Edson Tavares atau Dejan Gluscevic, Mana yang Cocok untuk Persija?
INDOSPORT.COM – Baru-baru ini CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus mengungkapkan dua kandidat terkuat yang akan menjadi pengganti Julio Banuelos di sisa kompetisi Liga 1 2019. Dua pelatih itu adalah Edson Tavares dan Dejan Gluscevic.
“Ada beberapa pelatih yang kita bidik. Salah satunya Edson Tavares. Terus ada juga Dejan Gluscevic,” ujar petinggi Persija tersebut
Dengan begitu, nama Edson Tavares dan Dejan Gluscevic menjadi yang paling mungkin diharapkan untuk membangkitkan kembali kejayaan Persija di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Lalu siapakah yang pantas menggantikan peran Julio Banuelos di kursi ‘panas’ kepelatihan Persija pada musim ini? Edson Tavares atau Dejan Gluscevic?
Melihat pengalaman yang dimiliki kedua pelatih tersebut, nama Edson Tavares nyatanya jauh lebih diunggulkan. Mengingat, Edson Tavares sudah malang melintang di persepakbolaan Asia sepanjang karier kepelatihannya.
Terhitung, sudah lebih dari lima klub dan tiga tim nasional yang ia latih. Klub terakhir yang dilatih olehnya adalah tim kasta kedua Liga Jepang (J2 League), yakni Yokohama FC. Di sana ia mampu meraih prestasi yang cukup apik.
Pada musim 2018 lalu, Edson Tavares mampu membantu Yokohama mendapatkan peluang untuk promosi ke kasta teratas Liga Jepang pada 2018 lalu. Ia mampu menyelesaikan musim di peringkat ketiga klasemen akhir J2 League 2018.
Sayangnya, pelatih asal Brasil tersebut gagal saat menjalani tahap akhir babak play-off promosi ke kasta tertinggi Liga Jepang. Itu terjadi ketika Yokohama harus menelan kekalahan tipis 0-1 atas Tokyo Verdy.
Edson Tavares juga memiliki presentase kemenangan yang cukup baik bersama Yokohama FC. Dari 62 pertandingan, Edson Tavares sukses mencatatkan 27 kemenangan, 18 imbang, dan 17 kali menelan kekalahan.
1. Statistik Dejan Gluscevic
Dejan Gluscevic terakhir kali membesut Timnas Vanuatu U-20 pada 2017 lalu. Dirinya dipercaya untuk membantu Vanuatu U-20 bersaing di Piala Dunia U-20 2017 lalu. Sayangnya, ia gagal memberikan sentuhan magis di ajang tersebut.
Gluscevic gagal memberikan satu kemenangan di ajang itu. Bahkan dirinya sempat menelan kekalahan memalukan 0-7 atas Venezuela U-20 di penyisihan Grup B Piala Dunia U-20 2017 lalu.
Sedangkan dua laga sisanya, Vanuatu U-20 juga masih terlalu lemah ketika berhadapan dengan Meksiko U-20 dan Jerman U-20. Pada dua pertandingan tersebut, Vanuatu U-20 kalah dengan skor identik 2-3.
Hasil ini tentunya membuat Vanuatu U-20 harus tersungkur di dasar klasemen Grup B Piala Dunia U-20 2017 lalu. Sekedar informasi, dua tim yang lolos ke babak gugur adalah Venezuela U-20 dan Meksiko U-20.
Pengalamannya melatih tim nasional itu nyatanya masih kalah dibandingkan dengan Edson Tavares. Saat masih melatih Timnas Haiti, ia setidaknya mampu memberikan perlawanan kepada lawannya di ajan Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona CONCACAF.
Edson Tavares hanya menelan satu kekalahan, satu hasil imbang dan memenangkan tiga pertandingan. Bahkan salah satu kemenangannya ia torehkan dengan membantai habis Kepulauan Virgin AS dengan skor 7-0.
Meski begitu, Edson Tavares juga tetap gagal membawa Haiti lolos ke babak kualifikasi lanjutan Piala Dunia 2014 lalu. Haiti hanya mampu menjadi runner-up grup dan hanya kalah dua poin dari pemuncak klasemen, yakni Antigua and Barbuda.
Hal itu berbanding terbalik dengan Gluscevic yang tidak berjuang sejak babak kualifikasi. Dirinya baru menukangi Timnas Vanuatu U-20 ketika tim tersebut telah dipastikan lolos kualifikasi Piala Dunia U-20 2017.
Namun Gluscevic memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan Edson Tavares. Karena Gluscevic sudah pernah mencicipi persepakbolaan Indonesia sebagai pemain.
Ia pernah menjadi pemain Pelita Jaya atau Pelita Bandung Raya FC beberapa tahun lalu. Itu tentunya bisa menjadi modal yang baik untuk Gluscevic.