Termasuk Juara Piala FA, Berikut Rekap Jejak Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Ruud Gullit
INDOSPORT.COM - Ruud Gullit mencuat sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia, menyusul Shin Tae-yong dan Luis Milla. Berikut rekam jejaknya.
Setelah sempat bertemu dengan dua kandidat pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan Luis Milla, nama baru kini dilambungkan PSSI.
Disebutkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan kandidat baru yang akan dijajaki untuk melatih Timnas Indonesia adalah legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit.
Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut, bahwa pihaknya telah menghubungi Ruud Gullit sejak pekan lalu. Meski hingga kini belum ada respon dari pihak Gullit kepada PSSI.
Di luar belum jelasnya kepastian Ruud Gullit bisa melatih Timnas Indonesia, munculnya nama pria 57 tahun itu memang merupakan hal yang menarik.
Sebab, selain memiliki darah Indonesia, Gullit juga memiliki rekam jejak kepelatihan yang cukup bisa dibanggakan bersama beberapa tim besar Eropa.
Seperti apa rekam jejak kepelatihan Ruud Gullit, berikut INDOSPORT merangkumkan.
Karier Kepelatihan Ruud Gullit
Sebagai salah satu nama besar dalam sepak bola dunia, Ruud Gullit sudah dipercaya menampuk beban sebagai pelatih saat dirinya juga masih aktif sebagai pemain.
Itu terjadi kala dirinya membela klub Liga Inggris, Chelsea, di musim 1996/97. Tak main-main, Ruud Gullit mampu bertahan sebagai pemain dan pelatih bersama Chelsea hingga 1,5 musim.
Total 72 pertandingan dijalaninya bersama klub berjuluk The Blues itu dengan catatan 1,65 poin per pertandingan bisa didapatnya. Selain angka tersebut, capaian prestisius juga bisa didapat Gullit kala itu ialah membawa Chelsea menjadi juara Piala FA 1996/97.
Terbilang sukses bersama Chelsea, klub Liga Inggris lainnya Newcastle United terpincut memakai jasa pria yang identik dengan rambut gimbal itu sebagai manajer.
Sayang, bersama Newcastle United, Gullit hanya mampu bertahan dalam 45 pertandingan atau sekitar satu musim. Tanpa satupun gelar yang bisa diberikan.
Tak bisa berbuat banyak bersama Newcastle, Ruud Gullit sempat vakum lama dalam dunia kepelatihan. Hingga akhirnya, pada Juli 2004, klub besar belanda, Feyenoord menunjuknya sebagai manajer.
Namun, lagi-lagi hanya semusim, pria berkewarganegaraan Belanda-Suriname itu akhirnya harus angkat koper. Dalam catatan rata-rata poin 1,81 dari 43 pertandingan.
Kembali vakum selama sekitar dua tahun, Gullit mencoba peruntungan di Amerika Serikat bersama LA Galaxy. Tetapi bukannya lebih baik, catatan mengecewakan didapat Gullit. Sehingga hanya mampu bertahan selama 19 pertandingan, sebelum akhirnya kembali vakum.
Baru di musim 2010/11, atau tepat di bulan Januari 2011, klub asal Rusia Terek Grozny mempercayakan dirinya menjadi manajer kembali. Tetapi, itu juga hanya selama sekitar lima bulan atau dalam 13 pertandingan.
Tak pernah lagi berkarier di dunia kepelatihan selepas dari Terek Grozny . Nama Ruud Gullit baru kembali terlihat pada Juni 2017 ini. Bersama Dick Advocaat, Gullit dipercaya dalam struktur kepelatihan dalam jabatan assistant manager selama lima bulan.
Sejak saat itu, nama Ruud Gullit tak pernah lagi terlihat sebagai pelatih maupun manajer di berbagai tim sepak bola. Sebelum akhirnya kini dibidik PSSI sebagai salah satu kandidat pelatih Timnas Indonesia.