Sayap PSM Sebut Satu Faktor yang Buatnya Terima Pemotongan Gaji
INDOSPORT.COM - Penyerang sayap lincah milik klub Liga 1 PSM Makassar, Bayu Gatra, menyebut satu faktor yang membuatnya wawas diri menerima jika gajinya dipotong oleh pihak manajemen klub.
Bayu dan semua pemain PSM, bahkan pesepak bola klub Liga 1 lain terancam hanya menerima gaji sebesar 25 persen dari kontrak kerja hingga Juni 2020 menyusul keluarnya surat keputusan dari PSSI.
Dalam surat keputusan nomor 48/SKEP/III-2020, PSSI melegalkan seluruh klub untuk memangkas gaji para pemainnya di tengah-tengah pandemi virus corona yang membuat Liga 1 2020 terhenti.
"Ya, jika kebijakan klub seperti itu saya mengikut saja kan semua keputusan memang ada di pemilik klub," ungkap Bayu saat dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (05/04/20).
Pengguna nomor punggung 23 di PSM ini pun menyebut satu faktor yang membuatnya rela hanya menerima gaji sebesar 25 persen saja selama tiga bulan ke depan, tepatnya hingga Juni 2020.
Bayu Gatra sadar dirinya tak bekerja ataupun memberikan kontribusi signifikan kepada PSM yang pemasukannya menurun drastis dan terancam mengalami krisis finansial akibat tertundanya Liga 1 2020.
"Soalnya, kami para pemain juga kan tidak latihan sampai beberapa bulan ke depan, cuma di rumah saja. Tapi kalau dibayar penuh malah alhamdulillah mas," kelakar pesepak bola berusia 28 tahun ini.
Berdasarkan surat keputusan PSSI tersebut, Liga 1 2020 baru bisa dihelat kembali pada Juni mendatang dengan catatan pemerintah mencabut status darurat bencana nasional non alam.
Sehingga, Bayu dan seluruh pemain PSM Makassar pun dibebas tugaskan dari jadwal latihan rutin yang biasanya dihelat di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, setiap sore hari.