Wawancara Eksklusif Danilo Fernando: Wabah Corona dan Sinar Super Elang Jawa
INDOSPORT.COM - PSS Sleman menunjuk sosok asal Brasil, Danilo Fernando sebagai manajer tim di Liga 1 musim ini. Tiga musim bersama tim Super Elang Jawa membuat jajaran direksi tak ragu menunjuk sosok berusia 40 tahun tersebut mengisi posisi vital di tim.
Laga menghadapi Persib Bandung dalam pekan ketiga di Stadion Si Jalak Harupat, 15 Maret lalu jadi debut eks bintang Persebaya sebagai manajer di PSS. Sebab di dua laga sebelumnya melawan PSM Makassar dan Tira Persikabo, Danilo Fernando masih berstatus asisten pelatih.
Sayangnya, duel melawan tim Maung Bandung yang sementara jadi tugas terakhir sang pemilik tendangan roket tersebut. Maklum, setelah dijamu Persib, kompetisi akhirnya diliburkan bahkan kini berstatus force majeure hingga dua bulan mendatang.
Malang-melintang di persepak bolaan Indonesia, Danilo punya gen pemenang dan pernah merasakan kesuksesan juara bersama empat tim berbeda. Mulai Persebaya Surabaya (Liga Indonesia 2004), Persik Kediri (Liga Indonesia 2006), Borneo FC (Divisi Utama 2014), dan PSS Sleman (Liga 2 2018).
Lalu bagaimana kegiatannya saat ini dan Sang Super Elang Jawa yang mulai menemukan sinarnya? INDOSPORT berkesempatan bicang-bincang dengan suami dari Ayu Sartika Virianti tersebut.
Halo Bang Danilo, bagaimana kabar? Masih stay di Sleman?
Halo mas Alhamdulillah sehat-sehat. Saya sudah dua pekan ini di rumah Sleman. Tidak ada agenda ke mana-mana karena juga menerapkan social distancing karena wabah Corona.
Lalu apa aktivitas saat ini di tengah pandemi Corona?
Kalau saya sendiri di rumah dengan keluarga aktivitas keliling rumah pagi hari di jalan jogging cari keringat dan sinar matahri. Lalu juga bantu ada beberapa tugas anakku yang masuk SD (Sekolah Dasar).
Lalu juga lihat-lihat video saja di youtube. Lalu makan, tidur, dan bermain game lagi, ya intinya di rumah hahaha.
Benar-benar menghindari aktivitas di luar ya Bang?
Keluar pun kalau kebutuhan mendadak dan mendesak. Seperti bahan makanan habis kita perlu keluar. Tapi itu pun bersama istri cepat belanja cepat-cepat, apa yan dibutuhkan dicari dan langsung pulang.
Debut manajer bersama PSS Sleman, namun langsung terhenti karena Corona. Bagaimana pendapat Anda?
Ini musibah dan saya rasa penghentian kompetisi sementara jadi keputusan yang bijak dan terbaik. Memang sebelum melawan Persib saat itu saya dengan Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) sempat menghimbau tanpa penonton namun akhirnya diperbolehkan.
Tapi yang terpenting saat itu pertandingan berjalan lancar. Tim Persib, PSS dan suporter juga dalam kondisi yang baik-baik saja tidak ada masalah, itu yang kita syukuri.
Saya juga mendengar kabar (Wander Luiz positif Corona) dan semoga lekas sehat kembali. Pemain kami kemarin sudah test kesehatan, Insya Allah hasilnya semua baik
Melihat laga melawan Persib terlihat performa tim mulai meningkat. Bagaimana Anda melihatnya?
Dari tiga pertandingan awal, melawan Persib memang sudah terlihat padu. Kita sudah menemukan kerangka tim, dan pemain sudah mengenal masing-masing karakter termasuk dengan coach Dejan Antonic.
Kita butuh proses memang karena seminggu sebelum kick off, coach Eduardo Perez mundur dan coach Dejan juga baru bekerja satu sampai dua minggu melawan Persib dan terlihat peningkatannya, namun sayang kompetisi berhenti.
Lalu harapan Anda soal kompetisi dengan wabah Corona yang masih terjadi saat ini?
Kalau saya pribadi lebih baik mengutamakan kesehatan dan keselamatan semuanya lebih dulu. Bagi saya saat ini bukan sepak bola yang penting, tapi dunia sembuh dulu dan selesai dari wabah ini. Percuma dalam keadaan sakit mau kita paksakan nanti malah tambah sakit.