Calon Exco PSSI, Akmal Marhali Beri Kritik soal Sepak Bola Politik
INDOSPORT.COM - Calon Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Akmal Marhali, mengkritisi maraknya sepak bola politik yang kental terjadi dalam kompetisi sepak bola Indonesia.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam program Indonesia Bicara bersama salah satu TV Nasional, TVRI pada Rabu (16/10/19) WIB, di mana Akmal Marhali turut mendapat panggung dalam diskusi bersama Calon Ketua Umum PSSI.
"Turnamen tahun 2003 sampai 2010, itu paling gampang tim mana yang akan jadi juara, tinggal cari siapa yang mau Pilkada," sebut Akmal Marhali.
"Masalah utama sepak bola Indonesia, dari mulai 2002 sampai 2010 itu adalah sebagai alat atau mesin politik, untuk politisi yang ingin jadi pejabat daerah," ujarnya.
Kemudian, Koordinator Save Our Soccer itu juga membeberkan sejumlah fakta mengenai ketimpangan anggaran sepak bola dan bidang lainnya seperti pendidikan.
"Yang paling gampang caranya adalah dengan menggunakan dana APBD, makanya ketika itu banyak kepala daerah yang tertangkap karena korupsi, dan sebagian uang prioritas itu dipergunakan untuk sepak bola."
"Misal, Kediri, anggaran pendidikan itu cuma 20 persen, sementara anggaran sepak bolanya sampai 50 persen," ungkap Akmal lagi.
Maka, salah satu sorotan Akmal Marhali jelang pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI, serta pemilihan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, adalah memisahkan sepak bola dengan politik.
Akmal Marhali sendiri merupakan salah satu dari 91 nama yang dirilis induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI sebagai Calon Exco PSSI periode 2019-2023, di mana pemilihan akan dilangsungkan pada 12 November 2019 mendatang.