Profil Klub Liga 1 2020: PSS Sleman, Pertaruhan Reputasi Dejan Antonic
INDOSPORT.COM - PSS Sleman menjadi satu-satunya klub promosi yang mampu bertahan di Liga 1 musim lalu. Kekuatan para pemain muda dan debutan di kasta tertinggi merupakan senjata ampuh bagi tim Super Elang Jawa untuk mengepakkan sayap hingga finis di posisi 8 besar.
Jangan lupa, tangan dingin pelatih muda bernama Seto Nurdiyantoro. Nahkoda berusia 45 tahun itu mampu memberikan sentuhan magis kepada skuat untuk bisa tampil impresif di atas lapangan.
Namun, semua itu hanya cerita musim lalu. Kondisi saat ini sudah berubah. Berbagai masalah non teknis seakan tidak pernah berhenti menghantam PSS Sleman.
Paling pelik tentu mundurnya Eduardo Perez dari kursi pelatih kepala, sepekan sebelum kick-off. Bak diterpa badai, PSS berusaha keluar dari pusaran angin untuk kembali terbang tinggi.
Gerak 1.000 langkah, manajemen PSS akhirnya menunjuk Dejan Antonic sebagai nakhoda baru. Kehadiran pelatih asal Serbia ibarat dua sisi mata uang.
Secara pengalaman, Dejan punya segalanya mengingat dia sudah paham betul atmosfer sepak bola Indonesia. Tak hanya sebagai pelatih, pria berusia 51 tahun itu juga sudah bertarung di kompetisi sepak bola sebagai pemain era 1990-an.
Namun, Dejan juga punya tantangan berat karena hanya kurang dari tiga hari sebelum kick-off ditunjuk sebagai pelatih. Tentu waktu yang tidak ideal baginya untuk setidaknya beradaptasi atau mengenal satu per satu para pemain.
Belum lagi, reputasi mantan pelatih Pro Duta sebagai pelatih kepala tidak terlalu mulus di Indonesia. Beberapa kali langkah Dejan harus terhenti di tengah jalan.
Tak ada jalan lain, Dejan Antonic harus membuktikan dirinya dengan prestasi. Tuga berat pun memang berada di pundak pria yang membawa timnas Yugoslavia menjuarai Piala Dunia U-21 1987 silam tersebut.
1. Bedah Taktik dan Skuat
Secara komposisi skuat, tak banyak perubahan yang terjadi di tubuh PSS dibandingkan musim lalu. Dari komposisi utama sebelumnya, hanya Brian Ferreira dan Haris Tuharea yang 'menghilang' karena bergabung dengan Madura United.
Sisanya, tak ada perubahan mulai kiper Ega Rizki Permana. Lalu kuartet defender Bagus Nirwanto, Derry Rachman Noor, Asyraq Gufron, Alfonso De La Cruz plus bek anyar Aaron Evans.
Nama lain seperti Guliherme Batata, Irkham Mila dan Yevhen Bokhashvili juga masih setia berseragam tim juara Liga 2 2018 ini. Mereka menjadi pilar PSS musim lalu dan sepanjang kompetisi tampil konsisten.
Batata berpredikat salah satu gelandang bertahan terbaik musim lalu, sementara Bokhashvili mencul sebagai salah satu predator lini depan dengan torehan 16 gol. Jangan lupa, PSS masih memiliki Irkham Mila yang punya kecepatan plus pengalaman bersama timnas Indonesia U-23.
Belum lagi pemain-pemain baru sarat pengalaman Liga 1 yang direkrut, mulai Samsul Arifin (Persela Lamongan), Gede Sukadana, Dandi Agustan (Kalteng Putra), Fitra Ridwan (Persija Jakarta), Luthfi Kamal, hingga bintang Irfan Bachdim yang berhasil diboyong PSS dari Bali United.
Komposisi pemain di atas menjadi bekal penting bagi Dejan Antonic. Bekal pengalaman meracik di tim-tim elite Indonesia membuatnya punya peluru untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki anak asuhnya.
Dengan kedalaman skuat macam itu, Dejan bisa memaksimalkan formasi baik 4-2-3-1 maupun 4-3-3. Dua skema itu nampaknya paling cocok untuk mengeksplor kemampuan para pemain PSS Sleman di atas lapangan.
Skuat PSS Sleman untuk Liga 1 2020 (per 28 Februari 2020):
Kiper: Ega Rizky Permana, Alex Sander, Hendra Molle
Bek: Bagus Nirwanto, Derry Rachman Noor, Asyraq Gufron Rachmadan, Hamdan Zamzani, Alfonso De La Cruz (asing), Samsul Arifin, Dendi Agustan Maulana, Arthur Irawan, Aaron Evans (asing)
Gelandang: Ocvian Chanigio, Irkham Zahrul Mila, Luthfi Kamal Baharsyah, Misbakus Solihin, Wahyu Sukarta, Jepri Kurniawan, Arsyad Yusgiantoro, Fitra Ridwan, Gulherme Batata (asing), I Gede Sukadana
Penyerang: Irfan Bachdim, Saddam Emiruddin, Efdal Prastiyo, Naufal Rahmanda, Yevhen Bokhasvili (asing).
2. Pelatih: Dejan Antonic
Menerima pinangan PSS Sleman sebagai pelatih adalah keputusan berani yang diambil Dejan Antonic. Sebab, dia ditunjuk hanya H-3 menjelang kick off Liga 1 2020 melawan PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Minggu (1/3/20).
Namun, sosok asal Serbia itu bukannya tanpa modal. Dia sudah paham betul atmosfer sepak bola Indonesia, bahkan jauh sebelum berprofesi pelatih sempat berkarier di Liga Indonesia era 1990-an.
Dejan memulai karier bermain sepak bola di klub lokal terbesar di Serbia Red Star Belgrade. Dia juga menjadi bagian "generasi emas" Timnas Yugoslavia U-21 setelah jadi juara dunia 1987 mengalahkan Jerman Timur melalui adu penalti.
Sebelum berkarier sebagai pelatih di Indonesia, Dejan menjadi pelatih di klub ternama di Hongkong, Kitchee FC (2005-2008). Pelatih terbaik Hongkong 2006 itu juga ditunjuk sebagai pelatih timnas Hongkong dalam persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia 2011.
Beberapa klub Indonesia yang pernah dilatihnya antara lain Pro Duta (2013-2014), Pelita Bandung Raya (2014), Persib Bandung (2016), Borneo FC (2018), dan Madura United (2019).
Bintang: Irfan Bachdim
PSS berhasil memenangi perburuan bomber langganan timnas Indonesia, Irfan Bachdim. Striker yang diboyong dari Bali United ini tergolong pembelian 'mewah' bagi tim Super Elang Jawa.
Keberadaan Irfan memang dibutuhkan tim pelatih PSS Sleman. Pemain berusia 31 tahun itu bisa ditempatkan di beberapa posisi, seperti penyerang, second striker, hingga winger.
Selain itu, dengan segudang pengalaman bareng timnas Indonesia dan Bali United, keberadaan Irfan bisa menjadi motivasi pemain muda PSS untuk mengeluarkan performa terbaik.
Musim lalu, pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, itu tampil sebanyak 18 kali di Liga 1. Irfan mencetak tiga gol dan tambahan donasi satu assist.
Irfan Bachdim diharapkan mampu mempertajam lini serang PSS Sleman. Tim asal Bumi Sembada itu memiliki personel lini depan yang tampil apik di Liga 1 2019, yaitu Yevhen Bokhashvili dan Irkham Zahrul Mila.