A Italia sejak 2010/11. Tapi kini ada suatu usaha dari seluruh elemen tim untuk membangunkan sang macan tidur yang sudah terlihat dengan keberhasilan Brescia promosi musim ini.
Brescia memang tidak setenar Juventus, AC Milan atau Inter Milan, tapi mereka pernah menjadi tim penuh kejutan yang sering merepotkan tim lain pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, prestasi jadi runner up Piala Intertoto 2001 merupakan pencapaian terbaiknya.
Alasan mengapa Brescia sempat menjadi seekor macan yang sangat menyulitkan adalah karena mereka kerap diperkuat para bintang sepak bola dunia. Mulai dari Andrea Pirlo, Pep Guardiola, Luca Toni, hingga Roberto Baggio.
Meski sudah tidak diperkuat para bintang lawas itu, Brescia tetap tidak kehilangan kekuatannya karena kini mereka sudah memiliki sejumlah pemain muda berbakat. Sebut saja Sandro Tonali yang sampai-sampai disebut sebagai titisan Andrea Pirlo.
Apalagi, mereka baru saja merekrut Mario Balloteli yang merupakan pahlawan Timnas Italia di Piala Eropa 2012 lalu. Banyak orang menganggap kalau karier Balotelli sudah habis, tapi dengan keputusan pindah ke Brescia yang merupakan tempatnya tumbuh dan berkembang pas masih kecil.
Boleh jadi Balotelli akan terlahir kembali menjadi sosok penyerang yang mematikan bagi Brescia. Keberhasilan merekrut Balotelli menjadi bukti kalau Brescia benar-benar serius ingin membangun lagi kekuatannya meski itu perlu kerja keras.
"Tujuan kami adalah untuk terus meningkatkan kemampuan satu sama lain dan menghadapi tantangan baru dengan kesungguhan dan kerja keras,” tutur presiden Brescia, Massimo Cellino dalam situs resmi klub.
Dan kerja keras Brescia akan langsung diuji di ajang Serie A Italia pada akhir pekan ini di mana mereka akan bertandang ke markas Cagliari. Melihat kesungguhan dan kerja keras Brescia, sebenarnya sekuat apa tim promosi Serie A musim 2019/20?
1. Bedah Taktik dan Skuat
Menjadi juara Serie B musim lalu tentu bukanlah pencapaian yang bisa diikuti sembarangan tim. Sejak dilatih oleh Eugenio Corini, Brescia dikenal menerapkan gaya main pressing yang sangat ketat, bahkan dilakukan sejak di pertahanan lawan.
Dengan mengusung formasi 4-3-1-2, Brescia menjadi tim yang sangat seimbang baik itu ketika menyerang maupun bertahan. Dengan keberhasilan promosi ke Serie A Italia, maka Brescia melakukan sejumlah pembelian pemain baru sehingga starting XI mereka kemungkinan besar akan seperti ini
Formasi 4-3-1-2
Di posisi penjaga gawang, ada Jesse Joronen yang memiliki tinggi badan nyaris 2 meter (1,97 m). Kiper asal Finlandia ini didatangkan Brescia dari klub Denmark, FC Copenhagen, pada bursa transfer musim ini.
Jesse Joronen tidak akan bekerja sendiri. Dia akan ditemani oleh duet bek tengah tangguh dalam diri Giangiacomo Magnani dan kapten Daniele Gastaldello. Sementara di sisi bek sayap, besar kemungkinan akan diisi oleh Stefano Sabelli dan Ales Mateju.
Sandro Tonali, yang menjadi buah bibir di sepak bola Italia karena di usia mudanya (19 tahun) sudah mampu bermain dengan sangat tenang layaknya Andrea Pirlo, akan menempati posisi gelandang bertahan. Ia akan ditemani oleh Jaromir Zmrhal dan Dimitri Bisoli.
Sementara itu, Nikolas Špalek akan memerankan sebagai trequartista yang bertanggung jawab untuk mengatur serangan demi menyuplai bola kepada duet penyerang Mario Balotelli dan Alfredo Donnarumma.
Starting XI (4-3-1-2): Jesse Joronen; Stefano Sabelli, Giangiacomo Magnani, Daniele Gastaldello, Ales Mateju; Dimitri Bisoli, Sandro Tonali, Jaromir Zmrhal; Nikolas Špalek; Mario Balotelli, Alfredo Donnarumma.
Skuat Lengkap Brescia di Serie A Italia 2019/20 (per 19 Agustus 2019)
Kiper: Jesse Joronen, Enrico Alfonso, Lorenzo Andrenacci.
Bek: Giangiacomo Magnani, Andrea Cistana, Jhon Chancellor, Daniele Gastaldello, Massimiliano Mangraviti, Bruno Martella, Felipe Curcio, Stefano Sabelli, Ales Mateju, Alessandro Semprini.
Gelandang: Sandro Tonali, Mattia Viviani, Dimitri Bisoli, Emanuele Ndoj, Daniele Dessena, Jaromir Zmrhal, Nikolas Spalek, Leonardo Morosini, Luca Tremolada.
Penyerang: Mario Balotelli, Alfredo Donnarumma, Florian Aye, Ernesto Torregrossa.
2. Pelatih: Eugenio Corini
Brescia di awal musim lalu sejatinya banyak mengalami hal-hal yang tak menyenangkan. Bagaimana tidak, bersama pelatih David Suazo, Brescia terdampar hingga ke posisi ke-15. Beruntung, kedatangan Eugenio Corini pada 18 September 2018 dapat mengubah peruntungan tim.
Dengan mengusung formasi 4-3-1-2, Eugenio Corini menitikberatkan Brescia untuk bermain dengan gaya pressing ketat. Hasilnya, Brescia berhasil dibangkitkan menjadi tim kuat di Serie B sehingga mampu menjadi juara dan promosi ke Serie A untuk musim ini.
Kini dengan Brescia sudah berada di Serie A, tangan dingin Eugenio Corini akan dinanti apakah masih tokcer lagi atau tidak?
Bintang: Alfredo Donnarumma
Banyak yang menganggap Sandro Tonali dan Mario Balotelli adalah bintang dari klub Brescia, tapi sebenarnya sosok itu adalah Alfredo Donnarumma. Alasannya sederhana, Alfredo Donnarumma adalah top skor Serie B musim lalu dengan total 25 golnya.
Dengan kehadiran Mario Balotelli, tentu diharapkan ketajaman Alfredo Donnarumma dapat semakin meningkat. Tapi tunggu dulu sosok penyerang Brescia ini tidak ada hubungannya dengan kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma.
Meski tidak memiliki hubungan dengan kiper AC Milan, tapi peforma Alfredo Donnarumma tetap cemerlang sampai-sampai dicintai oleh para fans Brescia. Bisa dikatakan berhasil tidaknya Brescia di Serie A akan ditentukan tokcer tidaknya Alfredo Donnarumma di depan gawang nanti.