Membayangkan Kehebatan Skuat PSM Makassar di Tangan Bojan Hodak
INDOSPORT.COM - Dipilihnya Bojan Hodak sebagai pelatih kepala PSM Makassar dinilai cukup tepat lantaran pria berkebangsaan Kroasia ini memiliki segudang pengalaman dan prestasi yang bisa membantu PSM merebut juara.
Manajemen PSM Makassar akhirnya resmi menunjuk Bojan Hodak sebagai pelatih kepala baru untuk Liga 1 2020 menggantikan Darije Kalezic. Pelatih sepakbola berpaspor Kroasia ini dituntut untuk berbicara lebih banyak dibandingkan capaian di musim 2019 silam.
Pasukan Ramang mengakhiri Liga 1 2019 di peringkat ke-12 dan mentok di Semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019. Sehingga, pada musim 2020 ini Bojan Hodak dituntut meraih prestasi lebih daripada itu.
"Saya memberikan dia target menjadi juara atau minimal runner-up di Liga 1 2020. Kami sudah pernah hampir sampai di sana, sehingga kami ingin juara tahun depan," ujar CEO PSM, Munafri Arifuddin, Rabu (01/01/20).
Munafri Arifuddin menyebut akan mengevaluasi Bojan Hodak berdasarkan performa PSM di ajang Piala AFC 2020. Sebab, Willjan Pluim dkk. sudah bertarung di kompetisi level dua antar klub sepakbola Asia itu pada Januari 2020 ini.
Lalu, apakah dipilihnya Bojan Hodak adalah langkah yang tepat bagi PSM Makassar? Tentu tidak ada yang benar-benar bisa menjamin. Namun, jika melihat rekam jejak dan strategi bermain, Bojan Hodak punya kapasitas untuk membawa PSM menjadi tim yang ditakuti di Tanah Air.
Siap Tularkan Mental Juara
Bojan Hodak adalah pelatih bermental juara. Pelatih berusia 48 tahun ini bukanlah pelatih sembarangan.
Jika melihat CV-nya, Bojan tercatat pernah membesut tim-tim ternama Asia. Sebut saja Shandong Luneng (Liga China) dan Johor Darul Ta'zim (Liga Malaysia). Ia juga sempat membesut klub Kelantan FA dan tim nasional Malaysia U-19.
Tak cuma sekedar numpang lewat, Bojan juga berhasil mempersembahkan prestasi. Tercatat, Bojan pernah membawa Johor Darul Ta'zim menjuarai Liga Super Malaysia pada tahun 2014.
Bersama Shandong Luneng, ia juga menjadi runner-up Piala FA China tahun 2011. Sedangkan saat bersama Kelantan FA, Hodak pernah mempersembahkan treble winner.
Kelantan FA dibawa Hodak menjadi juara Liga Super tahun 2012 dan tiga kali merebut Piala Malaysia.
Capaian ini menunjukkan kapasitas Bojan Hodak yang berpengalaman dan tahu bagaimana membawa tim menjadi juara atau bersaing di level teratas.
Ini tentunya bagus bagi PSM yang sedang membutuhkan dorongan mental juara dalam misinya merebut gelar Liga 1 2020 mendatang. Dengan datangnya Bojan, setidaknya masalah mental juara dapat terselesaikan.
Bomber Jangkung dan Spesialis Pengorbit Pemain Muda
PSM memang belum mendatangkan pemain baru selepas kedatangan Bojan Hodak, namun pihak manajemen dan Hodak sudah sama-sama sepakat tentang sosok pemain seperti apa yang dibutuhkan tim.
Sosok pemain pertama yang diinginkan Bojan Hodak ialah seorang penyerang asing bertubuh jangkung. Pelatih berkepala plontos ini diketahui gemar menggunakan formasi 4-4-2 yang kerap kali berevolusi menjadi 4-2-3-1 atau 4-3-2-1.
Striker murni memegang peranan penting dalam taktik Bojan Hodak. Saat ini PSM punya Amido Balde, Ezra Walian, dan Ferdinand Sinaga.
Namun, yang masuk kategori jangkung hanya Amido Balde. Balde sendiri belum pasti akan bertahan di Makassar. Sejumlah nama seperti Aleksandar Rakic dikait-kaitkan bergabung dengan Tim Juku Eja.
Selain striker murni dengan tubuh tinggi, Bojan juga meminta langsung kepada manajemen untuk mempertahankan tiga pemain muda yang telah memperkuat PSM di Liga 1 2019, yakni Asnawi Mangkualam, Firza Andika, dan Rizky Eka Pratama.
Hal ini tak mengejutkan karena Bojan Hodak memang terkenal sebagai pengorbit pemain-pemain muda. Ketika melatih di Malaysia dulu ia berhasil mengorbitkan sejumlah bintang muda seperti Nazrin Nawi (kini di Melaka United), Shakir Shaari (Johor Darul Ta'zim), sampai Syed Adney Syed Hussein.
Sejumlah pemain muda di PSM seperti Asnawi Mangkualam, Firza Andika, Rizky Eka Pratama, dan Ezra Walian pun diyakini bakal bersinar di Liga 1 2020 dan Piala AFC 2020 mendatang dalam besutan tangan dingin Bojan Hodak.