Hukuman Komdis untuk Pemain Persipura Dianggap Berlebihan
INDOSPORT.COM - Manajemen klub Liga 1 Persipura Jayapura buka suara perihal hukuman atau sanksi yang dijatuhi komisi disiplin (Komdis) PSSI terhadap salah satu pemainnya, yakni Arthur Cunha da Rocha dengan denda Rp10 juta. Menanggapi hal tersebut, manajemen Persipura menilai sanksi yang diberikan terlalu berlebihan.
Asisten manajer Persipura, Bento Madubun menilai hukuman tersebut terkesan lebay. Pasalnya, hukuman tambahan yang diberikan dianggap berlebihan.
Ia pun mengaku jika pihaknya sudah melayangkan surat kepada Komdis PSSI untuk meminta banding.
"Kita sudah bersurat ke Komdis kalau hukuman tambahan itu berlebihan, dalam putusannya mereka sampaikan bahwa Arthur dianggap lakukan perbuatan tidak sportif karena menarik badan pemain Borneo FC, untuk itu diberikan hukuman tambahan yaitu absen 1 pertandingan dan denda Rp10 juta. Bagi kami sanksi tambahan itu lebay," ujar Bento kepada INDOSPORT, Selasa (7/4/20).
Jelas Bento, dalam tayangan video pertandingan tersebut, Arthur memang melakukan pelanggaran dengan sangat jelas.
Tapi menurutnya, sanksinya juga sudah jelas yakni kartu merah yang langsung diberikan oleh wasit di laga tersebut. Namun, ia merasa aneh kalau insiden tersebut harus mendapatkan hukuman tambahan.
"Itu pelanggaran memang benar, tetapi hukuman atas pelanggaran tersebut sudah diberikan oleh wasit, yaitu kartu merah langsung, namun apabila ditambahkan sanksinya atas perbuatan yang sama kan aneh, karena kejadian seperti itu (menarik badan lawan) adalah sesuatu yang sangat sering terjadi," pungkas Bento.
Seperti diketahui, Arthur dijatuhi hukuman tambahan menyusul pelanggarannya terhadap pemain Borneo FC, Terens Puhiri dalam laga pekan kedua Liga 1 2020, 7 Maret lalu.
Pelanggaran yang dilakukan Arthur itu dianggap oleh Komdis PSSI sebagai tindakan tidak sportif dan melanggar Fair Play, dan hukuman tambahan yang diberikan yakni larangan bermain 1 pertandingan dan denda Rp10 juta.