3 Laga Top Eropa yang Diyakini Jadi 'Bom Biologis' Penyebaran Virus Corona
INDOSPORT.COM - Mengutip istilah 'bom biologis' dari walikota Bergamo, ada sejumlah laga besar di Eropa yang diyakini jadi pusat penyebaran virus corona.
Situasi COVID-19 yang makin tak terkendali memaksa sepak bola untuk tidur panjang. Hampir semua liga-liga di Eropa harus berhenti berkompetisi termasuk lima liga elite dunia.
Sebagian besar klub sepak bola setempat sedang terancam kerugian yang besar karena mandeknya kompetisi. Namun semua baru disadari belakangan.
Ketika virus mematikan ini mulai menebar ancaman di Eropa, sepak bola nyatanya masih bergulir. Padahal, pertandingan sepak bola bisa jadi ladang subur penyebaran COVID-19.
Italia lengah, penundaan pertandingan hanya dilakukan untuk laga Juventus vs Inter dan empat partai lain. Ketika Italia mulai kewalahan, laga Atalanta vs Valencia di Liga Champions justru tetap digelar dengan full penonton.
Liga Champions memang jadi kompetisi besar terakhir di benua Eropa yang memutuskan untuk menunda semua pertandingan. Bahkan, ketika sudah ada warganya yang positif Corona, laga Liverpool vs Atletico di Anfield tetap full penonton.
Mengutip istilah 'bom biologis' dari walikota Bergamo, laga-laga besar apa saja di Eropa yang diyakini jadi pusat penyebaran corona?
1. Atalanta vs Valencia
Pertandingan antara Atalanta vs Valencia di Liga Champions menyisakan kenangan manis bagi Josip Ilicic cs. Sebab, Atalanta sukses mengalahkan Valencia dengan skor telak 4-1.
Namun siapa sangka pertandingan antara Atalanta vs Valencia tersebut dituduh menjadi 'bom' penyebaran virus Corona di Italia dan Spanyol.
Pasalnya dalam pertandingan tersebut jumlah penonton diperkirakan mencapai 44 ribu orang. Walikota Bergamo, Giorgio Gori, menyebutkan bahwa pertandingan itu jadi pusat penularan virus Corona dari Milan ke Bergamo hingga penjuru Italia.
Ditambah, 2.500 suporter yang datang dari Valencia juga disebut tertular Corona ketika menonton pertandingan tersebut dan membawanya tersebar ke Spanyol.
Bergamo yang menjadi basis dari Atalanta dilaporkan sebagai wilayah terparah di Italia yang terpapar Corona. Hingga hari Selasa lalu, sekitar 7 ribu orang di Bergamo dinyatakan positif Corona.
Sedangkan di Valencia juga jumlahnya semakin bertambah. Dilaporkan ada lebih dari 2.600 orang yang terinfeksi virus Corona.
2. Liverpool vs Atletico Madrid
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku geram dengan keputusan panitia untuk menggelar laga dengan full penonton di Anfield. Liverpool jumpa Atletico di leg kedua 16 besar Liga Champions, 11 Maret lalu.
Laga itu pun tercatat menyedot 52 ribu penonton di Anfield. Termasuk juga 3 ribu pendukung tim tamu. Padahal, saat itu virus corona sudah mulai merebak di Eropa.
Mengutip pernyataan Ancelotti, Klopp dikatakan menyebut laga itu sebagai tindakan kriminal. Pertandingan yang digagas UEFA ini sejatinya berjalan beriringan dengan laga Liga Inggris antara Man City vs Arsenal. Bedanya, laga City vs Arsenal ditunda oleh FA demi mencegah penyebaran virus.
3. Olympiakos vs Arsenal
Pada akhir Februari, klub raksasa Yunani, Olympiakos, bertandang ke Emirates Stadium untuk laga tandang leg ke-2 32 Liga Europa melawan Arsenal.
Laga ini digelar full penonton. Pemilik Olympiakos, Evangelos Marinakis, juga turut hadir dan berjumpa dengan para staf dan pemain Arsenal.
Namun, tak lama setelah itu, Evangelos dinyatakan positif terkena virus corona. Arsenal pun tak tinggal diam dan langsung melakukan tes ke semua pemainnya.
Para pemain serta staf langsung diisolasi. Namun sayang, pelatih The Gunners, Mikel Arteta, ikut positif terjangkit Corona.
Inggris sendiri menjadi salah satu negara terparah di Eropa yang terpapar COVID-19. Selasa (31/03/20) kemarin Inggris mencatatkan jumlah kematian tertinggi dengan tembus sampai 381 korban jiwa.