Rekrut Nadeo Argawinata, Persaingan Kiper Utama Bali United Kian Panas
INDOSPORT.COM - Perekrutan Nadeo Argawinata tampaknya membuat persaingan kiper utama klub sepak bola Liga 1 Bali United menjadi sangat panas.
Nadeo Argawinata didatangkan manajemen Serdadu Tridatu jelang bergulirnya musim 2020. Terlebih Bali United baru saja memenangkan gelar Liga 1 2019.
Musim depan pun Bali United bakal menjalani empat kompetisi berbeda mulai dari Liga 1, Piala Indonesia, Liga Champions Asia atau Piala AFC, dan ASEAN Club Championship.
Dengan begitu Bali United pun dengan sigap memperkokoh lini pertahanan dengan mendatangkan kiper berkualitas dan berlabel Timnas Indonesia U-23, yakni Nadeo.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Bali United Yabes Tanuri, Nadeo didatangkan karena tim pelatih membutuhkan kiper berkualitas.
"Nama Nadeo pun menjadi salah satu opsi karena dia penjaga gawang muda dan juga sudah berpengalaman di Liga 1 serta kancah internasional," ujar Yabes, Minggu (29/12/19).
Kedatangan Nadeo juga membuat dua kiper Bali United, Mochamad Diky Indriyana dan Putu Pager Wirajaya dilepas manajemen yang kontraknya tak diperpanjang.
Dengan begitu Bali United kini memiliki tiga kiper tangguh mulai dari Wawan Hendrawan, Samuel Charlheins Reimas, dan Nadeo Argawinata pada Liga 1 2020 nanti.
Maka, persaingan untuk menjadi kiper utama Bali United musim depan semakin panas. Sehingga menarik sekali bagaimana pelatih Stefano Cugurra memilih satu dari tiga kiper tadi.
1. Wawan Hendrawan
Kiper andalan Bali United asal Brebes Wawan Hendrawan sudah menjadi pilihan utama sejak 2017 lalu atau selama menjalani pagelaran Liga 1.
Hanya akumulasi kartu, cedera, dan panggilan membela Timnas Indonesia yang membuat Wawan tak bisa tampil mengawal gawang Bali United sejauh ini.
Pada musim 2019, Wawan Hendrawan tampil sebanyak 31 kali dengan menerima dua kartu kuning, 30 kali kebobolan, dan 12 kali sukses membuat nirbobol (clean sheet).
Sedangkan pada edisi 2018, kiper berusia 36 tahun ini membukukan 30 penampilan, tiga kartu kuning, 40 kali kebobolan, dan membuat 11 nirbobol.
Pada Liga 1 2017, Wawan hanya bermain sebanyak 17 kali dengan satu kartu kuning, 18 kali kebobolan, dan delapan kali membuat nirbobol.
Jika ditotal, Wawan sudah mengemas 31 nirbobol dan 88 kebobolan dari 78 penampilannya bersama Bali United di ajang Liga 1.
2. Samuel Reimas
Lalu ada kiper bernama Samuel Reimas yang didatangkan Bali United pada awal Liga 1 2019. Kontraknya di Bali United bakal berakhir akhir 2020 mendatang, menurut data Transfermarkt.
Samuel Reimas baru membuat tiga penampilan saja pada musim ini dan telah kebobolan sebanyak lima kali tanpa mencatatkan satu nirbobol pun.
Akan tetapi Samuel Reimas pada musim 2018 lalu membela Perseru Serui mampu membukukan 10 nirbobol dan 32 kebobolan dari 25 penampilannya.
Meski belum begitu dipercaya untuk menjadi andalan di Bali United, tetapi Reimas sempat membuat beberapa penyelamatan penting ketika tampil sejak menit awal.
3. Nadeo Argawinata
Terakhir ada penjaga gawang muda Nadeo Argawinata yang baru saja didatangkan oleh manajemen Bali United dari Borneo FC dalam menyambut Liga 1 2020.
Nadeo bukan kiper muda sembarangan. Dirinya memulai debut di Borneo FC ketika melawat ke kandang PSM Makassar pada 23 Juni 2016 silam.
Meski hanya tampil 15 menit, tetapi Nadeo sukses membuat satu nirbobol. Hal ini menjadi cikal bakal Nadeo bertransformasi sebagai kiper tangguh.
Pada Liga 1 2017, Nadeo membuat 10 penampilan dengan mengemas 10 kebobolan dan satu nirbobol. Ia masih jarang mendapatkan menit bermain, sebab saat itu dirinya masih dalam bayangan Muhammad Ridho.
Lalu pada edisi 2018, Nadeo sukses membukukan dua nirbobol dan 25 kebobolan dari 19 penampilan serta mendapatkan dua kartu kuning.
Pada kompetisi 2019, performa Nadeo meningkat dengan membuat enam nirbobol dan 23 kebobolan dari 19 penampilan serta mendulang satu kartu kuning di Liga 1.
Melihat catatan di atas tampaknya persaingan kiper utama di Bali United semakin panas. Karena ketiga kiper tersebut memiliki kualitas yang sangat mumpuni. Lalu siapakah yang dapat merebut perhatian Teco? Patut dinantikan.