3 Kerugian PSS Sleman dengan Mundurnya Eduardo Perez Sebagai Pelatih
INDOSPORT.COM - Eduardo Perez memilih mundur sebagai pelatih PSS Sleman meski Liga 1 2020 akan dimulai dalam beberapa hari lagi. Kerugian pun siap membayangi.
Di tengah persiapan maksimal sejumlah klub Liga 1 2020 jelang kompetisi yang akan dimulai akhir pekan ini, Sabtu (29/02/20), kabar mengejutkan datang dari Utara Yogyakarta ketika Eduardo Perez mengajukan pengunduran diri sebagai pelatih PSS Sleman.
Pengunduran diri mantan asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia itupun sudah diterima manajemen PSS Sleman meski dengan berat hati, per hari ini, Senin (24/02/20).
Mundurnya Eduardo Perez buat sebagaian suporter PSS Sleman yang memang kurang mendukung kehadirannya sejak awal, mungkin menjadi kabar yang mengembirakan.
Namun bagaimanapun, mundurnya Eduardo Perez hanya beberapa hari jelang kickoff Liga 1 2020 jelas menghadirkan kerugian buat klub berjuluk Super Elang Jawa itu.
Apa saja kerugiannya, berikut INDOSPORT coba merangkumkan.
Persiapan Mepet
Kerugian pertama yang pasti akan dirasakan PSS Sleman adalah persiapan mereka yang akan terganggu untuk menyambut Liga 1 2020.
Sudah dalam beberapa bulan ini digembleng oleh Eduardo Perez, tentu akan ada perubahan signifikan nantinya di bawah arahan pelatih baru.
Selain itu siapapun pelatih baru nantinya, tentu tak akan bisa dengan mudah mempersiapkan dan mengarahkan tim hanya dalam tempo beberapa hari jelang pertandingan perdana melawan PSM Makassar, Minggu (01/03/20).
Sehingga pada akhirnya, dengan mundurnya Eduardo Perez saat ini, mau tak mau membuat PSS Sleman kemungkinan tak akan tampil maksimal di awal musim Liga 1 2020.
Materi Pemain
Kerugian selanjutnya yang akan dirasakan PSS Sleman dengan mundurnya Eduardo Perez sebagai pelatih adalah berkaitan dengan materi pemain.
Sejak kedatangan Eduardo Perez ke klub peringkat delapan Liga 1 2019 itu, materi skuat PSS Sleman mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Beberapa pemain andalan mereka musim lalu hengkang, berganti dnegan pemain baru yang tentunya disesuaikan dengan skema Eduardo Perez.
Dan seiring mundurnya Eduardo Perez saat ini, itu menjadi kerugian karena belum tentu pemain yang ada saat ini akan sesuai dengan skema pelatih baru nantinya.
Jikapun pelatih baru nanti ingin mendatangkan pemain, memang masih mungkin sebab bursa transfer masih dibuka hingga kini.
Tetapi jika melihat hampir semua pemain berkualitas di Indonesia sudah memiliki klub, tentu dengan beberapa hari tersisa, tak akan menjadi mudah buat pelatih baru nantinya mendatangkan pemain yang diinginkannya.
Pelatih Bekualitas
Menyangkut pelatih sendiri, mundurnya Eduardo Perez juga meninggalkan kerugiaan untuk PSS Sleman, di mana mereka saat ini akan kesulitan untuk mendapatkan pelatih baru, yang mungkin benar-benar mereka inginkan.
Contoh paling mudah misalnya, pelatih yang musim lalu sukses membawa mereka bersaing di Liga 1 2020 dan juga sangat diinginkan suporter mereka, Seto Nurdiyantoro, kini sudah memiliki klub. Sehingga sulit untuk didatangkan.
Begitupun pelatih lainnya, hampir semua pelatih berkualitas di Indonesia kini sudah memiliki klub. Sehingga pada akhirnya mau tak mau PSS Sleman harus siap mengarungi Liga 1 2020 dibawah pelatih yang mungkin tak benar-benar mereka inginkan.