Bedah Strategi AC Milan jika Kedatangan David Silva dan Mario Gotze
INDOSPORT.COM - Menemukan posisi dan formasi yang tepat untuk David Silva dan Mario Gotze andai keduanya jadi didatangkan AC Milan musim panas nanti.
Klub raksasa Serie A Italia, AC Milan, dikabarkan berminat pada gelandang serang Borussia Dortmund, Mario Gotze.
AC Milan dikabarkan serius mengincar pemain Dortmund, Mario Gotze, di bursa transfer musim panas nanti. Dilansir dari Bild, ketertarikan Milan muncul setelah sang pemain memutuskan tak memperpanjang kontraknya di Signal Iduna Park.
Gotze bukanlah satu-satunya nama besar yang ingin didatangkan Milan pada musim panas nanti. Demi meningkatkan kualitas tim, I Rossoneri juga dilaporkan mengincar bintang veteran Manchester City, David Silva.
Melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Milan, rencana tersebut muncul karena kontrak sang pemain di Etihad Stadium akan berakhir pada 30 Juni 2020 (bursa transfer musim panas) mendatang.
Andai berhasil mendatangkan dua bintang dunia tersebut, maka peluang Milan kembali ke papan atas pun terbuka lebar. AC Milan memang akan melakukan perombakan besar-besaran demi kembali berjaya di Serie A Liga Italia musim depan.
Buruknya Lini Depan AC Milan
AC Milan memiliki masalah serius pada lini depan mereka. Musim ini Milan jadi salah satu tim dengan produktivitas terburuk di Italia.
I Rossoneri cuma mengemas 28 gol dari 26 pertandingan Serie A Italia. Milan tertinggal jauh dari Napoli (41 gol), Atalanta (70), Roma (51), Lazio (60), Juventus (50), dan Inter (49) dalam periode pertandingan yang sama.
Namun, striker bukanlah satu-satunya pihak yang patut disalahkan. Buruknya produktivitas Milan juga disebabkan karena lini tengah yang tidak maksimal .
Sampai saat ini memang tak ada bomber AC Milan yang mencetak sampai 10 gol. Justru sang bek sayap, Theo Henrnandez, yang jadi salah top skor tim dengan lima gol.
Milan sejatinya memiliki Ante Rebic dan Ibrahimovic. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa gol-gol yang dibuat Rebic berasal dari usaha sang pemain sendiri.
Peran dari lini tengah terasa sangat kurang, terutama dalam memberikan assist. Padahal di situ bercokol nama-nama seperti Hakan Calhanoglu, Bonaventura, dan Lucas Paqueta yang notabene memiliki peran sebagai pencipta peluang.
Permainan Bonaventura dan Lucas Paqueta masih di bawah standar yang dibutuhkan Milan. Sementara Calhanoglu belum mampu tampil konsisten.
Bagaimana Gotze dan Silva Bermain di Lini Tengah Milan?
Kedatangan Mario Gotze dan David Silva jelas dapat memberikan suntikan kekuatan signifikan bagi Milan. Kedua pemain tersebut adalah gelandang-gelandang top dunia yang mampu memberikan perubahan bagi permainan tim.
Gotze misalnya, pemain asal Jerman ini tercatat mampu menciptakan 45 gol dan 61 assist dari 217 pertandingan bersama Dortmund. Sementara saat di Bayern Munchen, Gotze membuat 36 gol dan 24 assist dari 114 laga. Catatan statistik ini jauh lebih baik dari pemain Milan manapun musim ini.
Catatan David Silva lebih hebat lagi. Pemain asal Spanyol ini telah menciptakan 137 assist dan 74 gol dari 424 laga bersama City. Namanya pun tercatat sebagai pencetak assist terbanyak klub.
Silva masuk ke dalam lima besar pemain dengan jumlah assist terbanyak dalam sejarah Liga Primer Inggris dengan jumlah 103 assist.
Kedatangan dua pemain seperti mereka tentu akan sangat menguntungkan bagi Milan yang melempem di lini serang. Lalu, di mana keduanya bisa bermain di lini tengah?
Baik Gotze maupun Silva sejatinya memiliki posisi bermain yang sama. Keduanya memiliki posisi alami sebagai gelandang serang.
Namun, untungnya kedua pemain adalah tipe versatile alias bisa dimainkan di sejumlah posisi. David Silva misalnya, ketika di Manchester City ia sering ditempatkan di posisi gelandang kiri demi mengakomodir Kevin De Bruyne di tengah atau pun kanan.
Di posisi itu peran Silva tak menurun sedikit pun. Ia tetap mampu mencetak gol dan banyak assist.
Jika keduanya bermain di AC Milan, David Silva cocok dimainkan di gelandang kiri sedangkan Mario Gotze di tengah. Kombinasi dua gelandang kreatif ini bisa sangat sempurna bila dipasangkan dengan Franck Kessie yang memiliki karakter agresif.
Ketiganya bisa bermain di lini tengah dalam formasi 4-3-3. Namun jika Milan ingin bermain di bawah Stefano Pioli dengan formasi 4-4-2/4-4-1, maka Milan bisa menambahkan Bennacer di lini tengah sambil menggeser Silva lebih ke kiri.
Keuntungan maksimal bisa didapatkan apabila Milan main dengan formasi 4-3-1-2. Tiga formasi gelandang bisa diisi oleh David Silva (kiri), Ismael Bennacer (gelandang bertahan), dan Franck Kessie (kanan).
Sementara di posisi penyerang lubang Milan bisa percayakan pada peran Mario Gotze yang memiliki kemampuan sebagai penyerang lubang.
Dengan formasi seperti di atas, maka seharusnya tak akan sulit bagi Ibrahimovic, Ante Rebic, maupun Rafael Leao dalam mendapatkan aliran bola di dalam atau sekitar kotak penalti lawan.
Andai Ibra dan Rebic tengah buntu, Gotze dan Silva pun siap mencetak gol untuk memberikan perbedaan hasil pertandingan. Hal ini sudah dilakukan mereka berkali-kali di klub yang mereka bela sebelumnya.
Andai Silva dan Gotze yang menemukan kebuntuan, Milan bisa memasukkan Hakan Calhanoglu. Hakan seringkali lebih bagus jika tampil sebagai pemain pengganti alias super-sub.
Kedatangan Silva dan Gotze otomatis akan meminimalisir peran dari Lucas Paqueta, Bonaventura, dan Samu Castillejo. Namun hal itu bukanlah sebuah masalah.
Terutama untuk Paqueta yang penampilanya terus menurun. AC Milan bisa mempertimbangkan untuk melepas pemain Brasil tersebut untuk uang tebusan sekitar 30 juta euro.