Invasi Pemain Amerika Latin yang Mulai Mengancam Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Invasi para pemain Amerika Latin di Liga 1 jika diperhatikan lebih lanjut tampak bisa mengancam keberlangsungan Timnas Indonesia, bagaimana ceritanya?
Seperti yang kita tahu, sekitar seminggu menjelang Liga 1 2020 bergulir, kuota para pemain asing mulai dipenuhi oleh para klub. Dari jajaran pemain asing yang ada, tetap saja para penggawa Amerika Latin menjadi primadona.
Bahkan klub-klub mapan seperti Arema FC dan PSIS Semarang sampai memiliki 3 pemain Amerika Latin untuk mengisi slot pemain asingnya. Memang tampak sudah menjadi tradisi bagi klub Liga 1 untuk memiliki pemain Amerika Latin.
Pasalnya pemain Amerika Latin memiliki keunggulan dari sisi teknik, kecepatan hingga kekuatan fisik. Namun makin kesini tampak invasi pemain Amerika Latin dapat mengancam keberlangsungan Timnas Indonesia.
Pengaruh Buruk Pemain Asing Bagi Timnas Indonesia
Patut dicatat bahwa kehadiran pemain asing bermaksud agar bisa memberikan ilmunya dan pengalaman pada para talenta lokal Indonesia. Akan tetapi tampaknya kehadiran pemain asing malah membuat talenta lokal kehilangan kesempatan bermain di Liga 1.
Khususnya pemain Amerika Latin yang selalu menjadi primadona di Liga 1 dalam beberapa tahun ke belakang. Apalagi menurut pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, posisi yang diisi oleh para pemain asing itu adalah area yang sangat sentral.
“Poros sebuah kesebelasan, yaitu striker, playmaker, bek tengah, itu biasa dihuni oleh pemain luar negeri,” ungkap pria yang akrab disapa dengan coach Justin pada video Youtube pribadinya pada 2018.
Bagi coach Justin, seandainya para pemain asing itu tidak menempati posisi sentral itu, maka pelatih Timnas Indonesia bisa mendapatkan banyak pilihan untuk posisi bek tengah, penyerang, dan playmaker.
Itu juga yang menjadi alasan Timnas Indonesia kesulitan mencari pengganti Bambang Pamungkas dan Firman Utina. Oleh karena itu tak heran bila Timnas Indonesia sekarang malah menggunakan jasa pemain naturalisasi untuk posisi-posisi sentral tersebut menggantikan nama-nama lokal.
Pada akhirnya jika dilanjutkan terus, invasi pemain Amerika Latin di posisi sentral tersebut, rasanya Timnas Indonesia akan kesulitan menghasilkan para pemain berkualitas di posisi sentral tanpa bantuan naturalisasi.