3 Kerugian PSSI Tunjuk Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Menunjuk juru latih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, sebagai pelatih Timnas Indonesia bisa menghadirkan kerugian.
Shin Tae-yong ramai dibicarakan sebagai calon pelatih Timnas Indonesia selain Luis Milla. Hal itu tidak lepas dari terpilihnya Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
“Ada yang bilang Luis Milla pantas melatih Timnas Indonesia. Ada juga pelatih eks Korea Selatan. Itu semua akan kami dalami,” ucap Iwan Bule.
Karier kepelatihan Shin Tae-yong memang sekilas mentereng. Label pelatih Piala Dunia 2018 dan pernah membawa tim Seongnam FC juara Liga Champions Asia seolah menjadi jaminan kualitasnya.
Akan tetapi, PSSI dapat mendapati kerugian apabila memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia. Simak ulasan INDOSPORT berikut.
Minim Prestasi
Satu-satunya prestasi yang pernah diraih Shin Tae-yong adalah juara Liga Champions Asia 2009-2010. Di level tim nasional, ia belum pernah meraih gelar.
Barangkali prestasinya memang hanya membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018. Di sisi lain, sejak menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia pada 2002, Korea Selatan selalu lolos ke putaran final.
Artinya, tidak ada prestasi istimewa pelatih berusia 49 tahun itu di level tim nasional. Namun, ia punya kelebihan bisa melatih tim usia muda, U-20 dan U-23.
Minim Pengalaman di Luar Negeri
Vietnam dan Thailand sedang dilatih pelatih asal Asia Timur. Vietnam dengan Park Hang-seo-nya memang terbukti berhasil membuahkan prestasi.
Akan tetapi, formula yang sama belum tentu sukses di Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia tidak punya riwayat dilatih pelatih asal Asia mungkin sejak terakhir Choo Seng Quee asal Singapura pada tahun 1953.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan dari Shin Tae-yong adalah ia sangat sedikit memiliki pengalaman melatih di luar Korea Selatan.
Ia hanya tercatat pernah menjadi asisten pelatih di klub Liga Australia, Brisbane Roar pada tahun 2005 sampai 2008, sudah cukup lama. Selebihnya, ia hanya berkutat di negaranya sendiri.
Tentu riskan menunjuk Shin Tae-yong yang belum banyak tahu kultur sepak bola Indonesia. Bisa jadi, keputusan berani menunjuknya akan menjadi sebuah perjudian baru.
Statistik Kurang Meyakinkan
Shin Tae-yong melatih timnas Korea Selatan selama kurang lebih satu tahun. Pelatih yang akrab dengan formasi 4-4-2 ini telah menjalani 21 pertandingan internasional.
Catatan kemenangannya tidak terlalu dominan. Korea Selatan meraih tujuh kemenangan, enam imbang, dan delapan kekalahan.
Jumlah memasukkan dan kemasukan hanya berselisih tipis 26 berbanding 27. Shin Tae-yong bahkan mengalami masa sulit di awal kepelatihannya.
Ia baru meraih kemenangan pertama bersama Taeguk Warriors pada laga keempat. Setelah itu, Korea Selatan menjalani periode tak terkalahkan selama sembilan laga.
Shin Tae-yong memang belum pasti menjadi pelatih Timnas Indonesia. Jika terpilih nanti, pencinta sepak bola Indonesia akan kembali menjalani masa sabar, adaptasi, dan menunggu lagi. Masih kuat?