Suporter Persiraja Desak Gubernur Aceh Renovasi Stadion Harapan Bangsa
INDOSPORT.COM - Suporter klub Liga 1 2020, Persiraja, mendesak Pemerintah Aceh untuk segera merenovasi Stadion Harapan Bangsa. Penyataan sikap ini disampaikan mereka yang mengatasnamakan diri Suporter Persiraja Bersatu di depan stadion, Senin (16/12/2019) sore.
Desakan ini diutarakan karena Liga 1 diagendakan bergulir pada 1 Maret 2019, atau sekitar dua bulan lagi. Hingga kini, belum ada tanda-tanda stadion akan diperbaiki. Padahal, beberapa waktu yang lalu, perwakilan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sudah melakukan verifikasi dan juga telah memberikan laporan tentang apa saja yang musti diperbaiki Persiraja.
"Kita mendesak Pemerintah Aceh segera merehab SHB sesuai regulasi yang ditetapkan PT. LIB, agar Persiraja bisa berkandang di Aceh saat mengarungi kompetisi Liga 1 2020," sebut Dirigen kelompok suporter Persiraja SKULL, Teuku Mufri alias Ponpi.
Ada PR besar yang musti diselesaikan. Pihak yang terkait dengan Persiraja harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah ini. Dikatakan perwakilan PT. LIB, Somad beberapa waktu yang lalu, bila stadion tidak diperbaiki hal terpahit yang didapatkan Persiraja adalah tidak bisa bermain di Aceh alias jadi tim musafir.
Tidak ingin hal buruk itu terjadi, Suporter Persiraja Bersatu yang terdiri dari Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL) dan Persiraja Fans Club mengambil inisiatif cepat untuk membangunkan Pemerintah Aceh.
Tuntutan mereka memiliki landasan, sebab saat jamuan Pemerintah Aceh dalam hal ini disambut Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, malam itu di pendopo gubernur (3 Desember lalu).
Ia mengatakan bahwa para pemain cukup berpikir untuk menampilkan penampilan terbaik dengan fokus latihan. Sedangkan hal-hal lain, seperti dana biar menjadi urusan Presiden Persiraja, Pemerintah Aceh dan pihak terkait.
Pihaknya mengaku tidak ingin Persiraja jadi tim musafir jika Stadion Harapan Bangsa dianggap tidak memenuhi syarat. Bila hal ini terjadi menjadi alarm bahaya bagi Laskar Rencong. Berkaca dari Badak Lampung dan Kalteng Putra, kedua klub tersebut terdegradasi, salah satu alasannya adalah karena menjadi tim musafir beberapa saat.
"Seperti kita ketahui bahwa masyarakat Aceh sejak lama memimpikan Persiraja berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia," ujar Ponpi lagi.
Hal ini dikarenakan, kata mereka, melihat kondisi terakhir, tidak memungkinkan bagi Persiraja berharap sepenuhnya kepada Plt Gubernur Aceh. Mereka juga berbagi ide untuk solusi memecahkan kebuntuan.
"Berbagai cara mungkin bisa dilakukan dengan terus melobi sponsor, menjual tiket terusan untuk semua tribun," jelasnya lagi secara detail.