Menilai Kelayakan Andritany Ardhiyasa sebagai Kapten Sekaligus Kiper Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Tentunya banyak yang bertanya kelayakan Andritany Ardhiyasa sebagai kapten sekaligus kiper Timnas Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy.
Apalagi melihat penampilan kiper Persija Jakarta itu dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Malaysia dan Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Ya, menghadapi dua negara yang masih sama-sama Asia Tenggara itu, kita menelan kekalahan. Menghadapi Malaysia pada Kamis (05/09/19) pekan lalu kita kalah 2-3 dan kembali tertunduk 3-0 lawan Thailand, Selasa (10/09/19) kemarin malam.
Yang masih hangat dalam benak para pendukung Timnas Indonesia adalah penampilan Andritany saat kebobolan tiga gol sekaligus menghadapi Thailand kemarin malam.
Satu kesalahan yang paling jelas dilakukan oleh Andritany adalah ketika melanggar pemain Thailand di dalam kotak penalti. Akibat pelanggaran itu, Thailand pun berhasil mencetak gol keduanya yang mana itu telah menjatuhkan mental Timnas Indonesia.
Penampilan Andritany saat Timnas Indonesia kalah dari Malaysia juga menjadi sorotan. Apalagi pada gol ketiga Malaysia, di mana seharusnya dia bisa menggunakan tangan untuk memotong bola, bukannya memakai kaki.
Melihat dua penampilan terakhir kiper berusia 27 tahun yang sekarang menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia itu, tentu banyak yang bertanya-tanya keputusan Simon McMenemy.
INDOSPORT pun tertarik untuk melihat statistik yang ditorehkan oleh Andritany khususnya di Liga 1 2019 musim ini, sehingga Simon McMenemy bersikeras memakainya untuk menjaga gawang Timnas Indonesia.
1. Statistik Andritany, Pantas Jadi Kiper Timnas Indonesia?
Untuk memanggil seorang pemain apalagi dia akan menjadi kiper utama dan juga kapten di tim nasional, pelatih kepala tentu akan melihat statistik permainannya, khususnya di musim yang sedang berjalan.
Seharusnya Simon McMenemy juga melakukan hal yang sama untuk menyaring para pemain terbaik dari sabang sampai merauke, berkumpul menjadi satu skuat, yaitu Timnas Indonesia.
Karena di artikel ini kita membahas Andritany, menarik untuk ditelisik statistik yang telah dicatatkan oleh Andritany di Liga 1 2019 bersama Persija Jakarta.
Bersama Persija Jakarta, Andritany sendiri terlihat kurang menit bermain. Dari 14 pertandingan Liga 1 2019 yang sudah dimainkan Persija, Andritany hanya tampil 8 kali sejauh musim ini.
Dari total penampilannya itu, Andritany harus memungut bola dari gawangnya sebanyak 9 gol dan clean sheets juga hanya dua kali.
Tidak hanya di Liga 1 2019, Andritany juga tampil membela Persija Jakarta di dua pertandingan Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 di babak perempatfinal dan semifinal.
Pada pertandingan leg kedua perempatfinal Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, Andritany berhasil menjaga gawangnya tak kebobolan dan Persija melaju ke babak semifinal dengan agregat 2-2 unggul gol tandang.
Kembali dimainkan pada pertandingan leg pertama semifinal Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, Andritany mengalami nasib sial. Dirinya mengalami insiden tabrakan dengan winger Borneo FC, Terens Puhiri dan mengalami cedera patah tangan.
Sehari setelahnya Andritany harus naik meja operasi dan ditegaskan oleh Dokter Tim Persija, Donny Kurniawan saat itu, sang kiper butuh waktu pemulihan selama kurang lebih dua bulan.
Tapi Andritany hanya butuh waktu sebulan dan sudah bisa kembali bermain saat Persija Jakarta menjamu Arema FC di pekan ke-12 Liga 1 2019. Laga perdananya usai kembali dari cedera tak terlalu bagus, dia kebobolan dua gol dan Persija ditahan imbang 2-2.
Kiper yang sempat berkarier bersama Pesik Kuningan itu juga kebobolan dalam dua pertandingan selanjutnya menghadapi Bhayangkara FC dan Madura United. Barulah di laga Kalteng Putra, dia berhasil memberi kemenangan untuk Persija dengan skor 3-0 tanpa kebobolan.
Mungkin penampilan terakhir Andritany menghadapi Kalteng Putra menjadi tolak ukur Simon McMenemy yang kembali memanggilnya ke Timnas Indonesia untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Tapi cukup berisiko jika hanya melihat satu pertandingan saja untuk kiper yang sebenarnya baru pulih dari cedera. Akhirnya akibatnya dirasakan oleh Timnas Indonesia, kalah di dua laga beruntun, di kandang sendiri pula. Menyedihkan.