Profil Klub Liga 1 2020: Bali United, Tantangan Pecah Rekor Si Bayi Ajaib
INDOSPORT.COM - Kompetisi Liga 1 2020 akan menjadi tantangan besar bagi Bali United. Dengan kepungan jadwal padat kompetisi domestik plus internasional, konsistensi permainan akan menentukan performa tim yang baru berusia lima tahun ini untuk mempertahankan gelar.
Bali United punya bekal lebih dari cukup untuk kembali meraih trofi. Tak ada satu pun pemain inti yang meninggalkan skuat, termasuk empat pemain asing, Willian Pacheco, Paulo Sergio, Melvin Platje, dan Brwa Nouri.
Justru kini hadir enam pemain yang musim lalu berstatus andalan klub lain. Mulai Nadeo Argawinata (Borneo FC), Gavin Kwan Adsit (Barito Putera), Sidik Saimima (PSS Sleman), Hariono (Persib Bandung), M. Rahmat (PSM Makassar), hingga Lerby Eliandry (Borneo FC).
Berbekal materi fantastis, tak berlebihan bila Bali United memasang target tinggi di setiap kompetisi. Hal ini pun ditegaskan oleh CEO Yabes Tanuri setiap perkenalan sponsor.
"Kami akan berupaya maksimal di setiap ajang yang kami ikuti. Tapi, target utama kami tetap Piala AFC dan Liga 1," ucap Yabes Tanuri beberapa waktu lalu.
Namun, mengumpulkan para pemain bintang bukan tanpa risiko. Biasanya, mereka memiliki ego masing-masing. Menjadi tugas besar bagi manajemen dan tim pelatih Bali United untuk menyatukan ke dalam satu visi misi yang sama.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra memahami risiko ini. Saat awal kedatangannya ke Bali United pada Januari 2019 pun, situasi serupa juga dibicarakan banyak pihak, namun, dia selalu menekankan kepada para pemain untuk bermain dan berlatih secara tim.
"Semua di dalam tim ini manusia. Semua bisa memikirkan diri sendiri, tapi saya sebagai pelatih harus bisa membuat mereka melebur menjadi satu tim," tutur Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra.
"Setiap latihan atau bertanding, kami harus mengandalkan kerja sama tim. Kami tidak bisa sukses dengan satu atau dua orang. Kami harus main sebagai tim dan menang sebagai tim," cetusnya.
Skuat musim lalu sudah tak tertandingi di Liga 1, namun bukan berarti posisinya sudah aman dalam starting eleven. Teco menegaskan di dalam tim ini tak ada istilah anak emas.
"Tahun ini kami punya banyak pemain baru. Tapi, situasi dalam tim masih tetap sama. Siapa yang bekerja keras dalam latihan, bekerja bagus dalam latihan, pasti akan bermain lebih dulu," tegas Teco.
Atmosfer kompetitif sudah berulang kali dirasakan Bali United. Tentu mereka sangat siap jika kompetisi Liga 1 2020 segera dimulai, bahkan pekan ini sekali pun.
Berdasarkan draft jadwal yang disusun PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Bali United akan menantang tim promosi Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Minggu (1/3/20).
1. Bedah Taktik dan Skuat
Bali United punya keuntungan dengan mentas di kompetisi Asia. Mereka diperbolehkan mengontrak 36 pemain untuk kompetisi domestik, sehingga dalam setiap posisi bisa menimbun tiga pemain. Lebih dari cukup untuk rotasi, ketika dihadapkan pada jadwal padat.
Persaingan internal Bali Uited sangat ketat. Tiga pemain dalam satu posisi punya kualitas tak berbeda jauh. Misal saja di bek kanan, ada Andhika Wijaya, Dias Angga Putra, dan Gavin Kwan Adsit.
Posisi sayap kanan dan kiri lebih ganas. Ada Melvin Platje, Stefano Lilipaly, M Rahmat, Yabes Roni Malaifani dan Fahmi Al Ayyubi. Semua pemain itu punya kualitas dan pengalaman bagus untuk dipercaya masuk starting eleven.
Namun, perpaduan pemain lama dan baru terlihat akan dimaksimalkan Bali United. Di posisi penjaga gawang, Wawan Hendrawan tetap yang terdepan karena punya jam terbang tinggi dan sudah biasa menghadapi tekanan, ketimbang Nadeo Argawinata dan Samuel Reimas.
Lalu untuk posisi belakang, ada Gavin Kwan Adsit, Leonard Tupamahu, Willian Pacheco, dan Ricky Fajrin. Pertahanan juga akan dibantu dua gelandang enerjik, Brwa Nouri dan Fadil Sausu.
Sektor penyerangan ada Paulo Sergio, M. Rahmat dan Melvin Platje. Tiga pemain ini akan menopang kinerja Ilija Spasojevic sebagai ujung tombak. Kesebelas pemain ini bisa membentuk formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Selain sebelas nama tersebut, pemain lain pun bisa memberi perubahan. Dengan skuat berlimpah, Bali United berpotensi membentuk tim berbeda, ketika turun di kompetisi Asia dan domestik.
Skuat Bali United untuk Liga 1 2020 (per 29 Februari 2020):
Kiper: Wawan Hendrawan, Nadeo Argawinata, Samuel Reimas, Rakasurya Handika
Bek: Gavin Kwan Adsit, Andhika Wijaya, Dias Angga Putra, Agus Nova Wiantara, Leonard Tupamahu, Willian Pacheco (asing), Gunawan Dwi Cahyo, Haudi Abdillah, Ricky Fajrin, Michael Orah, Anan Lestaluhu.
Gelandang: Fadil Sausu, Brwa Nouri (asing), Paulo Sergio (asing), Hariono, Taufiq, Reza Irfana, Kadek Agung Widnyana Putra, Kadek Harleem, M Sidik Saimima, Arapenta Poerba, Stefano Lilipaly, M Rahmat, Fahmi Al Ayyubi, Yabes Roni Malaifani, M Rian Firmansyah, Irfan Jauhari
Penyerang: Ilija Spasojevic, Lerby Eliandry, Hanis Sagara Putra, Melvin Platje (asing)
2. Pelatih: Stefano Cugurra
Tak ada satu pun orang yang meragukan Teco. Dialah pelatih pertama yang sukses back-to-back juara Liga Indonesia dengan dua tim berbeda, yakni bersama Persija Jakarta (2018) dan Bali United (2019).
Kini, dengan skuat lebih mentereng, Teco dijagokan meraih hattrick juara Liga 1 berturut-turut. Teco punya kapasitas untuk melakukan itu. Syaratnya, dia bisa konsisten dalam menjaga ego para pemain bintang di dalam timnya.
Hanya kini, Teco punya nafsu lebih untuk berprestasi di level Asia. Dia tertantang menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, setelah dua musim lalu hanya menempati posisi ketiga Piala AFC 2019 zona Asia Tenggara bersama Persija.
Namun, Stefano Cugurra pun tak akan melupakan Liga 1. Teco mengatakan kompetisi Asia tak berlangsung sepanjang tahun, sepadat agenda Liga 1. Bali United hanya perlu kerja ekstra hingga Mei mendatang.
"Kami masih menunggu jadwal resmi dari PSSI buat mempersiapkan semua, tapi saat ini kami sudah ada jadwal pasti di Piala AFC, sehingga bisa fokus ke sana. Setelah jadwal resmi keluar, kami juga akan memikirkan Liga 1," ungkap Teco.
Teco melihat persaingan Liga 1 2020 akan lebih seru lantaran banyak klub elite melakukan belanja pemain besar-besaran, mulai dari Persija Jakarta, Bhayangkara FC, hingga Persebaya Surabaya.
"Tapi untuk saat ini kami belum bisa lihat, karena ini masih awal. Kami baru bisa lihat (kekuatan sebenarnya) saat sudah pertandingan," imbuhnya.
Bintang: Ilija Spasojevic
Terdapat banyak bintang di skuat Bali United, tapi Ilija Spasojevic pantas disebut sebagai kunci dari setiap pertandingan. Tugas Spaso bukan hanya mencetak gol, melainkan juga membuka ruang dan memberi assist untuk pemain lain.
Liga 1 2020 akan menjadi musim ketiga Spaso bersama Bali United. Tentu saja dia sudah tidak perlu lagi beradaptasi dengan sistem bermain tim, maupun rekan-rekannya. Semua sudah paham dengan bola yang ia inginkan.
Pada Liga 1 2018, Spaso hanya mencetak sembilan gol, namun meningkat pesat menjadi 15 gol musim lalu. Torehan ini kemungkinan bisa semakin melonjak musim ini.
Mental Ilija Spasojevic juga sudah teruji. Dia bisa melewati masa terberat, ketika sang istri, Lelhy Arief meninggal dunia pada 20 November 2019. Orang di sekitarnya kini turut membantu membesarkan dua buah hatinya, Dragan dan Irina.
Gol dan assist sudah dibuka Spaso tahun ini, masing-masing lewat titik putih ke gawang Than Quang Ninh pada Piala AFC 2020. Assist diberikannya kepada M Rahmat. Sungguh awal bagus untuk menjalani musim indah sekali lagi.
"Kondisi saya semakin lama semakin bagus. Kami masih terus bekerja dan menggenjot fisik agar selalu iap sepanjang musim," tukas Ilija Spasojevic.