Geliat Naturalisasi Sepakbola ASEAN: Malaysia Hingga Indonesia Saling Bersaing
INDOSPORT.COM - Intip geliat program naturalisasi dari berbagai Timnas sepakbola di kawasan ASEAN, mulai dari Malaysia hingga Indonesia yang saling bersaing menambah pemain.
Sejumlah negara khususnya di ASEAN memang tengah fokus mempersiapkan diri menghadapi sejumlah turnamen besar tahun 2020 ini, seperti babak kualifikasi Piala Dunia hingga gelaran Piala AFF yang bergulir akhir November nanti.
Meski belum pasti apakah kompetisi bakal berlanjut akibat pandemi Corona yang masih mewabah, namun masing-masing federasi tampaknya telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
Dengan sebagian liga di negara ASEAN yang tertunda, tampaknya para pelatih bakal kesulitan mencari pemain lokal yang siap tampil di ajang AFF nanti, sehingga pemanggilan pemain keturunan bisa menjadi solusi.
Sebelum merebaknya wabah virus Corona, beberapa negara memang telah merencanakan bakal naturalisasi sejumlah pemain keturunan yang mereka anggap layak memperkuat Timnas.
Timnas Malaysia salah satunya, skuat berjuluk Harimau Malaya tersebut dikabarkan kembali membuka keran untuk memanggil para pemain keturunan dan pemain naturalisasi ke dalam skuat mereka.
Timnas Malaysia sendiri belakangan memang cukup gencar melakukan program naturalisasi, dalam gelaran kualifikasi Piala Dunia 2022 misalnya, mereka telah diperkuat dua pemain keturunan dan satu pemain naturalisasi.
Ketiganya antara lain La'Vere Corbin-Ong (Inggris), Darren Lok (Inggris) dan Mohamadou Sumareh (Gambia). Jika di total, hingga saat ini Malaysia telah melakukan 12 kali naturalisasi demi memaksimalkan kemampuan Timnas mereka.
Teranyar, Malaysia dikabarkan bakal menaturalisasi mantan pemain Timnas Kosovo, Liridon Krasniqi. Penyerang berusia 28 tahun tersebut memang punya kesempatan besar menjadi warga negara Malaysia, sebab dirinya telah lima tahun lebih berkarier di Liga Super Malaysia.
Tidak cuma Malaysia, negara lain macam Vietnam dan Filipina pun juga gencar melakukan program naturalisasi. The Azkals Filipina misalnya, mereka dikabarkan bakal menaturalisasi top skor sepanjang masa Piala AFC asal Spanyol, Bienvenido Maranon Morejon.
Sementara Vietnam sedang dalam proses mendapatkan kiper klub Liga Eropa, Filip Nguyen. Penjaga gawang berusia 27 tahun tersebut diharapkan bisa meraih kewarganegaraan Vietnam sebelum gelaran Piala AFF 2020 dimulai.
Indonesia pun tidak kalah ramai, sejumlah pemain asing yang telah lama bermain di Liga 1 pun berhasil mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Selepas era Stefano Lilipaly dan Cristian Gonzales, kini skuat Garuda ketambahan pemain asing lagi seperti Beto Goncalves dan Otavio Dutra.
Tidak hanya dua pemain tersebut, masih ada beberapa legiun asing lain yang telah menjadi WNI namun sayang belum mendapat kesempatan tampil di Timnas seperti Fabiano Beltrame, Herman Dzumafo, Lee Yoo-joon, Sackie Doe dan masih banyak lagi.
Timnas Indonesia sendiri sejatinya cukup banyak peminat dari para pemain keturunan di Eropa, teranyar ada bek dari klub FC Emmen (peserta kasta teratas Liga Belanda), Keziah Vendorp yang terang-terangan menyatakan siap melepas paspor Belanda demi memperkuat Garuda.
Bahkan tidak hanya di level senior, para pemain di bawah usia 20 tahun macam Elkan Baggott pun bersedia gabung ke Timnas U19 jika PSSI dan pelatih memintanya.
Namun sayang, dari sekian banyak pemain keturunan di Eropa tersebut, hanya sedikit dari mereka yang terpantau oleh tim pelatih Timnas Indonesia sehingga jarang dari bakat keturunan itu yang mampu berseragam Merah-Putih.
Dengan geliat naturalisasi berbagai yang dilakukan berbagai negara ASEAN, menarik dinanti tensi pertandingan saat para kesebelasan yang diperkuat pemain Eropa tersebut bertanding.
Kedatangan pemain keturunan yang sempat tampil di Eropa pun diprediksi bakal membuat level sepak bola ASEAN semakin meningkat, bisa jadi slot Piala Dunia beberapa tahun kedepan bisa diberikan khusus buat negara di kawasan ASEAN.