x

Panas! Bintang Real Madrid Balas Kritik Pedas Perdana Menteri Serbia

Jumat, 20 Maret 2020 14:27 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Bintang Real Madrid, Luka Jovic, menanggapi kritik pedas yang dilancarkan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, usai dirinya memilih pulang kampung dari Spanyol.

INDOSPORT.COM - Penyerang Real Madrid, Luka Jovic, membalas kritik pedas yang dilemparkan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, usai memilih meninggalkan masa isolasinya di Spanyol.

Sebelumnya, Jovic diketahui meninggalkan Spanyol dan pulang kampung ke Serbia. Namun tindakannya tersebut membuat Ana Brnabic geram. Pasalnya, Spanyol menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian tinggi akibat virus Corona.

"Kami memiliki contoh negatif dari bintang sepak bola kami (Luka Jovic) yang mendapatkan bayaran jutaan euro dan tak mengindahkan perintah untuk isolasi sehingga ia bisa kembali ke rumah," ujar perdana menteri Serbia.

Baca Juga
Baca Juga

Pernyataan perdana menteri Serbia tersebut membuat Luka Jovic geram. Pasalnya, ia terbukti negatif virus Corona dan mendapat izin dari Real Madrid untuk meninggalkan Spanyol dan berkumpul bersama keluarganya.

"Dalam perjalanan pulang ke Serbia mereka mengecek saya dan saya negatif. Ini sebuah hal memalukan bagi orang yang tidak profesional di bidangnya dan tidak memberi instruksi nyata apa yang harus dilakukan selama isolasi," balas Luka Jovic di Instagram.

Meski demikian, ia meminta maaf telah menjadi bahan pembicaraan publik akibat tindakannya kembali ke Serbia. Ia juga berharap kondisi bisa semakin membaik dan orang-orang bisa bekerja sama untuk mengatasi wabah Corona.

Baca Juga
Baca Juga

Wajar jika ketakutan hadir di Serbia. Pasalnya di Spanyol, virus Corona telah menyebar dan memakan korban jiwa hingga 831 orang.

Untuk di Indonesia, hingga artikel ini dimuat, kasus Corona Covid-19 yang dinyatakan positif telah mencapa 309 orang di mana 25 nyawa telah melayang.

Real MadridLaLiga SpanyolSerbiaLiga SpanyolSepak BolaLuka JovicBerita Liga SpanyolVirus Corona