Indra Sjafri Ungkap Satu Celah Profesi Menjanjikan di Sepak Bola Indonesia
INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, menilai sepak bola Tanah Air membutuhkan banyak agen profesional. Profesi menjanjikan ini diperlukan untuk mengelola para pelaku sepak bola nasional.
Tak banyak agen profesional yang mencuat di kompetisi Indonesia. Nama Muly Munial menjadi sedikit agensi atlet profesional yang ada di Indonesia. Ada lagi Gabriel Budi yang berfokus pada pesepakbola asing maupun lokal.
Selain keduanya, nama Eddy Syahputra juga cukup kondang. Dia sering menyalurkan pemain maupun pelatih ke klub-klub Indonesia. Di luar tiga nama itu, tak banyak sosok yang benar-benar fokus mengurusi agensi pemain sepak bola.
Indra Sjafri melihat, agen pemain sejatinya punya peran penting bagi sepak bola Indonesia. Namun, peran agen yang dimaksud bukanlah pihak yang sekadar hadir saat tanda tangan kontrak, lalu pergi begitu saja.
"Bukan agensi yang begitu dapat fee, lalu pergi begitu saja. Tapi agen yang benar-benar mengelola pemain setiap hari. Mulai manage keuangan, dicariin pelatih fisik, mengatur life style, semua ditata oleh agensi ini," ucap Indra Sjafri.
Menurut Indra, tak semua pelaku sepak bola paham akan keadaan di luar lapangan. Salah satunya mengenai hitung-hitungan kontrak. Bagi ketika dikontrak sebauh klub maupun brand di luar lingkungan sepak bola.
"Misal nggak pakai agen, saya pasti pusing. Kan tidak semua pemain pelatih itu bisa nego. Bagaimana cara ngomongnya. Sibuk mikirin itu, bisa nggak fokus kita. Disitulah peran agen yang bisa manage semuanya," tuturnya.
Dia menyebut profesi ini sangat menjanjikan. Hal ini bisa dibuktikan agen-agen ternama di Eropa. Mereka bisa mendapatkan keuntungan dari sistem bagi hasil. Di sisi lain, mereka bisa mengelola pemain agar terjaga kondisinya setiap hari.
"Ini profesi menjanjikan dan Indonesia butuh banyak agensi lagi. Tapi yang terpenting, agen ini jangan sampai mengatur masuk nggak masuknya pemain dalam sebuah klub, dengan lobi kanan-kiri. Tetap harus profesional," tandas Indra Sjafri.