Dua Kali Gagal Menang di kandang, Pelatih Eropa Beri Motivasi Persebaya
INDOSPORT.COM - Meski dua kali gagal meraih kemenangan di partai kandang Liga 1, pelatih Eropa beri motivasi dan optimistis jika Persebaya Surabaya bakal bangkit hingga akhir musim.
Persebaya Surabaya tampaknya masih belum panas di awal-awal Liga 1 2020, skuat berjuluk Bajul Ijo tersebut masih gagal meraih poin penuh meski mereka bermain di kandang sendiri.
Pada pertandingan pertama, Persebaya harus berbagi angka setelah ditahan imbang tim promosi Persik Kediri dengan skor 1-1. Persebaya bahkan tertinggal lebih dulu melalui gol Gaspar Vega, sebelum Hansamu Yama berhasil menyamakan kedudukan.
Hasil lebih buruk bahkan terjadi pada pekan ketiga (laga pekan kedua ditunda), saat Persebaya yang kembali bermain di Stadion Gelora Bung Tomo secara mengejutkan dikalahkan Persipura dengan skor tipis 3-4.
Gagal meraih kemenangan dalam dua laga kandang dan tertahan di papan bawah klasemen sementara, membuat Persebaya mendapat banyak perhatian termasuk dari mantan pelatih mereka asal Eropa, Divaldo Alves.
Menurut pelatih kelahiran Portugal tersebut, Persebaya pasti akan bangkit dan mampu mengakhiri musim di peringkat yang lebih baik ketimbang saat ini.
"Persebaya sekarang pasti akan ada perubahan, saya percaya dan punya harapan Persebaya pasti bangkit di sisa akhir musim nanti," ucap Divaldo kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT
Meski optimistis mampu bangkit, namun mantan pelatih Negeri Sembilan FA tersebut berharap para pemain tidak saling menyalahkan dan melihat setiap laga ke depan layaknya partai final.
"Sekarang yang terpenting pemain harus berpikir layaknya juara. Jangan anggap kecil setiap pertandingan, anggap semua laga adalah final. Jangan salahkan ini salah itu, satu tim harus satu suara dan satu nyali," tambahnya.
Persebaya sendiri saat ini harus puas berada di peringkat 15 klasemen sementara Liga 1 2020 dengan raihan satu angka, hasil dari satu imbang dan satu kekalahan. Posisi Persebaya hanya unggul produktivitas gol ketimbang PSS Sleman yang berada di zona degradasi.