Apa Kabar Indriyanto Nugroho? Mantan Pemain yang Bawa PSIS Peringkat 3 Liga Indonesia
INDOSPORT.COM – Publik sepak bola tentu tidak asing dengan nama Indriyanto Nugroho. Mantan pemain Timnas Primavera ini sempat beberapa musim memperkuat PSIS Semarang di era 2000-an. Apa kabar ia?
Pemain kelahiran Kabupaten Sukoharjo 43 tahun yang lalu ini juga termasuk dalam skuat yang berhasil mengantarkan Laskar Mahesa Jenar meraih peringkat tiga kompetisi Liga Indonesia tahun 2005 yang kebetulan saat itu juga ditangani oleh pelatih PSIS saat ini, Bambang Nurdiansyah.
Aktivitas Indriyanto pun sampai saat ini ternyata masih belum bisa jauh dengan dunia sepak bola. Mantan pemain yang sempat menggegerkan persepak bolaan Indonesia akibat transfer kontroversial saat pindah dari Arseto Solo ke Pelita Jaya dengan transfer Rp100 ini tetap berkecimpung di dunia si kulit bundar hingga sekarang.
“Kabar saya baik. Sampai saat ini masih di dunia sepak bola. Aktivitas saya sekarang melatih di SSB Kabomania, selain itu juga masih membantu coach Bima Sakti di Timnas,” ujar Indriyanto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (3/12/2019).
Di tengah padatnya aktivitas di dunia kepelatihan, ternyata ia juga masih mengikuti PSIS sebagai salah satu mantan klubnya.
Indriyanto juga mengaku bahwa tali silaturahminya bersama mantan-mantan pemain klub asal Ibukota Jawa Tengah tersebut masih terjalin hingga saat ini.
“Masih mengikuti pastinya, apalagi kami PSIS tahun 2005 masih ada Grup Whatsapp sehingga masih sering ngobrol dan kadang-kadang bahas PSIS saat ini,” ungkapnya.
Menurut Indriyanto, PSIS yang sekarang juga tidak jauh berbeda dari dulu saat ia masih bermain di Stadion Jatidiri. Pasalnya, pengurus Laskar Mahesa Jenar hingga kini masih awet dengan komando Yoyok Sukawi sebagai CEO.
“PSIS ini tetap rumah saya hingga saat ini, pengurusnya seperti Bos Yoyok, Mas Agung, dan Mas Liluk kan masih akrab dengan saya sampai sekarang,” tutur pemain yang dulu kerap menggunakan nomor 9 tersebut.
Namun, Indriyanto sendiri enggan dibilang seorang legenda karena merasa belum layak. Menurutnya, masih banyak pemain lain yang pantas untuk menyandang sebagai status legenda PSIS.
“Kalau ada yang bilang saya legenda, terima kasih banyak, sebuah apresiasi tersendiri. Namun, banyak nama lain yang jauh lebih pantas dari saya. Saya yang paling penting selalu mendoakan PSIS supaya jauh lebih baik lagi kedepannya,” pungkasnya.