Ada Klub Liga Malaysia dan 2 Klub Liga 1 yang Inginkan Pemain Baru PSIS
INDOSPORT.COM - Nama Flavio Beck Jr. telah resmi menjadi bagian PSIS Semarang setelah diperkenalkan secara resmi melalui laman Instagram @psisofficial, Kamis (13/02/20) kemarin.
Pemain asal Brasil ini sebelumnya telah hadir di Kota Lumpia sejak dua pekan yang lalu, namun manajemen klub baru memperkenalkannya semalam setelah dipantau terlebih dahulu kondisi terakhirnya sebelum resmi menandatangani kontrak.
Sebelum resmi ke PSIS, Flavio Beck mengaku ada dua klub Liga 1 dan satu klub Liga Malaysia yang menginginkan jasanya untuk memperkuat lini tengah.
"Saya tidak memungkiri ada klub lain yang mengontak saya untuk bergabung, tetapi ketika saya melihat Dragan Djukanovic menangani PSIS, saya memilih bermain di sini," tutur Flavio Beck usai melakukan latihan di Stadion Citarum, Jumat (14/02/20) pagi.
"Adanya Dragan cukup penting bagi saya karena kami berdua telah mengenal sejak lama, dia tahu cara bermain saya. Selain itu, eratnya komunikasi di antara kami menjadi sesuatu hal yang sangat penting," imbuhnya.
Ketika coba ditanya soal klub Liga 1 yang mengincarnya, Flavio Beck enggan menyebutkan. Ia justru menyebutkan bahwa klub Liga Malaysia yang menginginkan jasanya adalah Sabah FA yang kini ditangani salah satu legenda sepak bola Indonesia yakni Kurniawan Dwi Yulianto.
"Saya tidak bisa menyebut klub Liga Indonesia yang menginginkan saya, tetapi kalau klub Liga Malaysia yang sempat mengontak saya adalah Sabah FA," ungkap Flavio.
Sebagai informasi, Flavio Beck musim lalu bermain bersama dua klub yang berbeda di kancah Liga 1 2019. Sempat bermain di Bhayangkara FC, ia kemudian hijrah ke Semen Padang di paruh kedua. Bermain di dua klub yang berbeda, pemain berusia 32 tahun tersebut mencatatkan sembilan gol sepanjang kompetisi.
Saat ini Flavio Beck mengaku akan fokus membawa PSIS Semarang berprestasi di kancah Liga 1 2020. Di Laskar Mahesa Jenar, ia melengkapi slot pemain asing setelah sebelumnya Dragan Djukanovic telah memiliki Bruno Silva, Wallace Costa, dan Jonathan Cantillana.