4 Bintang Muda Bundesliga Jerman yang Untung karena Euro 2020 Ditunda
INDOSPORT.COM – Euro 2020 yang telah secara resmi ditunda hingga tahun 2021 mendatang oleh UEFA karena pandemi virus corona (Covid-19) membuat beberapa pihak frustrasi dan seakan tidak percaya gelaran akbar 4 tahunan tersebut harus mundur dari jadwal.
Namun bagi beberapa pemain, penundaan tersebut membuat mereka merasa lebih siap dan itu berarti akan membuat penampilan mereka di Euro akan bisa lebih maksimal.
Tak terkecuali beberapa bintang-bintang muda yang berasal dari Bundesliga Jerman. Penundaan yang terjadi bisa membuat mereka lebih siap untuk tampil impresif di gelaran paling elite di tanah Eropa tersebut.
Dilansir dari laman resmi Bundesliga Jerman, redaksi INDOSPORT mencoba merangkum sosok bintang muda yang berlaga di kompetisi tersebut yang beruntung karena Euro 2020 resmi ditunda dan digelar tahun depan. Siapa saja mereka?
Niklas Sule (Bayern Munchen)
Sule adalah salah satu anomali. Memiliki tinggi badan 193 cm, dirinya adalah bek tengah tercepat di Bundesliga Jerman saat ini. Selain cepat, akurasi operannya yang mencapai angka 94 persen membuat dirinya menjadi salah satu pemain belakang paling komplet di kompetisi kasta tertinggi di Jerman tersebut.
Namun, cedera ACL yang dia alami pada bulan Oktober tahun 2019 lalu memaksa dirinya harus menepi selama beberapa bulan. Bintang muda Bayern Munchen ini diketahui baru kembali menjalani latihan ringan pada awal bulan Maret kemarin setelah absen selama 4 bulan lamanya.
Penundaan Euro 2020 akan membuat dirinya bisa kembali berjuang untuk mempercepat proses penyembuhan cedera yang tidak bisa dikatakan mudah.
Selain itu, jangka waktu satu tahun akan membuat dirinya bisa kembali ke performa puncaknya lagi dan mematenkan satu tempat dalam formasi 3 bek milik Joachim Low yang saat ini diisi oleh Mathias Ginter, Jonathan Tah, dan Emre Can.
Kai Havertz (Bayer Leverkusen)
Meskipun berhasil tampil sensasional bersama Leverkusen dalam beberapa musim terakhir, nyatanya Havertz belum menjadi pilihan utama Low di Timnas Jerman.
Lini tengah Die Mannschaft masih dipercayakan pada Toni Kroos yang saat ini telah menginjak usia 30 tahun. Dengan penundaan Euro selama setahun dan jika Havertz sukses menjaga konsistensinya, bukan tidak mungkin komando lini tengah Jerman akan diestafetkan kepadanya.
Suat Serdar (Schalke 04)
Serdar adalah denyut nadi Schalke pada musim 2019-2020. Penampilan impresifnya di lini tengah Royal Blue membuat mereka saat ini bisa bertengger dengan nyaman di posisi ke-6 klasemen sementara Bundesliga Jerman.
Penundaan Euro 2020 akan membuat pemain berdarah Turki ini bisa tampil lebih impresif dan menyakinkan Low agar menjadi salah satu segar selain Kroos, Ilkay Gundogan, dan Joshua Kimmich yang selalu menjadi pilihan di lini tengah tim Panser.
Philipp Max (Augsburg)
Berposisi asli sebagai winger, agaknya sulit bagi Max untuk menggeser posisi Leroy Sane di sayap kiri Jerman. Namun, Max bisa digeser menjadi gelandang kiri di formasi 3 bek atau bahkan menjadi bek kiri di formasi 4 bek.
Dinamisme yang dimiliki oleh pemain yang berhasil mengantarkan medali perak Olimpiade 2016 bagi Timnas Jerman ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti ketika bermain bagi Augsburg, dirinya tak gagap ketika harus bermain sebagai winger maupun sebagai bek sayap.
Dan dengan tren winger yang digeser menjadi bek sayap yang kemudian rata-rata sanggup tampil menawan, taka ada salahnya bagi Low untuk mencoba hal tersebut pada Max.
Satu musim lagi tampaknya lebih dari cukup untuk menyakinkan Low bahwa Max adalah salah satu pemain istimewa yang akan menjadi andalan di sisi kiri Timnas Jerman.