Disebut Ingin Menangkan Iwan Bule di Kongres PSSI, Begini Tanggapan PSMS Medan
INDOSPORT.COM - Kubu PSMS Medan memberikan jawaban terkait tudingan mereka yang sepakat ingin memenangkan Iwan Bule di Kongres PSSI.
Pihak PSMS Medan membantah soal adanya dugaan upaya memenangkan Komjen Pol. Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI.
Isu ini mencuat saat Vijaya Fitriyasa, salah satu calon ketua umum PSSI, menyampaikan dalam sebuah acara talk show di televisi nasional baru-baru ini.
CEO Persis Solo itu menduga Iwan memanfaatkan Satgas Antimafia Bola untuk memenangi dirinya. Dan, dia menyebut adanya dugaan upaya orang lama PSSI yang ingin memenangkan Iwan Bule.
PSMS sendiri memang erat dikaitkan dengan Iwan Bule. Itu terlihat dari foto beberapa pengurus PSMS bersama Iwan Bule yang beredar beberapa waktu lalu.
Hal ini menimbulkan anggapan upaya memenangkan Iwan Bule untuk di Kongres Luar Biasa PSSI 2 November mendatang. Manajemen PSMS pun segera memberikan tanggapannya.
"Tentu PSMS sudah punya calon (untuk dipilih saat kongres). Tapi tidak benar dan suatu kebohongan yang besar jika disebut memenangkan Pak Iwan Bule," ungkap Sekretaris klub PSMS, Julius Raja, Kamis (31/10/19).
Diakui Julius, PSMS datang dalam deklarasi Asprov PSSI se-Sumatera di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Iya kita datang saat Deklarasi Sumatera mendukung beliau. Foto yang beredar ya saat itu. Ya artinya, waktu dia (Iwan Bule) menyampaikan visi misi kita mendukung. Jadi tidak ada klub-klub diminta mendukung beliau," jelasnya.
Masih yang Terbaik
Namun, yang perlu digarisbawahi lanjut King, apa yang terjadi saat di pemilihan Kongres nanti bisa saja berbeda. "Sejauh ini, dari banyak calon, kami melihat beliau yang pantas jadi Ketua Umum PSSI," kata Julius.
"Pertama, dia punya visi dan misi, dia punya posisi. Sehingga untuk perizinan tanding bola mungkin bisa lebih mudah. Beliau bisa berkordinasi dengan pemerintah. Dan dia punya modal. Buktinya saat pertemuan kemarin. Dia menyebut subsidi untuk Liga 1 Rp 10 miliar, untuk Liga 2 mau menggelontorkan Rp 5 miliar," bebernya.
Ketika disinggung perihal debat calon ketua umum yang batal digelar PSSI yang sejatinya harusnya hari ini, 31 Oktober 2019, Julius enggan berkomentar jauh. Dia hanya mengimbau para calon ketua umum yang lain berkaca.
"Ini calon-calon ketua umum, menurut kami 'mone' alias modal nekat. Belum lama di sepak bola, enggak punya modal kemudian mencalonkan diri. Harus punya modal, kalau enggak, enggak mampu.
Julius juga kecewa dengan adanya calon yang ikut pemilihan ketum PSSI berulangkali. Ia pun mengira-ngira hal itu dilakukan hanya bagian dari pencarian popularitas semata.