AC London, Klub Milik Pemuda 16 Tahun yang Terinspirasi Kerusuhan di Inggris
INDOSPORT.COM - Pemuda 16 tahun, Prince Choudary sukses mendirikan sebuah klub sepak bola di Liga Inggris dengan tujuan mulia paska kerusuhan London.
Usia muda bukan halangan bagi seseorang untuk melakukan sebuah tindakan besar. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari apa yang dilakukan pemuda asal London, Prince Choudary.
Di usia yang masih sangat muda, 16 tahun, Prince Choudary berinisiatif mendirikan sebuah klub sepak bola yang dinamainya AC London.
Lebih mengaggumkan lagi, latar belakang Prince Choudary membentuk klub sepak bola itu karena munculnya kerusuhan masal di Ibukota Inggris itu pada tahun 2011.
Setahun paska kerusuhan London, Prince Choudary membentuk klub AC London. Tujuannya, Prince Choudary ingin meminimalisir anak-anak muda di London dari kegiatan yang negatif, atau bahkan sampai bergabung dengan kelompok atau gang yang marak di kota berpenduduk 8,9 juta jiwa itu.
Didirikan pada Juli 2012, AC London yang dibentuk, dipimpin, dan dimanajeri langsung oleh Prince Choudary berkembang pesat.
Bermaterikan pemain-pemain dari 16 negara berbeda, AC London berkembang sebagai klub semi-profesional, yang bahkan sudah bisa bermain di kasta ketujuh kompetisi nasional Liga Inggris.
Sejarah kemudian berhasil diukir Prince Choudary bersama AC London. Ketika mampu mengantarkan klubnya bermain di kompetisi tertua di tanah Inggris, Piala FA pada tahun 2014.
Keberhasilan itu sekaligus membuat Prince Choudary menjadi pemilik klub termuda yang pernah ada dalam sejarah Piala FA.
Selain catatan tersebut, prestasi juga sempat didapat AC London. Yakni mulai dari juara Division One Challenge Cup winners 2016–17. Juga rekor Best FA Cup performance: Preliminary round 2017/18 dan Best FA Vase performance: First round, 2016/17.
Musim ini sendiri, AC London masih bermain di Combined Counties League Division One atau kasta ketujuh dalam sistem kompetisi nasional Liga Inggris.