Seret Gol, PSIS Semarang Masih Terinfeksi Problem Klasik Era Jafri Sastra
INDOSPORT.COM - PSIS Semarang tampak serius membenahi barisan depan menjelang duel kontra Persela Lamongan dalam lanjutan pekan ke-23 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Surajaya, Jumat (18/10/19).
Statistik memperlihatkan bahwa PSIS kini menjadi klub paling sedikit mencetak gol di antara kontestan Shopee Liga 1 2019 lainnya. Mereka baru mengemas 14 gol dari 21 pertandingan yang sudah dilalui.
Produktivitas Wallace Costa dkk. bahkan lebih buruk dari Semen Padang yang berstatus juru kunci klasemen sementara. Total Kabau Sirah sudah mencetak 18 gol alias empat biji di atas PSIS Semarang.
Padahal, lini depan pasukan Bambang Nurdiansyah tercatat ada beberapa nama striker-striker beken seperti Bruno Silva, Claudir Marini Jr, dan Hari Nur Yulianto.
"Lini depan menjadi salah satu yang kami benahi, tetapi tidak melulu soal finishing. Kami lebih berusaha membenahi bagaimana menciptakan sebuah peluang emas yang bisa menjadi gol," ujar Bambang Nurdiansyah kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (15/10/19).
"Menciptakan sebuah peluang memang sangat penting. Meski punya target man yang tajam, tapi kalau pemain lain belum bisa menciptakan peluang sama saja. Semua hal kami coba perbaiki," jelas pria yang akrab disapa Banur tersebut.
Masalah penyelesaian akhir memang menjadi problem klasik PSIS Semarang musim ini, tidak hanya di tangan Bambang Nurdiansyah, melainkan sudah merecoki ketika klub masih dipegang Jafri Sastra. Mereka seperti lupa cara mencetak gol.
Inilah pekerjaan rumah terbesar yang harus segera diselesaikan PSIS jika ingin segera bangkit dari papan bawah klasemen sementara Shopee Liga 1 2019. Terlebih, musim ini mereka dibebani target finis di posisi delapan besar.