Bedah Statistik Evan Dimas dan Makan Konate, Para Gelandang Top yang Diincar Persija Jakarta
INDOSPORT. COM - Evan Dimas dan Makan Konate belakangan muncul sebagai kandidat gelandang serang yang tengah diincar klub Liga 1, Persija Jakarta.
Gelaran Liga 1 2019 berakhir, Persija Jakarta kini disibukan dengan proses perekrutan pemain. Sejauh ini, Persija Jakarta cukup aktif dengan meresmikan tiga nama anyar sekaligus, Alfath Fathier, Otavio Dutra, dan Rafli Mursalim.
Sudah mendapatkan tiga pemain lokal baru, Persija Jakarta tampaknya masih belum puas. Buktinya, tim berjuluk Macan Kemayoran terus dikabarkan akan mendatangkan pemain baru lagi.
Teranyar, ada dua nama gelandang serang top yang sedang diburu Persija Jakarta, yakni Evan Dimas dan Makan Konate. Keduanya diharapkan bisa merapat dan menambah kedalaman skuat Persija Jakarta di sektor lini tengah.
Belum diketahui secara pasti langkah seperti apa yang diambil Persija Jakarta untuk mendekati Evan Dimas dan Makan Konate. Entah keduanya diboyong secara bersamaan, atau Persija Jakarta hanya akan memilih salah satu sosok saja.
Demi memberikan gambaran soal rencana transfer Persija Jakarta tersebut, INDOSPORT coba mengulas statistik yang dimiliki Evan Dimas dan Makan Konate. Mari simak ulasannya berikut!
Evan Dimas
Nama Evan Dimas terkenal sebagai salah satu gelandang tengah terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini. Ia kerap kali mendapat panggilan negara dan berlaga di ajang internasional.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, Evan Dimas sudah 28 kali membela Timnas Indonesia. Evan Dimas juga merupakan langganan bagi Timnas Indonesia U-23 dengan 25 penampilan.
Rekam jejak Evan Dimas bersama Timnas Indonesia tersebut sepertinya sudah cukup menggambarkan kualitasnya. Namun, bagaimana kiprah Evan Dimas kalau di level klub?
Evan Dimas memulai era Liga 1 pada tahun 2017 dengan membela Bhayangkara FC. Bersama Bhayangkara FC, Evan Dimas tampil reguler berkat catatan 20 penampilan dan menorehkan satu gol serta lima assists.
Hebatnya lagi, kala itu Evan Dimas mampu membawa Bhayangkara FC menjuarai gelaran Liga 1 2017. Prestasi yang tentu makin meningkatkan reputasinya.
Tahun 2018, Evan Dimas memilih hijrah ke Liga Malaysia gabung Selangor FA. Namun Evan Dimas hanya semusim di sana dam kembali lagi ke Indonesia setahun setelahnya.
Momen comeback Evan Dimas di pentas Liga 1 2019 dilaluinya bersama Barito Putera. Evan Dimas pun kembali mendapat menit bermain reguler, dengan catatan 20 penampilan dan sumbangsih dua assists.
Sayangnya, prestasi Evan Dimas bersama Barito Putera tak secemerlang semasa membela Bhayangkara FC dulu. Evan Dimas hanya mampu membawa Barito Putera mengakhiri musim di urutan 13 klasemen.
Makan Konate
Makan Konate tak menghiasi edisi perdana Liga 1 tahun 2017. Sosoknya baru muncul pada gelaran Liga 1 2018 dan membela Sriwijaya FC.
Bersama Sriwijaya FC, Makan Konate hanya bertahan setengah musim saja. Ia tercatat tampil dalam 15 laga serta mencetak delapan assists.
Meninggalkan Sriwijaya FC, Makan Konate dibajak Arema FC. Momen kepindahannya ke Arema FC ini sepertinya begitu disyukuri oleh Konate.
Sejak berkostum Singo Edan, Konate tampil begitu tajam, meski hanya berposisi sebagai gelandang serang. Paruh kedua musim Liga 1 2018, Konate yang tampil dalam 18 laga, mampu membukukan 13 gol.
Konate makin menggila lagi di musim Liga 1 2019. Pemain asal Mali ini sukses mencetak double-double dengan catatan 16 gol dan 11 assists.
Meski tampil tajam, Konate hingga kini belum bisa mengantarkan timnya meraih prestasi. Liga 1 2018, Konate mengantarkan Arema FC mengakhiri musim di urutan enam klasemen.
Sementara di Liga 1 2019, prestasi Konate bersama Arema FC malah tampak menurun. Arema FC hanya bisa dibawa Konate bercokol di urutan sembilan klasemen akhir Liga 1 2019.
Bila dikupas secara keseluruhan, Evan Dimas dan Makan Konate nampak memiliki kiprah yang berbeda. Evan Dimas minim kontribusi gol ataupun assists, tapi punya rekam jejak gelar juara Liga 1.
Jika Persija Jakarta harus memilih salah satu, siapa yang akan diboyong, Evan Dimas atau Makan Konate? Apa mungkin Persija Jakarta malah memboyong keduanya sekaligus?