4 Fakta di Luar Nalar Usai Persebaya Takluk dari PSS Sleman
INDOSPORT.COM - Empat fakta tercipta usai Persebaya Surabaya takluk 2-3 dari PSS Sleman pada Shopee Liga 1 2019 pekan ke-25, Selasa (29/10/19), di Stadion Gelora Bung Tomo.
Persebaya Surabaya kembali bermain di bawah performa terbaiknya. Tampil di hadapan ribuan Bonek masih belum bisa menghadirkan kemenangan bagi Bajul Ijo.
Tuan rumah dipaksa menyerah 2-3. Setelah laga berakhir, kericuhan suporter lantas pecah di Stadion Gelora Bung Tomo yang rencananya hendak menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2021.
Tren negatif yang merasuki Persebaya Surabaya membuat mereka masih tertahan di papan tengah, tepatnya di urutan 31 dari 25 pertandingan.
Sementara itu, PSS Sleman semakin mengukuhkan diri sebagai tim papan atas meski berstatus debutan di Liga 1 dengan menghuni peringkat lima klasemen Liga 1.
Di balik pertandingan Persebaya Surabaya vs PSS Sleman yang berkesudahan 2-3, ternyata terselip empat fakta mengejutkan. Simak ulasan INDOSPORT berikut.
Rentetan Tak Pernah Menang
Kekalahan 2-3 dari PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo pada pekan ke-25 menghadirkan catatan buruk bagi Persebaya Surabaya di Liga 1 2019.
Persebaya Surabaya harus menjalani rentetan tak pernah menang selama enam pertandingan sejak 24 September 2019 saat melawan Bali United di kandang.
Rentetan tak pernah menang tersebut menjadi yang terburuk musim ini setelah sebelumnya sempat mengalami lima laga tak pernah menang dari tanggal 9 sampai 28 Juli 2019.
Sekitar sepekan setelah itu, pelatih Djajang Nurjaman dipecat sebagai pelatih oleh manajemen klub usai bermain imbang 2-2 melawan Madura United pada 10 Agustus 2019.
Hilangnya Magis Gelora Bung Tomo
Stadion Gelora Bung Tomo tampaknya tidak lagi memberi atmosfer mengerikan kepada lawan. Venue berkapasitas sekitar 55.000 penonton itu bak tempat netral dan asing.
Kekalahan dari PSS Sleman membuat Persebaya Surabaya menelan kekalahan kandang pertama di Liga 1 2019. Terakhir kali Green Force kalah di kandang yakni 13 Oktober 2018 musim lalu saat takluk 0-1 dari Borneo FC.
Persebaya Surabaya musim ini sudah lima kali secara beruntun gagal meraih kemenangan di kandang. Total hingga pekan ke-25, Bajul Ijo gagal menang sembilan kali (8 imbang, 1 kalah).
Catatan tersebut lebih buruk dari musim 2018 yang menorehkan 2 imbang dan 4 kalah di kandang. Dari segi kekalahan di kandang, Persebaya Surabaya memang lebih baik dari tahun lalu.
Tuah Haris Tuharea
Haris Tuharea menjelma aktor protagonis bagi PSS Sleman musim ini. Didatangkan dari PS Mojokerto Putra, ia sejauh ini telah mengemas lima gol di Liga 1.
Haris Tuharea mampu mencetak gol dalam empat pertandingan PSS Sleman. Menariknya, setiap kali gelandang berusia 24 tahun itu mencetak gol, PSS Sleman tidak pernah kalah.
Tiga laga saat Haris Tuharea mencetak gol selalu berakhir kemenangan, sementara satu laga berakhir imbang. Dua kemenangan berlangsung di kandang (2 gol), sementara dua sisanya di laga tandang (3 gol).
PSS Garang di Tandang
PSS Sleman punya statistik pertandingan menarik di Liga 1. Catatan pertandingan tandang PSS Sleman ternyata lebih baik ketimbang laga kandang.
Dari 13 laga tandang, PSS Sleman mampu meraih enam kemenangan, dua imbang, dan lima kekalahan (20 poin). Super Elja tercatat sebagai tim yang paling banyak meraih kemenangan tandang melebihi pemuncak klasemen Bali United.
Statistik laga kandang PSS Sleman justru tak sementereng partai kandang. Tim besutan Seto Nurdiyantoro hanya mampu meraih empat kemenangan, tujuh imbang, dan sekali kalah (19 poin) di Liga 1.