5 Playmaker Asing Paling Menakutkan di Liga 1 2020, Ada Makan Konate
INDOSPORT.COM – Playmaker, merupakan salah satu peran terpenting dalam permainan sepak bola, berikut 5 pemain paling menakutkan di posisi itu pada Liga 1 2020.
Liga 1 boleh saja berhenti untuk sementara, tapi akan selalu menarik untuk membahas segala sesuatu mengenai sepak bola Indonesia. Salah satunya, 5 playmaker asing paling menakutkan di Liga 1 2020.
Tak bisa dipungkiri, playmaker merupakan sebuah posisi atau peran yang sangat sentral karena ia adalah otak dan imajinasi bagaimana sebuah tim bisa mencetak gol. Oleh karena itu, sejumlah tim-tim Liga 1 memakai jasa pemain asing untuk posisi itu.
Banyaknya pemain asing yang berdatangan menghasilkan 5 playmaker paling menakutkan di Liga 1 2020, siapa saja mereka?
Wiljan Pluim
Pertama, ada Wiljan Pluim yang merupakan nyawa dari PSM Makassar. Sejak datang pada musim 2017, Wiljan Pluim telah bermain dalam 99 pertandingan dengan torehan 25 gol dan 33 assists.
Menakjubkannya lagi, Wiljan Pluim telah berhasil membawa pulang gelar Piala Indonesia musim lalu untuk PSM Makassar. Berbekal kontrol bola yang sangat kuat serta visi permainan aduhai, Wiljan Pluim adalah salah satu playmaker asing paling menakutkan saat ini.
Makan Konate
Nama selanjutnya yang tak kalah mentereng dari Wiljan Pluim adalah Makan Konate yang saat ini bermain untuk Persebaya Surabaya. Makan Konate adalah tipe playmaker yang punya kekuatan fisik sangat kuat tapi ditunjang juga dengan visi brilian.
Tak heran bila banyak klub besar Liga 1 pernah secara bergantian memakai jasanya, mulai dari Persib Bandung, Sriwijaya FC, Arema FC hingga kini Persebaya Surabaya. Tapi Makan Konate mencapai kesuksessan besar saat bersama Persib dengan menggondol gelar Liga Indonesia 2014.
Zah Rahan Krangar
Mendengar nama Zah Rahan Krangar sekitar 2010, rasanya bulu kuduk bisa merinding karena itu adalah masa kejayaan pemain Timnas Liberia itu. Bagaimana tidak, Zah Rahan adalah pemegang 3 gelar Liga Indonesia (2007/08, 2010/11, dan 2012/13) saat bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC.
Tak hanya itu, Zah Rahan juga berhasil memenangi 3 gelar Copa Indonesia pada musim 2007/08, 2008/09, dan 2010 untuk Sriwijaya FC. Di usia senjanya yang sudah menginjak 35 tahun, Zah Rahan mencoba untuk meraih itu semua bersama PSS Sleman musim ini.
Paulo Sergio
Salah satu alasan mengapa Bhayangkara FC bisa juara Liga 1 2017 karena adanya peran penting seorang playmaker asing bernama Paulo Sergio. Sempat tidak diperhitungkan pada saat itu, Bhayangkara FC menjelma menjadi tim kuda hitam dan akhirnya juara berkat Paulo Sergio.
Gaya main yang flamboyan membuatnya direkrut Bali United dan kembali jadi juara lagi pada musim lalu. Satu prestasi yang patut dicatat adalah Paulo Sergio adalah pemain terbaik Liga 1 2017, sangat mengerikan playmaker asing satu ini.
Renan Silva
Terakhir, kita ada pemain terbaik Liga 1 musim lalu yaitu Renan Silva yang saat ini bermain untuk Bhayangkara FC. Pasti banyak yang bingung mengapa Renan Silva jadi pemain terbaik, padahal klubnya yaitu Borneo FC gagal jadi juara.
Alasannya, permainan Renan Silva di Liga 1 musim lalu memang sangat mencolok, ia menjadi katalisator utama Borneo FC bisa bertahan pada papan atas berkat imajinasi liar saat bangun serangan. Jangan lupa juga, Renan Silva adalah anggota tim juara Persija Jakarta pada Liga 1 2018.