3 Lulusan Terbaik Persita, dari Raja Assist hingga Hattrick Juara Liga 1
INDOSPORT.COM - Musim 2020 menjadi tonggak baru dalam perjalanan Persita Tangerang. Tim berjuluk Pendekar Cisadane itu kembali bermain di Liga 1, pasca promosi dari kasta kedua Indonesia.
Setelah promosi, Persita lantas melakukan beberapa terobosan seperti mengganti logo baru, memiliki stadion baru, membangun lapangan latihan dan beberapa program lain yang tengah direncanakan.
Persita merupakan salah satu tim dengan perjalanan panjang di Liga Indonesia. Tim dengan warna kebesaran ungu itu juga melahirkan banyak pemain berkualitas yang pernah dan masih membela klub hingga saat ini.
Untuk itu, INDOSPORT mencoba mengulas beberapa pemain jebolan Persita yang memiliki prestasi mentereng. Mereka mengawali kariernya dari belum menjadi siapa-siapa atau belum terkenal, hingga menjadi idola penggemar sepak bola Tanah Air.
INDOSPORT memilih tiga nama, mulai dari yang pernah menjadi juara, raja assist hingga drop out kuliah demi membela Persita. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Firman Utina
Nama gelandang asal Manado ini tentu sudah tidak asing bagi penggemar sepak bola nasional. Ia pernah bermain untuk Timnas Indonesia serta sejumlah klub top Tanah Air seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Arema Malang dan lainnya.
Namun, karier profesional Firman mulai terbangun sejak bergabung dengan Persita pada musim 2001-2004 lalu. Ketika itu, ia didatangkan dari klub kota kelahirannya, Persma Manado.
Empat musim bersama Persita, pria 38 tahun itu memainkan 65 laga dengan torehan delapan gol. Setelahnya pada 2004-2006, Firman hijrah ke Arema Malang dan berhasil juara Copa Indonesia dalam dua kesempatan.
Selepas dari Arema, ia kemudian kembali ke Persita, lalu berturut-turut pindah ke Pelita Jaya, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Bersama Laskar Wong Kito, Firman berhasil merengkuh gelar juara liga untuk pertama kali dalam karirnya, pada musim 2011/2012.
Dari Sriwijaya, Firman lalu menyebrang ke Persib Bandung pada musim 2013-2015. Dalam kurun waktu tersebut, Maung Bandung dibawanya juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.
Pada 2016, Firman sempat kembali ke Sriwijaya, lalu musim berikutnya bermain untuk tim Bhayangkara FC. Lagi-lagi, di klub barunya, pemain berpostur 1,66 cm itu berhasil juara untuk edisi Liga 1 2017.
Firman lalu mengakhiri karirnya bersama Kalteng Putra pada 2018 lalu, dimana ia membawa klub tersebut promosi ke kasta teratas. Selain banyaknya gelar juara, ayah dua anak itu pun mengoleksi gelar pribadi yakni pemain terbaik Copa Indonesia 2005 hingga pemain terbaik Piala AFF 2010.
Dengan deretan prestasi di atas, tentu sangat layak bila Firman Utina dinobatkan sebagai lulusan terbaik yang pernah dimiliki Persita.
1. Rizky Pora
Jika menyebut nama Rizky Pora, tentu saja kita teringat dengan akurasi umpannya yang berkelas, disertai tendangan bebas khas kaki kiri yang mematikan. Tidak heran apabila ia selalu menjadi raja assist bagi klubnya dalam beberapa musim terakhir.
Pada Liga 1 2018, pemain 30 tahun itu mencatatkan 10 assist atau terbanyak untuk pemain lokal. Sedangkan pada musim lalu, capaiannya meningkat menjadi 14 assist atau terbanyak di liga.
Rizky Pora mengawali karirnya bersama klub lokal di tanah kelahirannya, Ternate yakni Persambong Sula pada 2008-2010 lalu. Setelahnya, ia dipinang Persita Tangerang dan bermain selama tiga musim dalam 47 penampilan dan tiga gol.
Di Persita, pemain kelahiran 22 November 1989 itu awalnya berperan sebagai bek kiri, sebelum dikenal sebagai winger atau gelandang sayap. Ia turut membawa Persita promosi ke Indonesia Super League musim 2012.
Rizky Pora kemudian memutuskan pindah ke Barito Putera pada musim 2013. Sejak itu, ayah satu anak itu pun tidak berpindah klub lagi hingga saat ini dan telah memainkan 126 laga dengan catatan 22 gol.
Rizky Pora juga kerap menjadi langganan Timnas Indonesia. Ia pernah membawa skuat Garuda menjadi runner up Piala AFF 2016 dan memperoleh penghargaan individu seperti pemain terbaik versi APPI pada bulan Maret-Juni musim 2018 hingga Best XI Piala AFF 2016.
Oktafianus Fernando
Nama yang satu ini mungkin saja dikenal sebagai pemain andalan Persebaya Surabaya. Namun, siapa sangka Ovan (sapaan akrab Oktafianus) pernah meniti kariernya bersama Persita.
Pemain 27 tahun itu awalnya menimba ilmu sepak bola di Indonesia Muda, salah satu klub internal Persebaya. Dia juga beberapa kali masuk skuat junior Persebaya, namun kemudian memutuskan bergabung dengan Persita sampai 2016 lalu.
Demi membela Persita dan membangun karier sepak bolanya, Ovan bahkan sampai rela drop out pada semester ketiga dari kampusnya, Universitas Surabaya. Padahal nilainya di dua semester awal bisa dibilang cukup baik di Fakultas Hukum.
Selepas dari Persita, Ovan kemudian bergabung dengan klub masa kecilnya, Persebaya pada 2017 lalu. Di tahun yang sama, ia lantas membawa Bajul Ijo juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 2018.
Kontribusi Ovan selama Liga 2 2017 bersama Persebaya juga lumayan. Dia mampu menyumbang lima gol dan empat assist dalam 17 penampilan dan diganjar dengan perpanjangan kontrak.
Pada musim 2019, Ovan membawa Persebaya finish di posisi kedua klasemen akhir dan juga menjadi runner-up Piala Presiden. Lalu di awal 2020, Bajul Ijo diantarkan meraih gelar Piala Gubernur Jatim usai mengalahkan Persija dengan skor 4-1 di final, dimana ia turut menyumbangkan satu gol.
Ilham Jaya Kusuma
Ilham Jaya Kusuma pernah meraih gelar topskor dan pemain terbaik Liga Bank Mandiri 2002, top skor Liga Indonesia 2004 dan top skor Piala Tiger (saat ini Piala AFF) 2004.
Sayangnya, selama membela beberapa klub di masa jayanya, Ilham tak sekalipun mencicipi gelar juara. Namun, kontribusinya tentu tak bisa dikesampingkan begitu saja. Ia pun layak disebut penyerang legendaris Persita maupun Timnas Indonesia.