Terungkap, Bambang Pamungkas Pernah Diancam Dibunuh jika Pindah dari Persija
INDOSPORT.COM - Legenda hidup Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, belum lama ini memberikan pengakuan cukup mencengangkan. Ia mengatakan, pernah diacam dibunuh oleh salah satu penggemar rahasia.
Kejadian itu terjadi sekitar awal November tahun 2002. Saat itu, Bepe (sapaan akrab Bambang Pamungkas) menuturkan, menerima telepon dari nomor tak dikenal, ketika tengah menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia, di kawasan Agro Wisata, Batu, Malang, Jawa Timur, untuk persiapan mengikuti Piala Tiger (sekarang AFF Cup) 2002.
"Malam itu, sebuah panggilan dari nomer tak dikenal masuk ke ponsel saya. Saya sudah terlelap," tutur Bepe dalam tulisannya seperti dilansir dari blog pribadinya, bambangpamungkas20.com.
Tanpa melihat siapa yang menelefon, Bepe pun langsung mengangkatnya. Saat mencoba mengonfirmasi siapa yang menghubunginya, pria yang kini menjadi manajer Persija itu, justru mendapat ancaman yang tak main-main, yakni dibunuh jika pindah dari tim Macan Kemayoran.
“Lo ngga kenal gue, tapi gue tau lo. Gue cuma mau bilang, kalo lo sampe pindah dari Persija mati lo," ujar orang misterius tersebut seperti yang ditulis Bepe.
“Lo gak perlu tau siapa gue, pokoknya kalo lo pindah dari Persija, gue akan cari lo," lanjut orang misterius itu.
Sontak hal itu membuat Bepe tertegun, sampai harus diteriaki rekan sekamarnya, Aples Gideon Tecuary. Karena penasaran, Bepe memutuskan untuk menelepon balik nomor yang menghubunginya, namun dari ujung sana hanya terdengar suara mesin penjawab.
Bepe menjelaskan, saat itu, walaupun dalam kondisi cedera, ia adalah pemain paling diinginkan di bursa transfer akhir musim. PSM Makassar, PSMS Medan, PSPS, dan Persikota secara terang-terangan memberikan penawaran kepadanya karena statusnya yang merupakan topskor tahun 2000 dan pemain muda terbaik tahun 2001.
Menurut Bepe, sejatinya ketika itu ia tidak mungkin pergi dari Persija.
Sebab, dengan banyaknya klub yang mengincarnya, maka Persija pun segera memagari dengan durasi kontrak selama tiga tahun, meski kontrak eks Selangor FA itu masih tersisa enam bulan lagi dan dalam kondisi dibekap cedera parah, dan belum tahu kapan dapat merumput kembali.
Hingga artikelnya ditulis per 22 Maret 2020, penelepon misterius malam itu tidak pernah terungkap jati dirinya. Kejadian itu pun menyisahkan trauma bagi Bepe, dan sejak saat itu hingga sekarang, ia memutuskan untuk tidak lagi menerima telepon dari nomor yang tidak saya kenal, siapapun itu.