Susunan XI Terbaik yang Gagal Meraih Ballon d’Or Sepanjang Kariernya
INDOSPORT.COM – Sejak diadakan pertama kali pada tahun 1956, banyak pemain fenomenal yang gagal meraih trofi Ballon d'Or. Namun apa jadinya jika mereka disatukan dalam sebuah tim?
Nama-nama beken seperti Pele, Socrates, dan Diego Maradona yang berasal dari Amerika Selatan atau legenda Ghana, Abedi Pele, yang berasal dari Afrika, termasuk dalam daftar panjang pemain yang gagal meraih gelar ini.
Pasalnya, Ballon d’Or baru menerima pemain non-Eropa mulai tahun 1995. Pada tahun yang sama, George Weah (Liberia) berhasil meraih penghargaan tersebut.
Dilansir dari givemesport, berikut daftar pemain fenomenal yang gagal meraih Ballon d’Or sepanjang karier profesional mereka. Saking kompletnya pemain yang gagal menjadi kampiun Ballon d’Or, mereka bahkan bisa disatukan dalam sebuah tim.
Gianluigi Buffon (Kiper)
Buffon hampir saja menjadi kiper kedua yang berhasil memenangkan Ballon d’Or andai saja tidak kalah dari kompatriotnya, Fabio Cannavaro, pada gelaran Ballon d’Or 2016.
Salah satu kiper terbaik Italia ini bisa saja menjadi penerus Lev Yashin jika saja berhasil memenangkan gelar pemain terbaik dunia tersebut. Sekarang, di usianya yang memasuki 41 tahun, Buffon masih terlalu tangguh untuk ditembus barisan depan lawan.
Philipp Lahm (Bek Kanan)
Lahm adalah salah satu pemain paling konsisten sepanjang masa. Walaupun punya fisik yang ringkih, tidak tinggi, tidak berotot, maupun tidak cepat, Lahm menutupi kekurangannya tersebut dengan kemampuannya membaca permainan yang sangat brilian.
Walaupun telah memenangkan 8 titel Bundesliga Jerman bersama Bayern Munchen serta gelar Piala Dunia 2014 bersama Jerman, nyatanya dirinya masih dianggap kurang layak untuk menyandang gelar pemain terbaik dunia.
Bobby Moore (Bek Tengah)
Moore adalah salah satu bek tengah terbaik di dunia. Ketenangan dan kejeliannya membaca permainan membuat dirinya sangat susah dilewati lawan. Ini hal yang membuat Pele menasbihkan Moore sebagai salah satu lawan tertangguhnya di lapangan.
Mengantarkan Inggris menjadi kampiun Piala Dunia 1966 tampaknya belum mampu membuat Moore menjadi yang terbaik di seluruh dunia.
Paolo Maldini (Bek Tengah)
Maldini hampir saja menjadi kampiun Ballon d’Or dua kali. Yang pertama pada tahun 1994 dan yang kedua pada tahun 2003. Di dua edisi tersebut, bek legendaris ini hanya mampu meraih posisi ketiga.
Lima trofi Liga Champions yang didapatnya bersama AC Milan agaknya tidak membuat dia keluar menjadi nomor satu di ajang Ballon d’Or.
Roberto Carlos (Bek Kiri)
Salah satu bek kiri legendaris dunia ini dipandang sebagai salah satu penendang bebas terbaik sepanjang masa. Carlos meraih hampir segalanya bersama Real Madrid dan Brasil, kecuali trofi Ballon d’Or yang gagal didapatnya.
Paul Gascoigne (Gelandang Tengah)
Gascoigne adalah talenta terbaik yang pernah dimiliki oleh Inggris sepanjang masa. Tetapi sayangnya, potensi pemain flamboyan ini tidak dapat membawanya menjadi yang terbaik di dunia. Dirinya hanya berhasil meraih posisi ke-4 pada Ballon d’Or edisi tahun 1990.
Marco Tardelli (Gelandang Tengah)
Tardelli berhasil tampil sangat cemerlang pada Piala Dunia 1982. Buktinya adalah gol yang dicetaknya yang akhirnya membawa Italia unggul 3-1 atas Jerman Barat. Dirinya juga berhasil menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or pada tahun yang sama.
Tetapi, penampilan cemerlangnya bersama Timnas Italia dan Juventus hanya mampu membuat dirinya berada di peringkat ke-15. Hal yang dirasa sangat tidak layak, mengingat dirinya adalah salah satu gelandang tengah terbaik yang pernah dimiliki Italia.
Andres Iniesta (Gelandang Tengah)
Iniesta mungkin tidak mencetak gol sebanyak Messi ataupun Cristiano Ronaldo. Tercatat dia hanya mencetak 57 gol dari 674 penampilannya bersama Barcelona. Tetapi, kemampuannya lebih dari sekadar mencetak gol.
Dirinya adalah kunci dari Barcelona era Pep Guardiola, tim yang dipandang sebagai salah satu tim terbaik sepanjang masa. Pernah hampir meraihnya di tahun 2010, Iniesta harus puas berada di posisi kedua setelah mengakui keunggulan rekan timnya di Barcelona, Messi.
Dennis Bergkamp (Gelandang Serang)
Bergkamp adalah salah satu pemain jenius yang pernah dicatat dalam sejarah sepak bola dunia. Legenda Belanda ini seakan dapat melakukan apa saja ketika dia berada di lapangan. Dirinya hampir meraih Ballon d’Or edisi tahun 1992 namun harus puas berada di peringkat kedua.
Eric Cantona (Penyerang)
Salah satu transfer terbaik sepanjang masa yang pernah dilakukan oleh Manchester United. Kedatangan Cantona ke Old Trafford pada musim 1992 membuat United kembali ditakuti oleh lawan-lawannya.
Berhasil mengantarkan Setan Merah menjadi kampiun Liga Inggris tahun 1993, nyatanya hanya membawanya ke peringkat ketiga pada gelaran pemain terbaik sedunia ini.
Raul Gonzalez (Penyerang)
Raul adalah Madrid dan Madrid adalah Raul. Begitulah jargon yang sering terdengar di puncak kejayaan Raul selama dirinya berseragam Madrid. Mencetak 323 gol untuk Madrid dan membawa Los Blancos meraih segalanya tidak membuat dirinya otomatis dianugerahi gelar pemain terbaik dunia.
Pangeran Madrid ini harus puas berada di belakang Michael Owen dan gagal menjadi kampiun Ballon d’Or edisi tahun 2001. Walaupun banyak pihak memandang jika Raul lebih pantas menjadi yang terbaik pada tahun tersebut.