x

4 Fakta Kontroversial Cassio de Jesus, Amunisi Anyar Barito Putera

Sabtu, 31 Agustus 2019 13:52 WIB
Penulis: Martini | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Cassio de Jesus resmi gabung ke Barito Putera.

INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Barito Putera baru saja meresmikan amunisi anyar yang berposisi sebagai bek tengah, Cassio de Jesus. Ada beberapa fakta menarik dan kontroversial dari pesepak bola asing asal Brasil tersebut.

Cassio de Jesus sendiri bukanlah nama baru di persepakbolaan Tanah Air. Ia pernah memperkuat klub Semen Padang di Indonesia Soccer Championship 2019 dan Liga 1 2017. Kemudian Cassio hijrah ke Liga Malaysia dan memperkuat Kelantan FA.

Cassio menjadi rekrutan kedua pemain asing Barito Putera, setelah sebelumnya juga telah meresmikan gelandang asing, Kosuke Yamazaki Uchida. Selain itu, klub berjuluk Laskar Antasari tersebut juga mempertahankan striker asing Rafael Silva.

Baca Juga

Namun, Cassio adalah rekrutan pertama yang dipilih pelatih anyar, Djajang Nurdjaman, setelah resmi menandatangani kontrak bersama Laskar Antasari pada 22 Agustus 2019 lalu. Menarik untuk menantikan bagaimana Djanur memoles sang pemain.

Lantas, apa saja fakta-fakta menarik dan kontroversial dari sosok Cassio de Jesus? Berikut portal media olahraga INDOSPORT.com merangkumnya untuk Anda.

Baca Juga

1. Eks Pemain Timnas Brasil

Cassio de Jesus merupakan pesepak bola kelahiran 21 November 1989. Di sepanjang karirnya, Cassio pernah memperkuat Tim Nasional Brasil U-20, sebelum kemudian menjalani debut di liga resmi Brasil.

Kedatangannya ke Semen Padang pada tahun 2016 lalu merupakan kali pertama bagi Cassio bermain di luar negeri. Hingga kini, ia masih menikmati karir sebagai pemain asing, dan belum kembali ke Brasil untuk membela klub lokal.


1. 2. Cassio, Bek Terbaik Liga 1

Cassio Francisco De Jesus melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang Persija Jakarta.

Saat masih membela Semen Padang di Liga 1 2017 lalu, Cassio de Jesus sempat dipuji oleh pelatih Djajang Nurdjaman yang masih membesut Persib Bandung, yang menyebutkan jika Cassio adalah bek terbaik Liga 1.

“Cassio memiliki kualitas di atas rata-rata, mampu membaca arah serangan dan selalu unggul jika satu lawan satu. Tidak banyak pemain asing dengan kualitas seperti itu. Cassio pemain yang mampu mematikan setiap peluang yang kami miliki,” tukas Djanur pada 2017 lalu.

Baca Juga

3. Spesialis Degradasi

Sayangnya statistik individu Cassio de Jesus yang brilian harus ternodai dengan buruknya performa klub. Pada tahun 2017 lalu, Semen Padang harus degradasi ke Liga 2 lantaran hanya mampu finish di peringkat ke-16 dengan raihan 35 poin.

Cassio kemudian hijrah ke Liga Super Malaysia dan memperkuat Kelantan FA. Satu musim bermain, Cassio lagi-lagi merasakan pahitnya degradasi saat Kelantan hanya mampu meraih lima kemenangan dari 22 laga, dan harus turun kasta ke Liga Premier.

Baca Juga

4. Sebut Malaysia Lebih Baik dari Liga Indonesia

Beberapa waktu lalu, Cassio sempat menyebutkan jika Liga Malaysia lebih baik ketimbang Liga Indonesia. Adapun yang membuat Malaysia unggul adalah manajemen dan tata kelola klub.

“Selain Malaysia, saya hanya bermain di Liga Indonesia setelah bersama beberapa klub di Brasil. Pemain-pemain di sini lebih bagus, kepengurusan juga bagus, karena itu pemain di sana (Indonesia) mau datang ke sini,” pungkasnya.

BrasilBarito PuteraSemen PadangDjajang NurdjamanMalaysiaLiga IndonesiaLiga MalaysiaLiga 1TRIVIA

Berita Terkini