Melihat Kelayakan Van Beukering Gantikan Simon McMenemy di Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Mantan penyerang naturalisasi, Jhonny van Beukering, baru-baru ini diminta untuk menggantikan Simon McMenemy usai gagal membawa Timnas Indonesia bertaring di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Setelah menelan kekalahan dalam empat pertandingan awal Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Simon didesak untuk mundur dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Kekalahan itu mereka alami saat berhadapan dengan Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (0-5), dan Vietnam (1-3). Hasil minor ini membuat Tim Garuda tersungkur di dasar klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Situasi tersebut membuat Timnas Indonesia dikaitkan dengan sejumlah pelatih, baik lokal maupun asing. Salah satu kandidat terkuat untuk menggantikan Simon adalah Seto Nurdiantoro dan Luis Milla.
Akan tetapi, nama Van Beukering juga saat ini mulai dikaitkan untuk menangani Timnas Indonesia. Seperti yang diketahui, ia saat ini tengah berkarier sebagai pelatih di klub Belanda.
“Pemain naturalisasi ini sudah menjadi pelatih. Kapan melatih Timnas Indonesia, mungkin nanti Timnas lebih baik lagi dengan kepemimpinanmu,” tulis akun bernama Ari Lubis.
Lalu apakah Van Beukering layak menggantikan Simon di kursi kepelatihan Timnas Indonesia? Berikut INDOSPORT mencoba untuk merangkum sedikit perjalan karier kepelatihan Van Beukering.
Perjalanan Karier Van Beukering
Jhonny van Beukering memulai dunia kepelatihan pada 2014 lalu. Menurut laporan situs Transfermarkt, Van Beukering memulai kariernya sebagai asisten pelatih klub Belanda, FC Presikhaaf.
Dua musim berselang, pelatih yang saat ini berusia 36 tahun tersebut kembali dipercaya untuk menjadi asisten pelatih di klub Belanda lainnya, yakni AFC Arnhem.
Barulah pada 2016 lalu, mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut mulai menjadi pelatih kepala klub amatir Belanda, Veluwezoom Velp, hingga akhirnya menukangi MASV Arnheim.
Klub yang diasuhnya bernama MASV dan bermarkas di Kota Arnhem. Pria naturalisasi itu ditunjuk oleh presiden klub untuk menggantikan peran Marcel Gerrist sejak Desember 2016 lalu.
Bersama MASV Arnheim, Van Beukering mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pelatih. Ia mampu membawa klubnya berhasil merengkuh gelar juara pada 2018 lalu.
Van Beukering sukses membantu MASV Arnheim mengandaskan DVOV di partai final turnamen Arnheim Cup dengan skor tipis 2-1. Hasil ini membuat MASV mendapat hadiah sekitar 3000 euro (Rp60 juta).
Atas peforma apiknya itu, mantan pemain Pelita Jaya tersebut pun mendapat perpanjangan kontrak semusim di MASV.
Pemilik MASV, Eef Kasteel, mengaku puas dengan kinerja MASV dibawah komando Van Beukering. Menurut Kasteel, Van Beukering mampu merangkul semua pemain.
"Kami sangat puas. Kami tidak melihat hasil pertandingan, akan tetap kami sesuatu yang lain. Cara kerja sama misalnya," kata Kasteel beberapa waktu lalu dilansir dari Der Gelderlander.
Sang pelatih juga memiliki pengalaman penting saat membantu MASV Arnheim berjuang di Piala KNVB 2018/19. Jika menang, maka MASV berkesempatan menghadapi klub profesional Belanda.
Sayangnya, MASV tumbang 0-5 dari ASWH Ambacht. Hasil minor tersebut nyatanya membuat MASV harus tersingkir di ajang Piala KNVB 2018/19 lalu.
Jika dibandingkan dengan Seto dan Luis Milla, tentunya nama Van Beukering masih kalah pamor. Mengingat, dirinya baru terjun sebagai seorang pelatih.
Jawaban layak atau tidaknya Van Beukering melatih Timnas Indonesia pun baru akan terjawan jika dirinya benar-benar mendapatkan kesempatan menggantikan Simon. Patut dinantikan.