Jalani Sisa Musim Tanpa Klub, Yoo Jae-hoon Tinggalkan Kisah Legendaris
INDOSPORT.COM – Menjalani sisa musim di Liga 1 2019 dengan tanpa klub, Yoo Jae-hoon nyatanya tetap meninggalkan sebuah kisah yang begitu legendaris.
Kiper asal Korea Selatan, Yoo Jae-hoon akhirnya memutuskan hengkang dari Barito Putera pada Agustus lalu. Lantas kemana Yoo Jae-hoon akan pergi setelah membela Barito Putera selama setengah musim Liga 1 2019?
"Untuk putaran ke-2 saya tidak jadi jaga gawang di mana-mana. Tetapi saya akan jaga rumah, jaga Jihoo, dan fokus ambil lisensi pelatih," tulis Yoo Jae-hoon di Insta Story Instagram pada Senin (16/09/19).
Yoo Jae-hoon memang sempat mengutarakan niatnya untuk membangun akademi kiper pertama di Indonesia. Bahkan untuk mencapai keinginannya itu, Yoo Jae-hoon sampai mengurus proses pergantian status kewarganegarannya kini.
Meski tak bermain lagi, Yoo Jae-hoon ternyata telah meninggalkan sebuah kisah yang begitu melegenda sebagai sosok kiper asing di Liga Indonesia.
1. Kisah Legendaris Yoo Jae-hoon Sebagai Kiper Asing Paling Sukses di Indonesia
Sebelum membahas kisah legendaris Yoo Jae-hoon, perlu diketahui kalau posisi kiper sangat jarang diisi oleh pemain asing karena nama lokal masih bisa bersaing dan harga yang cukup mahal. Oleh karena itu eksistensi Yoo Jae-hoon sebagai kiper asing di Liga Indonesia begitu langka dan istimewa.
Yoo Jae-hoon menginjakan kakinya di Liga Indonesia dengan bermain membela Persipura Jayapura pada edisi 2010/2011. Siapa sangka Yoo Jae-hoon begitu betah di Persipura Jayapura hingga tahun 2014, dirinya tetap setia di tim Mutiara Hitam.
Memasuki tahun 2015, Yoo Jae-hoon memutuskan untuk meninggalkan Persipura Jayapura untuk bergabung dengan Bali United. Namun hanya semusim di sana, Yoo Jae-hoon kembali ke Persipura Jayapura hingga tahun 2017.
Akhirnya di tahun 2018, Yoo Jae-hoon sekali lagi meninggalkan Persipura Jayapura dengan bergabung bersama Mitra Kukar.
Setelah gagal menyelamatkan Mitra Kukar dari jeratan degradasi Liga 1, Yoo Jae-hoon akhirnya pergi dan bergabung dengan Barito Putera.
Hanya mengabdi selama setengah musim, Yoo Jae-hoon pun akhirnya memutuskan meninggalkan Barito Putera untuk mengambil lisensi kepelatihan. Meski tidak akan bermain lagi di klub manapun, Yoo Jae-hoon layak dijadikan sebagai legenda di Liga Indonesia.
Beragam rekor berhasil ditorehkan Yoo Jae-hoon selama bermain di Liga Indonesia seperti menjadi kiper asing paling betah. Tercatat sejak musim 2010/11, Yoo Jae-hoon telah bermain di Persipura Jayapura hingga pertengahan musim ini.
Itu artinya sudah delapan setengah musim Yoo Jae-hoon mengabdi dengan menjadi kiper terlama di Liga Indonesia mengalahkan pencapaian Mbeng Jean Mambolou.
Mbeng Jean tercatat bermain di Liga Indonesia selama 6 musim untuk Persija Jakarta (1996-2003) dan setahun bersama PSPS Pekanbaru (2003).
Selain itu, Yoo Jae-hoon juga tercatat sering berganti klub sebanyak 4 kali mulai dari Persipura Jayapura, Bali United, Mitra Kukar, dan Barito Putera.
Rekor Yoo Jae-hoon hanya dapat disamai oleh Deniss Romanovs, kiper asal Latvia. Romanovs tercatat pernah memperkuat Cendrawasih Papua (LPI 2011), Arema Indonesia (LPI 2011/12), Pro Duta (LPI 2013), dan Pelita Bandung Raya (LSI 2014).
Tak hanya itu, Yoo Jae-hoon juga berhasil memenangi gelar Liga Super Indonesia sebanyak dua kali pada 2010/11 dan 2013. Beragam pencapaian itu sangat pantas menjadikan Yoo Jae-hoon sebagai sosok legendaris kiper asing di Liga Indonesia.