3 Kerugian yang Bisa Didapat Persib Bandung Jika Rekrut Bruno Matos
INDOSPORT.COM - Bruno Matos dikabarkan menjadi incaran Persib Bandung. Berikut 3 kerugian bagi Persib jika merekrut Bruno Matos.
Salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, Persib Bandung, masih terus bergeliat mencari pemain di bursa transfer jelang Liga 1 2020.
Saat ini, Persib Bandung masih memiliki 2 slot kosong untuk pemain asingnya. Satu slot kosong tersebut adalah slot yang tadinya ditempati oleh Ezechiel Ndouassel.
Ezechiel Ndouassel sendiri kini sudah berlabuh ke Bhayangkara FC. Kini Persib tengah memburu sejumlah pemain untuk mengisi slot pemain asing.
Bruno Matos sendiri terdepak dari Bhayangkara FC setelah kedatangan Renan Silva.
"Ada banyak pemain tersedia, ada banyak pemain yang menawarkan dirinya. Kami tahu Bruno, kami tahu kualitasnya dan dia sudah tahu sepakbola Indonesia, dia juga sudah pernah bermain di level AFC jadi dia sudah punya pengalaman dan dia juga adalah pemain yang kami pantau," kata Robert Rene Alberts, Rabu (22/01/20).
Meski memiliki kualitas dan pernah bermain di Persija Jakarta dan Bhayangkara FC, Bruno Matos tetap tak lepas dari kekurangan dan bisa menjadi kerugian bagi Persib jika merekrutnya.
Berikut INDOSPORT merangkum 3 kerugian yang mungkin dialami Persib Bandung jika mendatangkan Bruno Matos.
Inkonsistensi Permainan
Bruno Matos memang punya kualitas yang mumpuni, baik dalam memberikan umpan, maupun dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan.
Sayangnya, Bruno Matos penampilannya tidak konsisten dan sering kali naik turun. Saat bersama Persija Jakarta, Bruno Matos mencetak 7 gol di fase grup Piala AFC di bulan Maret-Mei 2019, dan mencetak 4 gol di Piala Presiden pada bulan Maret.
Namun, ketika memasuki kompetisi Liga 1 pada akhir Mei 2019, hingga berakhirnya putaran pertama, Bruno Matos gagal mencetak satu gol pun.
Begitu juga di ajang Piala Indonesia, Bruno Matos hanya mencetak gol pada babak 16 besar di bulan Februari. Di babak berikutnya, Bruno Matos kembali mandul, bahkan hingga pertandingan final.
Saat berseragam Bhayangkara FC, Bruno Matos melewati 5 pertandingan pertamanya tanpa mencetak satu gol pun. Inkonsistensi permainan ini bisa merugikan Persib, terutama jika Persib membutuhkan pemain yang dapat mencetak gol.
Faktor Non-Teknis
Saat berseragam Persija Jakarta, Bruno Matos kerap menyebut faktor non-teknis mempengaruhi performanya di lapangan. Salah satu yang sempat dibicarakan adalah kebiasaannya menggunakan headband atau bandana.
Bandana tersebut kerap menjadi alasan bagi Bruno Matos jika tak mencetak gol, seolah bandana tersebut adalah 'jimat' baginya agar bisa mencetak gol.
Konflik Internal
Kerugian lainnya yang bisa didapat Persib Bandung jika mendatangkan Bruno Matos adalah konflik internal. Saat masih berseragam Persija, Bruno Matos hubungannya sempat memburuk dengan Julio Banuelos, pelatih Persija kala itu.
Bruno Matos sering curhat di instagram kala pelatihnya itu tak memainkannya secara penuh dalam pertandingan.
Bruno Matos juga sempat bersitegang Marko Simic saat masih di Persija Jakarta. Marko Simic sempat memprotes Bruno Matos yang terlalu bermain individualistis.
Kedua pemain itu pernah adu mulut saat Persija Jakarta melawan Arema FC di Liga 1 2019 karena Bruno Matos gagal mengkonversi peluang emas menjadi gol.