Profil Pasangan Calon Ketum-Waketum PSSI, Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi
INDOSPORT.COM - Bursa calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI makin memanas, usai dua nama kembali muncul yaitu Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi, per hari ini, Senin (09/09/19).
Diketahui Calon Ketua Umum PSSI terbaru adalah Arif Putra Wicaksono, yang merupakan CEO Nine Sport dan didampingi oleh calon Wakil Ketua Umum PSSI, Doni Setiabudi, selaku CEO Bandung Premier League.
Deklarasi pasangan Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, yakni Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi akan dilakukan pada hari ini di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (09/09/19).
Pasangan yang menyebut dirinya independen ini siap melawan calon Ketum dan Waketum lainnya, yakni Mochammad Iriawan dan Cucu Sumantri yang sudah lebih dulu mendeklarasikan diri.
Pada pertengahan Agustus lalu, Arif Putra juga mengungkapkan dirinya tak gentar perihal persaingan sengit dalam bursa menjadi Ketua Umum PSSI periode 2020-2024.
Meski mengaku dirinya masih minim akses untuk meyakinkan para voters dalam Kongres Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada November mendatang, Arif memilih untuk lebih fokus menyiapkan program.
Menarik untuk ditelisik lebih dalam profil pasangan Calon Ketum dan Waketum PSSI selanjutnya yang satu ini. Berikut INDOSPORT akan coba mengulasnya untuk Anda.
Arif Putra Wicaksono, Pengalaman Cukup di Sepak Bola Indonesia
Jika ingin mengetahui siapa sebenarnya Arif Putra Wicaksono, kita bisa melihat perusahaan yang diasuhnya yakni Nine Sport, promotor event-event olahraga yang sudah cukup dikenal di Indonesia.
Khususnya di sepak bola Indonesia, Nine Sport sendiri punya prestasi cukup membanggakan. Yaitu membawa klub-klub elite Eropa seperti Ajax Amsterdam, AS Roma, Juventus, Sevilla hingga Hamburger SV untuk tampil di Indonesia.
Berdasarkan visi misi yang mengusung pendidikan, hiburan dan teknologi dalam sebuah penyelenggaraan pertandingan atau event sepak bola, Nine Sport dengan Arif Putra Wicaksono selaku CEO, juga bekerja sama dengan Timnas Indonesia di berbagai jenjang usia.
Arif Putra Wicaksono sendiri juga pernah mencoba peruntungan dengan mencalonkan dirinya sebagai Bakal Calon Ketua Umum PSSI di periode 2016-2020 lalu. Sayang, saat itu dia dinilai kurang memenuhi syarat berkecimpung di sepak bola Indonesia sekurang-kurangnya lima tahun.
Setelah gagal di tahun 2016 karena kurangnya pengalaman, kini pada tahun 2019, Arif mengaku dirinya sudah lebih siap dan matang serta memenuhi syarat lima tahun di sepak bola Indonesia.
Dilihat dari situs resmi ninesport.co.id, selama Arif Putra menjadi CEO, mereka sudah menjalin kerja sama dengan banyak klub elite Eropa, seperti Barcelona, Espanyol, KNVB (PSSI Belanda), AS Roma, Real Madrid, Chelsea dan sejumlah stasiun televisi swasta di Indonesia.
Memiliki pengalaman segudang dalam menjalankan bisnis di bidang sepak bola, Arif Putra memiliki tiga program yang diusung dalam pencalonannya kali ini. Yaitu Club Licensing, Fans Management dan Video Assistant Referee (VAR).
Ketiganya itu dirasa Arif Putra Wicaksono sebagai langkah untuk memajukan kesejahteraan dan kualitas klub-klub sepak bola Indonesia. Selain itu, penerapan VAR juga diyakininya sangat mungkin dilakukan di Indonesia, oleh karena itu dia menggandeng CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi.
Lantas seperti apa sosok Doni Setiabudi, yang merupakan CEO Bandung Premier League, kompetisi lokal yang ternyata sudah selangkah lebih maju dari Liga 1 2019. Mereka sudah menerapkan VAR di berbagai pertandingannya setiap musimnya. Berikut profil calon Waketum PSSI periode 2020-2024, yaitu Doni Setiabudi.
1. Doni Setiabudi, VAR di Liga 1?
Nama Doni Setiabudi terdengar ke telinga para pecinta sepak bola Indonesia usai kompetisi yang berada di bawah naungannya, yakni Bandung Premier League mendadak menjadi viral karena menggunakan VAR.
Sebuah terobosan yang bahkan dilakukan oleh kompetisi amatir di Bandung, Jawa Barat. Banyak pecinta sepak bola Indonesia membandingkannya dengan Liga 1, di mana PSSI dan PT LIB sendiri masih belum menerapkan teknologi tersebut.
Bahkan Kemenpora sudah meminta PSSI untuk menerapkan VAR, khususnya untuk Liga 1. Pasalnya, penggunaan teknologi ini bertujuan untuk menghindari kecurigaan dari semua pihak, seperti yang sering terjadi di sepak bola Indonesia.
Doni Setiabudi juga sudah menyatakan ketersediaannya membantu PSSI untuk penerapan VAR di Liga 1. Tapi hingga kini belum ada langkah konkret atau ajakan langsung dari PSSI kepada CEO Bandung Premier League itu.
"VAR di liga kami BPL sangat berpengaruh, wasit sudah tidak bisa salah dalam mengambil keputusan, para pemain menerima keputusan wasit kalau memakai VAR, tingkat keributan juga turun sampai 90%. Semua lancar berkat VAR," kata Jalu kepada INDOSPORT, 7 Mei 2019 lalu.
Jalu mengungkapkan, selama menggunakan VAR tidak ada kendala berarti yang dirasakan olehnya. Sehingga, tekonolgi tersebut seharusnya sudah bisa diterapkan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di kompetisi sepak bola Indonesia.
"Saya pikir klub Liga 1 hanya menunggu dari federasi, karena mereka gak mungkin pasang VAR tanpa ada regulasi dari PSSI nya dan sangat mudah kalau di terapkan di Liga 1," ucapnya.
"Jadi kembali lagi ke PSSI nya mau gak pakai VAR. Jangan malu untuk memperbaiki demi sepak bola Indonesia," tegasnya.
PSSI kini memang diketahui tengah mengkaji kemungkinan penerapan VAR. Namun Doni Setiabudi mungkin melihat jalan lain dan memilih menerima gandengan dari Arif Putra Wicaksono sebagai Calon Waketum PSSI periode 2020-2023.
Entah siapa yang lebih baik di antara Arif Putra Wicaksono-Doni Setiabudi dan Mochamad Iriawan-Cucu Sumantri untuk Ketum dan Waketum PSSI periode 2020-2024 mendatang. Semoga yang terbaik, dan voters memang benar-benar menggunakan hak suaranya dengan benar dan jujur demi sepak bola Indonesia yang lebih baik.