Jangan Macam-macam Sama Persela Lamongan, Si Pembunuh Raksasa di Liga 1 2019
INDOSPORT.COM – Peringatan bagi klub-klub Liga 1 2019 untuk jangan pernah meremehkan Persela Lamongan karena mereka kini berstatus sebagai si pembunuh raksasa yang siap membuat kejutan.
Persela Lamongan di awal musim sempat alami masa krisis di mana mereka sempat terdampar hingga ke peringkat ke-17. Namun langkah cepat diambil oleh manajemen dengan mengganti Aji Santoso dengan Nilmaizar.
Namun Nilmaizar tidak bisa langsung membangkitkan Persela Lamongan hanya dalam waktu satu malam saja layaknya cerita rakyat Bandung Bondowoso yang membangun seribu candi untuk Roro Jonggrang sebagai bukti cintanya.
Sempat alami dua kekalahan dari PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya, Nilmaizar akhirnya menemukan ramuan yang tepat untuk membangkitkan Persela Lamongan setelah menang 3-0 atas Kalteng Putra.
Setelah itu, kemenangan demi kemenangan berhasil ditorehkan oleh Persela Lamongan, bahkan atas tim kuat sekalipun. Oleh karena itu sangat wajar Persela Lamongan kini berhak menyandang status sebagai si pembunuh raksasa Liga 1 2019.
Teranyar, Tira-Persikabo yang baru sekali kalah di Liga 1 menjadi korban dari keganasan Persela Lamongan. Bermain di Stadion Surajaya, Tira-Persikabo digunduli dengan skor 1-6 oleh Persela Lamongan yang tampil kesetanan.
Sebelumnya, sang pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019, Bali United juga sudah dipaksa untuk merasakan betapa angkernya Stadion Surajaya Lamongan. Ketika itu, Bali United dipaksa pulang dengan tangan hampa setelah menyerah 0-2 oleh Persela Lamongan.
Keberhasilan mengalahkan dua kuda pacuan di Liga 1 2019 itu merupakan sebuah prestasi luar biasa bagi Persela Lamongan yang sejatinya masih tercecer di posisi ke-13. Lantas apa yang membuat Persela Lamongan bisa menjadi pembunuh raksasa di Liga 1 2019.
1. 3 Pemain Asing yang Langsung Nyetel dengan Nilmaizar
Tak bisa dipungkiri efek Nilmaizar di posisi pelatih berpengaruh banyak pada kebangkitan Persela Lamongan. Bagaimana tidak, dalam 10 laga terakhir, Persela hanya kalah 3 kali saja.
Tampak jelas ada perbaikan yang dibawa oleh Nilmaizar atas Persela Lamongan yang sebelumnya sudah kalah 3 kali hanya dalam 5 laga saja. Rahasianya jelas ada pada kejeniusan Nilmaizar dalam memanfaatkan potensi dan kapasitas yang dimiliki timnya.
Utamanya pada tiga pemain asing yang dimiliki oleh Persela Lamongan yakni, Kei Hirose, Rafinha, dan Alex Goncalves. Kei Hirose adalah seorang metronom dan penyeimbang bagi Persela Lamongan.
Gelandang asal Jepang itu memiliki etos kerja yang mengagumkan serta visi brilian dalam hal memberikan umpan kunci ataupun assists. Sedangkan Rafinha adalah seorang winger yang sangat liar pergerakannya sehingga sulit untuk menjaganya.
Lalu jangan lupakan juga dengan Alex Goncalves yang hingga saat ini tengah berada di puncak daftar top skor Liga 1 2019 dengan catatan 15 gol meski baru bermain dalam 14 laga saja. Kerja sama antara ketiga pemain asing ini bahkan dapat kita lihat jelas saat membantai Tira-Persikabo.
Alex Goncalves dengan sumbangan 3 gol, Rafinha (2 gol dan 1 asis), serta Kei Hirose (2 assists) seakan seperti menari di atas lapangan meladeni perlawanan Tira-Persikabo. Kini dengan dua tim teratas saja mampu dikalahkan secara telak oleh Persela Lamongan.
Maka pekerjaan selanjutnya bagi Nilmaizar serta anak asuhannya adalah bagaimana mereka bisa tampil konsisten dengan meraih kemenangan atas tim-tim lain juga. Karena biar bagaimanapun jika Persela ingin naik ke papan atas, mereka perlu tampil konsisten di Liga 1.