Wasit Terbaik 2019 Pilihan INDOSPORT: Fariq Hitaba
INDOSPORT.COM - Di sepanjang Liga 1 2019 tentu peran wasit memang banyak dipandang sebelah mata tapi sosok kepemimpinan Fariq Hitaba di atas lapangan membuat INDOSPORT menjatuhkan penghargaan Wasit Terbaik 2019 kepadanya.
Pengetahuan para suporter klub-klub sepak bola Indonesia, khususnya di Liga 1 akan profesi menjadi wasit memang cukup minim. Tapi saat ada kejanggalan terjadi dalam laga tertentu, wasit sering dijadikan kambing hitam.
Tapi tetap saja, meski dipandang sebelah mata, wasit sendiri memiliki peran penting di dalam sebuah pertandingan. Tugas mereka bisa dikatakan jauh lebih berat dibandingkan dengan para pemain.
Setidaknya mereka harus memiliki mental yang sangat kuat dalam menjalani tugasnya, terutama di persepakbolaan Indonesia. Karena wasit memegang tanggung jawab penuh selama 90 menit dengan atmosfer suporter yang cukup tinggi.
Apalagi saat keputusan-keputusannya yang dianggap salah, cacian hingga kata-kata kasar dari suporter seperti sudah menjadi makanan sehari-hari bagi sebagian besar wasit lokal.
Tak terkecuali oleh sosok yang INDOSPORT rasa pantas mendapat penghargaan Wasit Terbaik 2019, yaitu Fariq Hitaba. Namanya memang tak setenar Thoriq Alkatiri, Dwi Purba Adi Wicaksana apalagi wasit legendaris Indonesia seperti Jimmy Napitulu.
Banyak para pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Liga 1 belum kenal betul siapa Fariq Hitaba yang ternyata merupakan sosok pengadil lapangan dengan keputusan-keputusan kontroversial. Apalagi kiprahnya saat memimpin pertandingan di sepanjang 2019 ini.
Kartu Merah di Laga Persija Jakarta vs Persib Bandung
Keputusan-keputusan kontroversial dari seorang wasit tak harus melulu dipandang sebagai negatif. Jika melihat dari sisi positifnya, terlihat ketegasan dan keberanian wasit mengambil keputusan seperti kartu kuning, bahkan kartu merah.
Mungkin kalian mengingat kejadian kartu merah yang mewarnai pertandingan big match di pekan ke-8 Liga 1 2019 antara Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 10 Juli 2019 lalu.
Ya, wasit yang memimpin pertandingan klasik di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu adalah Fariq Hitaba. Memimpin laga sebesar Persija vs Persib, apalagi dengan animo luar biasa dengan kehadiran 70 ribu lebih Jakmania di tribun SUGBK, mental wasit tentu harus kuat.
Bahkan tribun SUGBK langsung riuh saat Jakmania tampak geram melihat pemain Persija diganjar kartu merah oleh Fariq Hitaba. Yaitu saat Novri Setiawan harus keluar dari lapangan pertandingan pada menit 78.
Uniknya, kartu merah yang dikeluarkan Fariq dari sakunya itu terjadi saat Novri dilanggar oleh Ezechiel N'Douassel. Pelanggaran dan kartu kuning untuk Ezechiel, tapi Novri yang tak terima dijatuhkan, menendang bola ke striker asing andalan Persib itu.
Sontak aksi emosional Novri kepada Ezechiel itu langsung membuat Fariq mengambil tindakan tegas, ya kartu merah. Novri dan para pemain Persija pun terlihat tak banyak protes atas keputusan tersebut, seperti sadar bahwa tindakan tegas itu memang pantas dilakukan seorang wasit.
Tak hanya satu kartu merah untuk Novri, mental kuat dari seorang wasit ditunjukkan Fariq lewat 7 kartu kuning yang dia gelontorkan sepanjang 90 menit pertandingan big match Persija vs Persib.
Ketegasan Fariq Hitaba di Sepanjang Liga 1 2019
Jika hanya keputusan tegas dan berani mengeluarkan kartu merah kepada pemain Persija saat menghadapi Persib, masih kurang alasan untuk INDOSPORT memberi penghargaan Wasit Terbaik 2019 kepada Fariq Hitaba.
Oleh karena itu, kami telah menghimpun data Transfermarkt yang menjelaskan ketegasan Fariq Hitaba saat ditunjuk menjadi wasit di sepanjang Liga 1 2019 bergulir.
Ketegasan dan mental baja ternyata membuat Fariq Hitaba tidak otomatis memimpin pertandingan sejak awal Liga 1 bergulir. Dia baru menjadi wasit kepala di pekan ke-6 saat Arema FC vs TIRA Persikabo.
Dalam pertandingan perdananya di Liga 1 musim ini, dia pun tak segan mengeluarkan sebanyak 6 kartu kuning kepada para pemain dari kedua tim. Antara lain adalah Osas Saha, Louise Parfait dan Guntur Triaji dari TIRA Persikabo, sementara dari Arema FC adalah Muhammad Rafli, Arthur Cunha dan Johan Alfarizi.
Hingga pada Sabtu (07/12/19) kemarin, Fariq tercatat sudah memimpin sebanyak 14 pertandingan Liga 1 2019 dengan total 83 kartu kuning dan 4 kartu merah. Dia juga tercatat pelit memberi hadiah penalti, baru sekali sepanjang musim ini.
Rekor terbanyak Fariq mengeluarkan kartu dari sakunya adalah saat memimpin pertandingan Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura di pekan ke-12 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo pada 2 Agustus 2019 lalu. Yaitu sebanyak 9 kartu kuning dan satu kartu merah dia keluarkan di laga tersebut.
4 Pemain Berlabel Timnas Indonesia yang Kena Kartu Merah Fariq Hitaba
Jika berbicara ketegasan Fariq Hitaba di atas lapangan, tak lengkap rasanya kalau tak membahas para pemain yang mendapat kartu merah dari sang wasit. Bahkan menariknya lagi, 4 kartu merah sepanjang Liga 1 2019 ini, diberikan Fariq kepada 4 pemain yang berlabel Timnas Indonesia.
Kartu merah pertama Fariq dikeluarkan saat laga Persija vs Persib, yaitu Novri Setiawan yang kurang beruntung. Novri Setiawan melakukan aksi emosional yang tak terpuji, menendang bola ke arah Ezechiel usai dirinya dijatuhkan.
Kartu merah kedua Fariq terjadi saat pertemuan Arema vs Bhayangkara FC tanggal 26 Juli 2019 di pekan ke-11 Liga 1. Yang sial kali ini adalah salah satu pemain jebolan Timnas Indonesia U-19, yaitu I Putu Gede Juni Antara.
I Putu Gede memang melakukan pelanggaran berat dari belakang kepada Hendro Siswanto yang membuat gelandang Arema FC itu sampai terguling ke depan. Lebih parahnya lagi, Hendro saat itu sudah lolos dan tinggal menghadapi kiper Bhayangkara FC.
Selanjutnya, kartu merah ketiga dari Fariq diberikan kepada Hansamu Yama saat pertandingan pekan ke-12 Liga 1 antara Persebaya vs Persipura Jayapura.
Bek tengah yang kerap diandalkan Timnas Indonesia senior itu mendapat kartu kuning sebenarnya. Tapi aksinya yang menarik kaus wasit, membuat Fariq harus tegas dan mengusirnya dari lapangan meski laga saat itu sudah memasuki injury time.
Kartu merah terakhir yang keluar dari saku Fariq jatuh kepada Alsan Sanda, penyerang sayap milik Bhayangkara FC saat laga pekan ke-15 Liga 1 menghadapi PSIS Semarang.
Pemain yang sempat dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia senior pada Maret 2019, harus terkena kartu merah karena mendapatkan dua kartu kuning di laga tersebut.
Pimpin Laga Final Piala Indonesia PSM vs Persija
Tak hanya di Liga 1, ketegasan dan keberanian Fariq Hitaba membuatnya dipercaya memimpin pertandingan penting lainnya di belantika sepak bola Indonesia. Yaitu laga final leg kedua PSM Makassar vs Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalata pada 6 Agustus 2019 lalu.
Seperti tidak takut, laga final ini berjalan dengan sangat seru dengan banjir kartu kuning sebanyak 9 kali dikeluarkan dan juga ada satu kartu merah.
Bahkan Persija lagi-lagi harus bermain 10 pemain karena keputusan tegas Fariq saat pertandingan baru berjalan 32 menit. Sandi Sute sebelumnya mendapat kartu kuning pertamanya pada menit ke-19 saat melanggar penyerang PSM, M Rahmat.
Tak sampai 15 menit, Sandi Sute kembali mendapat kartu kuning dan Fariq harus mengeluarkannya dari lapangan setelah pelanggaran keras yaitu tekel dengan dua kaki kepada Wiljan Pluim.
Usai pertandingan, kartu merah kepada Sandi Sute itu banyak yang menyayangkan tapi tak ada yang memprotes keputusan tegas dari Fariq Hitaba. Sikap ini tentunya harus ditularkan kepada seluruh wasit yang memimpin pertandingan di kasta mana pun di Liga Indonesia.