3 Fakta di Luar Nalar dari Aksi Rasis Fans Cagliari ke Striker Inter, Romelu Lukaku
INDOSPORT.COM – Berikut 3 fakta di luar nalar dari aksi rasis fans Cagliari kepada ke striker Inter Milan, Romelu Lukaku.
Inter Milan berhasil memetik kemenangan keduanya di Serie A Italia usai mengalahkan tuan rumah, Cagliari dengan skor 2-1 di Sardegna Arena. Dua gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku.
Sedangkan Cagliari hanya mampu membalas melalui gol Joao Pedro pada 5 menit usai babak kedua dimulai. Atas hasil ini, Inter Milan pun berhak berada di puncak klasemen Serie A Italia dengan poin sempurna 6, unggul selisih gol atas Juventus dan Torino.
Namun sangat disayangkan dalam laga itu, terjadi aksi rasis yang dilakukan fans Cagliari atas pahlawan kemenangan Inter Milan, Romelu Lukaku. Mantan striker Manchester United itu disoraki dengan suara menyerupai monyet.
Semakin mencengangkan, ternyata suara monyet itu mirip dengan yang dilakukan fans Cagliari ke striker Juventus musim lalu, Moise Kean.
Selain fakta kalau kejadian serupa pernah terjadi pada musim lalu kepada Kean yang telah pindah ke Everton. Ternyata masih ada fakta di luar nalar yang lahir dari aksi rasis fans Cagliari ke striker Inter Milan, Romelu Lukaku.
1. Daftar Korban Aksi Rasis Fans Cagliari
Tak disangka, fans Cagliari memang sudah dikenal dengan aksi rasis yang seperti sudah turun-temurun. Bagaimana tidak aksi rasis itu sudah dilakukan sejak 10 tahun yang lalu ke striker Inter Milan juga bernama Samuel Eto’o.
Setahun berselang giliran Mario Balotelli yang terkena aksi rasis dari fans Cagliari. Sulley Muntari pun ternyata juga sempat mengalami perlakuan tak menyenangkan dari fans Cagliari pada tahun 2017.
Tak hanya itu, secara berturut-turut sejak 2018, tiga orang sudah terkena aksi rasis dari fans Cagliari yaitu Romelu Lukaku, Moise Kean, dan Blaise Matuidi.
Dengan daftar korban sebanyak itu, tentu fans Cagliari sudah mendapat penilaian buruk dari fans sepak bola seluruh dunia.
2. Sikap Pihak Serie A Italia
Lantas bagaimana dengan sikap pihak Serie A Italia selaku operator liga? Selaku penyelenggara kompetisi, pihak Serie A Italia diduga telah melakukan menghapus segala video bukti bahwa Romelu Lukaku mendapat tindakan rasis dari fans Cagliari.
Tentu ini menimbulkan persepsi kalau pihak Serie A Italia seperti ingin menutup mata dengan fenomena tersebut. Karena memang aksi rasis dari fans Cagliari sudah terjadi sejak 2009 kepada Samuel Eto’o.
Tapi jelas-jelas tidak ada tindakan nyata dari pihak Serie A Italia itu untuk menyelesaikan masalah rasis sehingga aksi tak pantas itu kembali terjadi di tahun 2019. Yang ada, Pihak Serie A terlihat seperti ingin menghapus bukti kalau Lukaku terkena rasis.
3. Sikap Rekan Setim Lukaku di Inter Milan
Beruntung Lukaku sedikit bernasib lebih baik dibanding Moise Kean di musim lalu. Kala itu, bek Juventus, Leonardo Bonucci justru menyalahkan Kean yang dianggap telah memprovokasi fans Cagliari hingga mendapatkan tindakan rasis.
Sedangkan sikap dari rekan Lukaku sendiri ternyata berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Bonucci. Bek Inter Milan, Milan Skriniar justru terlihat memberi gesture dengan menyuruh fans Cagliari diam.
Sejatinya apapun bentuk rasis di sepak bola seharusnya sudah tidak boleh lagi terjadi di era modern seperti tahun 2019. Namun apa lacur, pihak Serie A memang sudah dikenal acuh tak acuh sehingga mengakibatkan Lukaku mendapat tindakan rasis dari fans Cagliari.