Fenomena Pemain Asing Asia Blasteran di Liga 1 2019
INDOSPORT.COM – Fenomena pemain asing Asia blasteran mulai marak di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Shopee Liga 1 2019.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga telah memberi jatah pemain asing 3+1 (3 pemain asing non-Asia + 1 pemain asing Asia) pada gelaran Liga 1 2019.
Kebutuhan pemain asing Asia tidak kalah penting dibandingkan dengan tiga pemain asing bebas lainnya. Tidak jarang pemain asing Benua Kuning justru menjadi tumpuan utama tim.
Klub-klub Liga 1 biasanya mencari satu pemain asing Asia dari Jepang atau Korea Selatan karena dianggap memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi.
Namun demikian, ada pula yang memilih pemain Tajikistan atau Uzbekistan yang memiliki postur tubuh besar layaknya pemain Eropa Timur. Pemain-pemain tersebut biasanya mengisi posisi bek tengah.
Jasa pemain Australia juga tidak kalah banyak peminatnya karena secara kualitas dan postur tubuh mereka mewarisi gaya-gaya bermain ala Eropa.
Di sisi lain, ada beberapa klub Liga 1 yang mendatangkan pemain asing Asia blasteran. Artinya, pemain asing ini memiliki dua kewarganegaraan atau garis keturunan lain selain Asia.
Meski berstatus pemain asing Asia, mereka memiliki kualitas yang berbeda dari kebanyakan pemain Asia lainnya karena besar dari tempat ia lahir, bisa Eropa atau Amerika Latin.
Pemilihan pemain asing Asia blasteran ini terbilang sukses di Liga 1 2019. Salah satu yang merasakannya adalah PSS Sleman dengan merekrut Brian Ferreira.
Dari namanya, sekilas tidak ada yang menyangka Brian terdaftar sebagai pemain asing Asia dari PSS Sleman. Ia memiliki paspor Irak meski lahir di Argentina.
Brian memberi dampak besar terhadap permainan PSS Sleman di Liga 1 2019. Mantan penggawa timnas Argentina U-17 itu sukses mengemas 8 gol dari 15 laga dan mengantarkan PSS Sleman duduk di peringkat 7 paruh musim.
Bali United juga terlebih dahulu menggunakan jasa pemain asing Asia blasteran dalam diri Brwa Nouri. Lahir di Iran, Nouri besar dari keluarga Irak-Kurdish dan pindah ke Swedia semasa kecil.
Nouri banyak menghabiskan kariernya di Swedia dan pernah mencatatkan penampilan bersama timnas Swedia U-17 dan U-19. Ia akhirnya memutuskan membela timnas Irak hingga akhirnya pensiun.
Musim perdananya bersama Bali United memang tidak terlalu mengesankan. Akan tetapi, ia mulai beradaptasi dan kini selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Bali United pada Liga 1 2019.
Keberhasilan PSS Sleman dan Bali United dengan pemain asing Asia blasterannya mulai diikuti klub lain pada paruh kedua Liga 1 2019.
Persib Bandung merekrut Omid Nazari yang berdarah Swedia-Iran berpaspor Filipina. Sementara itu, PSIS Semarang mendatangkan Jonathan Cantillana yang berdarah Chile-Palestina.
Jika formula ini berhasil, pada Liga 1 musim-musim berikutnya barang kali fenomena pemain asing Asia blasteran ini akan semakin marak.