Legenda Ajax dan Barcelona Bandingkan UEFA dengan Donald Trump
INDOSPORT.COM - Direktur teknik Ajax Amsterdam sekaligus legenda Barcelona, Marc Overmars, bandingkan UEFA dengan sosok Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di tengah pandemi virus Corona.
UEFA yang bertanggung jawab untuk kompetisi sepak bola Eropa menangguhkan sementara berbagai kompetisi besar termasuk gelaran Eredivisie dan berbagai kompetisi di Belanda.
Akan tetapi pada pertemuan pekan ini sempat terjadi perubahan mendadak, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) mengabarkan musim harus segera berakhir pada 3 Agustus mendatang. Tentunya ini bakal mengakibatkan berbagai kompetisi sepak bola bakal segera berlanjut meski sedang dalam masa krisis virus Corona.
Mendengar hal tersebut, Marc Overmars pun tidak tinggal diam dan menganggap UEFA tak ada bedanya dengan Donald Trump. Alasannya, mantan pemain legendaris Ajax dan Barcelona ini menganggap kesehatan ialah yang utama dan dia menuding kelanjutan liga berhubungan dengan keuntungan materi semata.
"Saya sangat sulit untuk menerimanya, kita berada di Belanda dan tidak terlalu bergantung dengan pendapatan hak siar televisi seperti halnya Liga Spanyol, Inggris, Italia, dan Jerman. Saya pikir KNVB ditekan oleh UEFA terkait hal agar pertandingan tetap berlanjut apa pun risikonya," ucap Overmars dilansir BALLS.
"Membandingkan keputusan KNVB dan UEFA, sama saja seperti apa yang telah dilakukan Presiden Donald Trump yang menganggap pertumbuhan ekonomi lebih penting ketimbang Corona. Halo! Ada lebih dari 100 orang meninggal tiap hari di Belanda, biarkan liga mati, hidup lebih penting," tutupnya.
Donald Trump memang nampak terlalu menganggap remeh merebaknya virus Corona beberapa hari terakhir. Alhasil setelah melakukan rapid test terkuak jika lebih dari 245 ribu orang telah terjangkit Covid-19 dan 6 ribu di antaranya meninggal dunia.
Alhasil jika benar UEFA memaksa dilanjutkannya berbagai liga sepak bola, bakal berimbas petaka seperti yang telah dikatakan Overmars. Bukan tidak mungkin korban di Belanda atau pun negara Eropa lain bakal meningkat drastis layaknya kecerobohan Trump.