x

4 Hal Buruk dari Kemenangan Manchester United di Liga Europa

Jumat, 25 Oktober 2019 09:02 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Ekspresi para pemain Manchester United saat adu penalti melawan Rochdale.

INDOSPORT.COM - Meski Manchester United berhasil menang di pekan ke-3 Liga Europa 2019-2020 atas FK Partizan, Kamis (24/10/19) malam, ternyata ada setidaknya 4 hal buruk dari permainan mereka.

Bermain sebagai tuan rumah menjamu Manchester United, Partizan sempat melancarkan beberapa serangan berbahaya di awal pertandingan. Sayang masih gagal.

Ole Gunnar Solskjaer yang memasang sejumlah pemain muda, seperti James Garner, Scott McTominay dan Brando Williams di lini tengah juga merupakan keputusan yang sangat berani.

Baca Juga

Tidak hanya itu, Solskjaer juga kembali menerapkan formasi lima bek atau formasi 3-4-2-1 seperti yang dilakukan saat tim asuhannya menahan imbang Liverpool di akhir pekan kemarin di Liga Inggris.

Keefektifan Manchester United mungkin masih menjadi masalah, lihat saja statistik pertandingan semalam. Setan Merah hanya berhasil mencatat satu shot on target, itu pun tendangan penalti Anthony Martial.

Ya, Anthony Martial berhasil melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti pada menit 43, yang membawa Manchester United unggul sekaligus menang tipis 1-0 atas Partizan.

Tapi meski menang dan mencuri tiga poin dari markas lawan di ajang Liga Europa, setelah ditelusuri oleh INDOSPORT ada setidaknya 4 hal buruk dari kemenangan Manchester United. Simak selengkapnya.

Baca Juga

Lini Serang Masih Belum Kreatif

Seperti yang sudah disebutkan sedikit, lini serang Manchester United terlihat begitu memprihatinkan di sepanjang 90 menit pertandingan semalam.

Satu shot on target dari 5 tendangan yang dilakukan oleh Manchester United, menjadi statistik yang begitu memilukan. Padahal mereka menguasai bola dengan presentase 40-60 secara keseluruhan laga.

Untuk tingkat kesuksesan passing Manchester United juga unggul jauh dengan presentase 85%, sementara Partizan hanya 69%. Jadi lini serang masih belum kreatif adalah hal yang membingungkan dari Setan Merah.

Terlalu Terburu-buru Mainkan Martial

Mungkin akan sangat tidak berprikemanusiaan jika mengkritik pencetak gol tunggal kemenangan Manchester United, yakni Anthony Martial. Tapi benar adanya, penampilannya tadi bisa dibilang jauh dari kata gemilang.

Laga tadi merupakan starter pertama Martial sejak bulan Agustus, di mana dia baru saja sembuh cedera hamstring. Dan menurut pantauan INDOSPORT, Martial benar-benar sulit menemukan ruang di pertahanan Partizan.

Mungkin tak sepenuhnya salah Martial, fans bisa mempertanyakan keputusan Solskjaer yang terkesan terlalu terburu-buru memainkan Martial yang baru pulih cedera.

Padahal ada Marcus Rashford yang fit 100%, tapi Solskjaer lebih memilih merotasi dan memainkan Martial sebagai starter. Lihat saja, baru 60 menit berjalan, Martial ditarik keluar dan digantikan Rashford.

Kalah Efektif dari Partizan

Hal buruk yang satu ini berkaitan dengan lini serang Manchester United yang belum juga kreatif. Bahkan mereka kalah jauh efektif dari Partizan, terlepas dari status tuan rumah atau tim tamu.

Ya, itu terlihat dari catatan shots Manchester United yang hanya 5 kali ke arah gawang Partizan. Sebaliknya, Partizan melepaskan sebanyak 15 tendangan dan membuat Sergio Romero jatuh bangun di laga tersebut.

Manchester United hanya beruntung, meski Partizan lebih efektif dalam menyerang, shots on target mereka hanya dua dari 15 tendangan. Jika Partizan sedikit lebih baik lagi, tentunya Setan Merah sudah menangis sekarang.

Aaron Wan-Bissaka Tampil Buruk

Ya, Manchester United memainkan 5 bek di pertahanan, di mana sebenarnya adalah 3 bek tengah yang diisi oleh Phil Jones, Harry Maguire dan Marcos Rojo. Sementara duanya adalah wing-back.

Salah satu wing-back dan bisa disebut senior adalah Aaron Wan-Bissaka yang dimainkan sebagai starter. Tapi ternyata Wan-Bissaka tampil buruk, dia seperti tak mampu mengeluarkan kecepatannya.

Bagaimana bisa, sepanjang 60 menit sebelum dirinya ditarik keluar oleh Solskjaer, Wan-Bissaka hanya mampu melakukan sekali dribel yang sukses. 

Baca Juga

Menurut Whoscored, nilai Wan-Bissaka juga sangatlah kecil yakni 6,79. Wajar jika Solskjaer menariknya keluar dan menggantinya dengan pemain muda, Daniel James.

Meski terdapat beberapa hal buruk dari kemenangan Manchester United di Liga Europa, tetap saja 3 poin di laga tandang ini harus diapresiasi. Ini yang pertama kalinya sejak Maret 2019 lalu, mengalahkan PSG di Paris pada laga Liga Champions musim lalu.

Manchester UnitedLiga EuropaOle Gunnar SolskjaerPartizanAnthony MartialMarcus RashfordTRIVIAAaron Wan Bissaka

Berita Terkini