Menakar Kualitas Trio Penyerang Maut Gado-gado Persipura di Liga 1 2020
INDOSPORT. COM - Persipura Jayapura sepertinya akan memiliki trio penyerang maut gado-gado di Liga 1 2020 mendatang.
Pentas Liga 1 2020, memang bakal segera bergulir. Salah satu klub peserta, Persipura Jayapura, tampaknya sudah melakukan persiapan serius jelang kompetisi.
Lihat saja kebijakan transfer pemain asing yang diterapkan Persipura Jayapura, duo bintang eks Arema FC, Sylvano Comvalius dan Arthur Cunha, telah resmi merapat.
Sementara sisa dua slot untuk pemain asing, Persipura Jayapura berusaha membenahi lini tengah dengan merekrut gelandang bertahan asal Jepang, Takuya Matsunaga, serta gelandang serang berkebangsaan Brasil, Thiago Amaral.
Bila membedah dari deretan nama legiun asing yang merapat, Sylvano Comvalius mungkin yang patut dibahas lebih. Bagaimana tidak, kedatangan Comvalius membuat kualitas lini depan Persipura tampak kian menyeramkan.
Sylvano Comvalius
Comvalius, penyerang asal Belanda ini pernah memecahkan rekor top skor dengan jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Rekor dipecahkan kala Comvalius masih membela Bali United di Liga 1 2017 lalu lewat catatan 37 gol semusim.
Memang setelah meninggalkan Bali United, ketajaman Comvalius kian menurun. Dua musim beruntun dari 2018 hingga 2019, Comvalius total hanya bisa mencetak enam gol bersama tiga klub berbeda, Suphanburi FC (Thailand), Kuala Lumpur FA (Malaysia), dan Arema FC.
Namun Persipura Jayapura racikan pelatih Jacksen F. Tiagi adalah tim yang berbeda. Penyerang yang sedang menurun performanya, tiba-tiba bisa bangkit lagi bila diasuh Jacksen di Persipura.
Lihat saja nama Titus Bonai yang musim lalu memperkuat Persipura. Pasca Liga 1 2017 dan Liga 1 2018 torehan golnya tak mampu menyentuh dua digit, Titus Bonai sepanjang Liga 1 2019 secara mengejutkan mampu mengemas 13 gol.
Sayangnya, Titus Bonai kini sudah tak lagi memperkuat Persipura. Maka dari itu, jejak manis Titus Bonai yang bisa kembali menemukan sentuhan emas ketajamannya, rasanya akan diteruskan sempurna oleh Comvalius.
Todd Rivaldo Ferre
Mengingat Jacksen merupakan tipe pelatih yang gemar menerapkan skema 4-3-3, peran Comvalius tentu bakal didukung oleh dua penyerang sayap lainnya. Nama penyerang sayap yang sekiranya berpeluang besar jadi andalan utama Jacksen adalah Todd Rivaldo Ferre serta Boaz Solossa.
Peran Todd diyakini bakal bertugas menyisir sisi sayap kiri. Sementara Boaz yang terkenal dengan kekuatan kaki kirinya, hampir pasti menjadi pilihan utama di sebelah kanan.
Todd masih sangat muda, usianya baru 20 tahun. Namun kualitas Todd dalam mengiring bola dan menggocek lawan, sudah mampu memukau masyarakat internasional.
Gelaran Piala AFC U-19 2018 lalu, Todd sempat mengguncang dunia kala bertanding membela Timnas Indonesia U-19 dalam laga kedua Grup A kontra Qatar. Kala itu, Todd sukses mencetak hattrick, dan menariknya salah satu gol tercipta melalui skema memukau dengan menggocek beberapa bek Qatar sekaligus.
Performa Todd di level klub pun mulai menemukan sinarnya musim lalu. Ia perlahan mendapat menit bermain reguler dan juga memberikan sumbangsih lumayan, yakni enam gol serta delapan assist dari 29 laga.
Kelebihan Todd sendiri terletak pada kecepatan berlari dan kemampuannya menggiring bola. Didukung postur mungil 158 cm, Todd bisa bergerak lincah melewati bek-bek lawan.
Boaz Solossa
Pemain muda seperti Todd tentu membutuhkan bimbingan dari bintang yang lebih senior. Beruntungnya, Persipura memiliki Boaz Solossa yang merupakan kapten tim, sekaligus penyerang senior top Indonesia.
Boaz hampir mendekati kata pasti akan menjadi andalan di posisi penyerang sayap kanan. Meski telah menginjak usia 33 tahun, kemampuan kaki kiri Boaz dalam mengolah bola rasanya masih mumpuni untuk mengecoh bek-bek lawan.
Meski harus diakui lagi, kiprah Boaz di musim lalu memang sudah tampak menurun. Ia hanya bisa mencetak sembilan gol dan empat assist dari 27 penampilan.
Berbeda sekali ketimbang performa Boaz saat dulu menghiasi pentas Liga 1 2017 dan Liga 1 2018. Boaz pada musim Liga 1 2017, total mencetak 10 gol dan 13 assists, sedangkan Liga 1 2018 sang pemain bernomor punggung 86 membukukan 10 gol serta enam assist.
Oleh karena usia yang kian senja dan performa menurun, Boaz sepertinya tak akan lagi jadi tumpuan utama Persipura untuk menggedor jala gawang lawan. Boaz rasanya lebih sesuai bila diandalkan sebagai penyerang pelayan yang memberikan ruang lebih bagi Comvalius dan Todd.
Begitulah kurang lebih penjabaran soal kualitas trio lini depan gado-gado Persipura. Tinggal dinanti saja, bagaimana strategi pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago dalam memaksimalkan kombinasi penyerang asing hebat, Comvalius, anak muda potensial, Todd, serta sang senior sekaligus pemimpin tim, Boaz?